Sepi? KCIC Banting Harga Tiket Kereta Cepat, Luhut Jamin Proyek ke Surabaya Lebih Murah

- Redaksi

Kamis, 1 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kereta Cepat Jakarta-Bandung. l Istimewa

Kereta Cepat Jakarta-Bandung. l Istimewa

sukabuniheadline.com l PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjelaskan alasan penerapan skema tarif dinamis yang membuat harga tiket Kereta Cepat mulai dari Rp150.000.

Sebelumnya beredar kabar WHOOSH sepi penumpang. General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan harga tiket Kereta Cepat WHOOSH untuk kelas Premium Economy bakal dijual mulai dari Rp150.000 hingga Rp250.000.

Dia memastikan penerapan harga tiket baru ini berlaku mulai 3 Februari 2024. Adapun, skema yang digunakan adalah tarif dinamis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dengan penerapan skema dynamic pricing, penumpang bisa membeli tiket kereta cepat dengan harga yang lebih hemat bila melakukan perjalanan di waktu tertentu,” katanya dalam siaran pers, pada Senin (29/1/2024) lalu.

Eva menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi tarif dinamis antara lain jam sibuk (peak hour) atau jam non sibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau non liburan (low season), atau hari kerja ataupun akhir pekan.

Ditambahkannya, pada high season atau peak hour akan ditawarkan tarif yang lebih tinggi, sebaliknya pada momen off peak tentunya akan ditawarkan tarif yang lebih murah.

Penumpang diberi alternatif perjalanan dengan tarif yang berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan daya belinya.

“Penerapan dynamic pricing ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar dapat terus sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional WHOOSH,” katanya.

Baca Juga :  Utang Fantastis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Berjalan, Segini Cicilan per Bulan

Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi angkat bicara terkait dengan isu sepi penumpang yang dialami oleh Kereta Cepat WHOOSH. Ia menuturkan, tingkat okupansi kereta cepat saat ini masih berada di atas 60%.

Adapun rata-rata penumpang harian Kereta Cepat memang tengah mengalami penurunan, di mana rerata penumpang harian kereta cepat saat ini ada di kisaran 14.000 orang hingga 16.000 orang.

Jumlah itu menurun dibandingkan pergerakan selama masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu yakni sekitar 21.000 orang per hari.

Namun, penurunan ini dinilai wajar karena adanya dinamika pergerakan penumpang pada masa peak season seperti libur Nataru dan periode normal.

“Pasti ada dinamika seperti itu. Sejak Desember lalu naik terus sampai sekitar 21.000 orang kemudian sekarang turun ke kisaran 16.000 penumpang. Ini wajar,” kata Dwiyana di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (25/1/2024).

Luhut Jamin Kereta Cepat ke Surabaya Lebih Murah

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim biaya bunga proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih rendah dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung WHOOSH.

“Kita bicara soal bunganya, kita berangkat dari pengalaman Jakarta – Bandung, pasti kita lebih murah,” ujar Luhut, Jumat (26/1/2024) lalu.

Baca Juga :  Warga Sukabumi Beli Motor Listrik Tahun Depan? Pemerintah akan Subsidi Rp6,5 Juta

Luhut mengatakan, untuk proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, pemerintah telah mempunya kiat-kita khusus yang berasal dari pengalaman saat membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Misalnya persoalan yang menyangkut pembebasan tanah dan pembangunan terowongan memakan biaya lebih besar.

“Dulu masalah tanah, sekarang kita sudah tau nih kiat-kiatnya. Terowongan seminimum mungkin bikin terowongan misalnya,” jelas Luhut.

Adapun saat ini, kata Luhut, studi kelayakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya tengah berlangsung. Namun, Luhut belum bisa memastikan berapa besar investasi yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.

“Nilai investasi belum tahu,” ucapnya.

Sebelumnya, Dwiyana Slamet Riyadi menuturkan pihaknya tengah membahas perpanjangan proyek kereta cepat dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan lainnya.

Dia mengatakan, untuk tahap awal perpanjangan kereta cepat, pemerintah rencananya akan membangun jalur hingga ke Yogyakarta terlebih dahulu.

“Ada kemungkinan jalurnya dibangun sampai Yogyakarta dulu. Kalau sampai Surabaya langsung mungkin masalahnya di waktu dan biaya,” kata Dwiyana, Kamis (25/1/2024).

Dwiyana melanjutkan, KCIC akan memastikan studi yang dilakukan sebelum pengerjaan fisik proyek dimulai akan dilakukan dengan optimal. Hal tersebut mencakup penentuan jalur, studi kelayakan (feasibility study) dan lainnya

“Kita punya banyak pengalaman dari Kereta Cepat Jakarta Bandung. Harusnya hasilnya akan lebih baik untuk perpanjangan jalur ke Yogyakarta dan Surabaya,” ujarnya.

Berita Terkait

Jalan Tol Sukabumi-Padalarang dibangun dua tahap selama 4 tahun
Mengenal definisi, logo, prinsip, tujuan dan jenis koperasi
Peluang ekspor untuk petani di Sukabumi, daun kratom laku keras di AS untuk vitalitas
Dikeluhkan warga Sukabumi, ternyata segini tarif listrik PLN per KWh setelah program diskon 50%
Warga Sukabumi ngeluh tarif listrik jadi lebih mahal dibanding sebelum program diskon 50%
Siap-siap warga Sukabumi, Menteri ESDM akan ganti LPG dengan DME dan jargas rumah tangga
Daya beli masyarakat anjlok dipicu precautionary saving, warga Sukabumi melakukannya?
Mendirikan Koperasi Desa Merah Putih di Sukabumi? Begini mekanisme, skema dan usahanya

Berita Terkait

Sabtu, 5 April 2025 - 10:00 WIB

Jalan Tol Sukabumi-Padalarang dibangun dua tahap selama 4 tahun

Sabtu, 5 April 2025 - 01:04 WIB

Mengenal definisi, logo, prinsip, tujuan dan jenis koperasi

Kamis, 3 April 2025 - 12:00 WIB

Peluang ekspor untuk petani di Sukabumi, daun kratom laku keras di AS untuk vitalitas

Rabu, 2 April 2025 - 14:00 WIB

Dikeluhkan warga Sukabumi, ternyata segini tarif listrik PLN per KWh setelah program diskon 50%

Rabu, 2 April 2025 - 01:24 WIB

Warga Sukabumi ngeluh tarif listrik jadi lebih mahal dibanding sebelum program diskon 50%

Berita Terbaru