sukabumiheadline.com – Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi mengungkapkan Kementerian ESDM, BPI Danantara, dan Sekretaris Kabinet akan menggelar temuan lanjutan untuk memfinalisasi feasibility study (FS) atau studi kelayakan 18 proyek hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.
Adapun, salah satu proyek yang sedang dalam tahap finalisasi FS adalah pembangunan kilang modular di Sukabumi, Jawa Barat. Baca selengkapnya: Pemerintah akan bangun kilang minyak Sukabumi nilai investasi Rp160 triliun, ini fungsinya
Menurut Sekretaris Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Ahmad Erani Yustika, pertemuan digelar pada Selasa (9/12/2025), membahas perkembangan FD oleh Danantara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berita Terkait:
- Karakteristik dan 5 kelebihan kilang modular yang akan dibangun di Sukabumi
- Ulasan lengkap kilang modular Sukabumi, untuk kurangi impor BBM skala cepat
Rapat juga memutuskan proyek apa saja yang akan diprioritaskan oleh pemerintah, dari total 18 proyek yang dikaji.
“Presiden berharap agar pada bulan Desember sudah ada FS yang selesai dan segera ada keputusan proyek-proyek mana yang bisa dimulai begitu. Makanya kita akan lakukan pertemuan untuk itu Satgas Hilirisasi, Kementerian ESDM, kemudian Danantara, nanti juga ada Setkab,” kata Erani, di laman Kementerian ESDM, Jumat (5/12/2025) lalu, dikutip sukabumiheadline.com, Jumat (12/12/2025).
Berita Terkait:
- Mengenal kilang modular yang akan dibangun Danantara di Sukabumi
- Bangun kilang minyak Sukabumi, Danantara gandeng 3 perusahaan AS ini
Erni memastikan Kementerian ESDM akan menagih kajian yang dilakukan Danantara berdasarkan dokumen pra kajian yang sebelumnya diberikan oleh ESDM.
“Kita kan ingin tahu selama beberapa bulan terakhir ini setelah kita menyerahkan pra-FS-nya itu apa saja yang sudah dikerjakan dan sampai sejauh mana perkembangan untuk FS ini pada masing-masing proyek tadi itu,” jelas dia.
Berita Terkait:
- Ternyata ini tujuan kilang minyak Sukabumi dibangun
- Pembangunan kilang minyak Sukabumi masuk Proyek Prioritas HKEN 1 juta barel
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan kajian kelayakan atau feasibility study 18 proyek hilirisasi dan ketahanan energi yang dikerjakan BPI Danantara rampung Desember 2025. Baca selengkapnya: Feasibility study pembangunan kilang modular Sukabumi hampir rampung
Target disampaikan Bahlil saat menyampaikan laporan terkini ihwal kemajuan rencana pembiayaan proyek hilirisasi BPI Danantara kepada Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil mengatakan salah satu proyek hilirisasi yang sedang dikaji Danantara berkaitan dengan ekosistem mobil listrik atau electric vehicle (EV), termasuk proyek baterai mobil listrik.
“Kami melaporkan kepada Bapak Presiden, bahwa terkait dengan proyek hilirisasi, kami sama Pak Rosan sudah menyerahkan 18 proyek yang total nilai investasinya kurang lebih Rp300 triliun,” kata Bahlil, Kamis (6/11/2025) lalu.
Adapun, proyek ekosistem mobil listrik dan baterai listrik itu sebelumnya absen dalam proposal yang diajukan Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional kepada BPI Danantara akhir Juli 2025.
“Insyallah awal Desember sudah selesai. Termasuk dalamnya adalah kita akan membangun ekosistem daripada baterai mobil kemudian mobil listrik,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani, seperti diberitakan Bloomberg, mengatakan lembagannya tengah mematangkan feasibility study sejumlah proyek yang diajukan Satgas Hilirisasi, dengan fokus pada koreksi dan penyesuaian asumsi di dalamnya.
“Itu sudah berjalan dan beberapa juga sudah duduk dengan Kementerian ESDM untuk kita fine tuning lagi, karena ada beberapa mungkin yang koreksinya kita mesti duduk bersama, asumsinya seperti apa,” kata dia.
Investasi Rp640 triliun
Untuk informasi, nilai paket 18 proyek yang disodorkan Satgas Hilirisasi itu mencapai US$38,63 miliar atau sekitar Rp640,4 triliun (asumsi kurs Rp16.578 per dolar AS), 8 di antaranya program hilirisasi di sektor mineral dan batu bara (minerba), masing-masing 2 proyek di sektor transisi dan ketahanan energi, dan 3 proyek di sektor pertanian, kelautan dan perikanan.
18 Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi
Berikut daftar 18 Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi menurut BPI Danantara.
Proyek Sektor Minerba
1. Industri Smelter Aluminium (bauksit) Mempawah, Kalimantan Barat, nilai investasi Rp60 triliun.
2. Industri DME (batu bara) di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin, Rp164 triliun.
3. Industri aspal di Buton, Sulawesi Tenggara, Rp1,49 triliun.
4. Industri Mangan Sulfat di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), Rp3,05 triliun.
5. Industri Stainless Steel Slab (nikel) di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, Rp38,4 Triliun.
6. Industri Copper Rod, Wire & Tube (katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur, Rp19,2 triliun.
7. Industri Besi Baja (pasir besi) di Kabupaten Sarmi, Papua, Rp19 triliun.
8. Industri Chemical Grade Alumina (bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat, Rp17,3 triliun.
Proyek Sektor Pertanian
9. Industri Oleoresin (pala), di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rp1,8 triliun.
10. Industri Oleofood (kelapa sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK), Rp3 triliun.
11. Industri Nata de Coco, Medium-Chain Triglycerides (MTC), Coconut Flour, Activated Carbon (kelapa) di Kawasan Industri Tenayan, Riau dengan, Rp2,3 triliun.
Proyek Sektor Kelautan dan Perikanan
12. Industri Chlor Alkali Plant (garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT, Rp16 triliun.
13. Industri Fillet Tilapia (ikan tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Rp1 triliun.
14. Industri Carrageenan (rumput laut) di Kupang, NTT, Rp212 miliar.
Proyek Ketahanan Energi (Kilang 1 Juta Barel)

15. Kilang Minyak (oil refinery) dengan nilai investasi sebesar Rp160 triliun.
16. Tangki Penyimpanan Minyak (oil storage tank), Rp72 triliun.
Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, salah satu dari 17 lokasi pembangunan kilang modular tersebut, adalah di Sukabumi, Jawa Barat. Baca selengkapnya: Pemerintah akan bangun kilang minyak Sukabumi nilai investasi Rp160 triliun, ini fungsinya
Sedangkan, daerah lainnya adalah Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak.

Proyek Transisi Energi
17. Modul Surya Terintegrasi (bauksit dan silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah, Rp24 triliun.
18. Industri Bioavtur (used cooking oil) di KBN Marunda, Kawasan Industri CIkarang dan Kawasan Industri Karawang, Rp16 triliun.









