23.7 C
Sukabumi
Jumat, April 26, 2024

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Paman Anwar Usman langgar etik lagi, MKMK kembali beri sanksi

sukabumiheadline.com - Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK)...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Putri Seorang Pastur, Sempat Kecanduan Narkotika Sebelum Memeluk Islam

InternasionalPutri Seorang Pastur, Sempat Kecanduan Narkotika Sebelum Memeluk Islam

SUKABUMIHEADLINES.com I Gamila, wanita bule ini mantap menjadi mulaf sejak beberapa waktu lalu, setelah melewati serangkaian proses hidup yang tidak mudah.

Dikutip sukabumiheadlines.com dari tayangan YouTube Barat Bersyahadat, Selasa, 25 Januari 2022, sebelum memeluk Islam, Gamila yang dibesarkan dalam keluarga Pastur, mengaku kesulitan memahami tentang konsep Trinitas dalam ajaran Kristiani sejak kecil.

“Kedua orang tua saya Pastur. Saat kecil hingga dewasa saya sangat kesulitan memahami doktrin kekristenan yaitu perihal Trinitas, tidak pernah bisa masuk akal saya,” katanya.

Gamila menceritakan, hingga dirinya beranjak dewasa, banyak pertanyaan soal kekristenan. Hal ini lantaran mungkin saat dirinya kecil, kedua orang tuanya begitu keras mengajarkannya tentang kepercayaan yang dianutnya.

“Seperti Anda ke gereja tiga kali sepekan, malah justru membuat saya menjauh. Saya memberontak cukup keras,” ucapnya.

Kecanduan Narkoba

Beranjak usia 17 tahun, Gamila menggeluti modeling. Di sana cobaan hidup mulai menerpanya. Hingga kemudian ketika ia berusia 20 tahun, mulai kecanduan narkoba jenis sabu. “Saya lakukan itu semua dengan anggapan itu adalah hal biasa di kalangan model sukses. Nyatanya tidak demikian,” ungkap Gamila.

Tindakan yang diambilnya itu malah membuat hidupnya berantakan. Gamila harus menjadi pecandu narkoba selama lima tahun. Dia juga putus asa lantaran hidupnya yang berantakan. “Jika hidup kita sudah jatuh seperti itu, kita akan dibawa pada kondisi putus asa. Banyak orang melirik agama di saat seperti itu. Lalu saya memilih agama Kristen.”

Namun, ketika dirinya berusaha menyelami agama terdahulunya itu, entah mengapa seolah ada penolakan dari hatinya. Beberapa tahun kemudian peristiwa 9/11 terjadi. Pasca peristiwa itu, orang yang memeluk Islam meningkat tajam.

Hal itu berawal dari rasa penasaran dengan ajaran Islam. “Akibat banyak yang membenci Islam dan orang jadi bertanya-tanya tentang Islam. Saya pun juga penasaran hingga musim panas kemarin saya akhirnya paham setelah banyak membaca dan amati. Pada akhirnya saya merasa sambung bahwa Islam tidak seperti yang diduga orang,” kenang dia.

Ketika mempelajari Islam, Gamila kemudian menemukan sejumlah fakta menarik. Misalnya saja anggapan orang mengenai Islam adalah agama yang menindas kaum wanita dan memusuhi agama lain, padahal semua keliru. Gamila mengetahui bahwa wanita tidak ditindas dalam Islam. Wanita sendiri independen dan terdidik.

“Ajaran Islam mewajibkan para suami menjaga istrinya dengan sangat baik. Memang ada kaum ekstremis di luar sana. Semua agama punya golongan ekstremis, entah kenapa orang banyak berfokus ke ekstrimes Islam. Tapi begitulah kenyataannya pada banyak orang,” ungkapnya.

Dirinya berpikir kesalahpahaman ini dipaksakan kepada orang lain sehingga menganggap Muslim itu jahat dan pemarah. Di mana justru itu membuat banyak orang semakin penasaran dengan Islam.

“Orang mulai membaca Islam yang sebenarnya, tak hanya kebencian saja dan hal-hal buruknya saja yang orang lihat. Akhirnya orang perlahan memahami sisi lain dari Islam yang berlandaskan rasa damai, cinta dan kepedulian terhadap sesama,” jelas Gamila.

Di sisi lain, Gamila mengaku, masih ada nilai moral Kristen yang tertanam dalam dirinya. Menurutnya, nilai-nilai moral dalam Kristen hampir mirip dengan nilai-nilai Islam dan banyak orang tak menduganya. Semisal mengasihi tetangga, mengasihi orang lain dan tentang tata krama.

“Jadi sangat serupa sekali. Kita semua percaya tokoh Yesus sebagai bagian dari kedua agama. Tetapi kami meyakini beliau agak berbeda. Hal itulah yang membuat saya menyambung, di mana Yesus adalah bagian dari Islam sebagaimana juga di Kristen, namun dalam Islam hanya mengimani satu Tuhan saja. Dia Maha Esa dan tak ada yang setara dengan-Nya,” kata Gamila.

Dan di saat dia sudah memahaminya, tak ada keraguan buatnya bahwa Islam adalah kebenaran. “Kini saya mualaf dan menjadi seorang muslim ini membuat hidup saya berubah total,” kata Gamila.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer