22.7 C
Sukabumi
Jumat, April 19, 2024

Muak sebab 15 tahun tak diperbaiki, begini cara warga Sukabumi protes jalan rusak

sukabumiheadline.com - Kondisi jalan rusak tidak hanya...

Sport Bike Honda Dax 125 MY 2024 Memikat Pecinta Motor Retro, Harga?

sukabumiheadline.com l Motor sport berdimensi ringkas, Honda...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Strategi Marketing Marsono, Kang Cukur Rambut di Parungkuda Sukabumi

EkonomiStrategi Marketing Marsono, Kang Cukur Rambut di Parungkuda Sukabumi

SUKABUMIHEADLINES.com I PARUNGKUDA – Wabah virus Corona telah memukul roda usaha sektor informal. Banyak kalangan mengaku kebingungan menarik pendapatan di saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), guna mencegah penyebaran virus tersebut. Terlebih, sektor ekonomi benar-benar terpukul.

Setidaknya itu yang dialami oleh Marsono (45), seorang yang berprofesi sebagai tukang pangkas rambut di Kampung Cipanggulaan, Desa Pondokkasolandeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Marsono mengaku, saat ia belajar menjadi seorang tukang cukur karena sering melihat rekannya yang sesama tukang pangkas rambut.

“Saya sering nongkrong di tempat pangkas rambut milik teman saya pada waktu itu. Melihatnya asyik, jadi kita dituntut harus konsentrasi. Terus kita bisa tahu nih update model rambut. Dari situ saya belajar sendiri tapi didampingi oleh rekan saya,” kata Marsono kepada sukabumiheadlines.com, Rabu (5/1/2022).

Sejak pemerintah mendeklarasikan kondisi darurat wabah Covid-19, banyak orang diimbau agar tidak keluar rumah demi menekan penyebaran virus, hal itulah yang membuatnya merasa cemas karena pendapatan dari hasil pangkas rambut berkurang signifikan.

Marsono. l Ade Yosca

“Saat dapat kabar kegiatan masyarakat dibatasi, ditambah dengan masa PPKM yang selalu diperpanjang, saya hari itu merasa lemas, cemas, karena income yang saya dapat hanya dari usaha pangkas rambut ini, yang sudah 10 tahun berjalan, jadi berkurang. Sebelumnya, Rp100-200 ribu per hari, sekarang hanya Rp85-130 ribu per hari,” jelas Marsono.

Namun dengan diterapkannya PPKM, Marsono tidak hilang akal, ia pun menerapkan inovasi pelayanan dengan slogan “Anda Perlu, Kami Datang” sejak satu tahun lalu untuk membantu pelanggan yang butuh rambutnya dipangkas tanpa harus keluar rumah.

“Awalnya saya bingung musti bagaimana karena kalau saya diam saja menunggu kondisi yang tidak menentu ini, saya akan gulung tikar. Saya berunding dengan rekan satu profesi akhirnya muncul nih ide ini, jadi istilahnya kita yang jemput bola,” tambahnya.

Marsono menambahkan, harapannya hanya satu yaitu pemerintah segera menormalkan kembali kegiatan seperti semula.

”Mungkin bukan saya saja yang mengharapkan kepada pemerintah untuk segera menormalkan kembali seluruh aktifitas masyarakat, karena dengan kondisi ini semua sektor terkena dampaknya, terutama untuk kalangan menengah ke bawah,” pungkasnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer