Setelah Peristiwa 11/9 Pemeluk Islam di AS Naik 67 persen

- Redaksi

Sabtu, 11 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUKABUMIHEADLINES.com – Serangan teror yang pada 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS) dinilai memberi dampak negatif sekaligus positif bagi Islam. Pasalnya, setelah serangan oleh ekstremis itu banyak warga negara Amerika yang akhirnya merasa penasaran dan memilih untuk memeluk agama Islam.

Mengutip hasil Sensus Agama non-pemerintah AS, antara 2000-2010, Muslim di AS tumbuh dari sekitar 1 juta menjadi 2,6 juta, meningkat 67 persen. Angka tersebut menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan tercepat di AS.

Pew Research Center, pada 2017 mencatat jumlah Muslim di AS mencapai 3,45 juta. Terlepas dari pertumbuhan ini, temuan Lembaga Penelitian Agama Publik menyebutkan bahwa Muslim di Amerika Serikat hanya mewakili sekitar 1 persen dari populasi AS pada 2020.

Dikutip dari CGTN yang mewawancarai aktivis Ohio dan Delegasi Konvensi Nasional Demokrat Cynthia Cox Ubaldo saat pemilihan AS pada 2020, yang masuk Islam setelah peristiwa 11 September. Ubaldo mengatakan, dia tertarik pada Islam saat dia meneliti serangan teroris oleh ekstremis Muslim.

Dia mengaku mulai belajar lebih banyak tentang prinsip-prinsip agama, dia menyadari bahwa itu adalah kebalikan dari apa yang diyakini oleh para teroris yang berpartisipasi dalam serangan 11 September. Setelah menjadi mualaf, Ubaido mengaku menghadapi beberapa diskriminasi dan penyerangan.

Hal itu sesuai dengan hasil survei oleh Pew Research pada 2019, bahwa lebih dari setengah orang dewasa Amerika merasa bahwa Muslim banyak didiskriminasi, dan 82 persen mengatakan Muslim menghadapi beberapa diskriminasi.

Baca Juga :  Ditonton Belasan Juta Kali, Gadis Mualaf Mempersiapkan Ramadhan Pertama Videonya Viral

Tidak heran jika dalam sebuah wawancara dengan New York Daily News, Associate Professor Ihsan Bagby dari University of Kentucky mengatakan, “Anda menjadi lebih kuat dengan perlawanan. Saya pikir atmosfer anti-Muslim di segmen tertentu dari ruang publik sebenarnya telah membuat Muslim lebih religius,” katanya kepada Daily News, Jumat (10/9/2021).

Dale Jones, seorang Analis Data untuk Sensus Agama AS juga mengatakan bahwa penganiayaan terkadang baik untuk sebuah kelompok agama dalam mendapatkan lebih banyak mualaf.

“Jarang sekali perlawanan menjadi alat yang sangat efektif dalam menghentikan pertumbuhan sebuah gerakan,” kata Jones.

Sebagai perbandingan, orang Kristen membentuk sekitar 70 persen dari populasi, sementara 23 persen orang Amerika mengatakan mereka tidak berafiliasi dengan agama atau diidentifikasi sebagai ateis atau agnostik.

Berita Terkait

PM Israel perintahkan tentaranya masuki Gaza dengan kekuatan penuh
Presiden AS merasa dimanipulasi, kini PM Israel sulit menghubungi langsung Donald Trump
Profil dan biodata Paus Leo XIV, Kardinal Robert Francis Prevost asal AS
Israel terbakar hebat!
Gokil! Pengusaha Tiongkok bikin kaos Boycott China untuk dijual di Amerika Serikat
Anak PM Israel memaki kasar Presiden Prancis Emmanuel Macron usai akui negara Palestina
Tolak Proposal Gencatan Israel, Hamas: Mustahil
Israel akan kirim 100 warga Gaza kerja bangunan di Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:38 WIB

PM Israel perintahkan tentaranya masuki Gaza dengan kekuatan penuh

Senin, 12 Mei 2025 - 16:14 WIB

Presiden AS merasa dimanipulasi, kini PM Israel sulit menghubungi langsung Donald Trump

Jumat, 9 Mei 2025 - 02:56 WIB

Profil dan biodata Paus Leo XIV, Kardinal Robert Francis Prevost asal AS

Sabtu, 26 April 2025 - 12:42 WIB

Israel terbakar hebat!

Jumat, 25 April 2025 - 21:15 WIB

Gokil! Pengusaha Tiongkok bikin kaos Boycott China untuk dijual di Amerika Serikat

Berita Terbaru

Macan Tutul Jawa - @btn_gn_halimunsalak

Sukabumi

Macan Tutul Jawa terekam camera trap di STPN Sukabumi

Jumat, 16 Mei 2025 - 01:36 WIB