Sukabumi sumbang berapa? Indonesia juara dunia produksi jambu biji

- Redaksi

Senin, 27 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jambu biji - Ist

Jambu biji - Ist

sukabumiheadline.comJambu biji merupakan salah satu buah yang dapat tumbuh di daerah iklim tropis yang stabil dan tanah vulkanik subur, di mana salah satunya Indonesia. Namun siapa sangka, buah yang kerap dijadikan jus jambu ini ternyata jadi primadona global

Buah ini bukan hanya sekadar camilan sehat, karena kandungan Vitamin C jambu biji empat kali lebih banyak dari jeruk, tapi juga komoditas agrikultur yang menggerakkan perekonomian berbagai negara tropis.

Jambu biji di Indonesia sudah menjadi bagian dari keseharian buah ini dianggap “penjaga imun” alami, kaya vitamin C, antioksidan, dan serat. Daya adaptasinya yang tinggi membuat petani mudah membudidayakannya sepanjang tahun, baik di lahan kering maupun irigasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dan menariknya, Indonesia kini tercatat sebagai produsen guava terbesar di dunia, mengalahkan negara-negara besar lain. Setiap tahun, Indonesia memanen sekira 26,3 juta ton jambu biji pada 2023-2024.

Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai juara produsen buah jambu biji di dunia, jauh meninggalkan Iran yang berada di posisi kedua dengan 4,1 juta ton per tahun.

Sedangkan China di posisi ketiga dengan 4 juta ton, Taiwan 3,8 juta ton di posisi ketiga, dan di posisi keempat ditempati Palestina dengan hanya 2,8 juta ton per tahun.

Berita Terkait: Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya

Dari kelima negara tersebut, jambu biji memiliki karateristik sendiri di masing-masing negara. Iran menanam guava di kawasan subtropis selatan seperti Hormozgan, mengubah iklim kering menjadi peluang agrikultur.

Baca Juga :  Membanding jumlah investor asing dan dalam negeri menurut jenis usaha di Kabupaten Sukabumi

Sedangkan China fokus di provinsi selatan seperti Guangdong, tak hanya untuk konsumsi segar tapi juga bahan teh herbal dan obat tradisional. Sementara Taiwan terkenal dengan teknik budidaya modern dan kualitas premium, menjadi eksportir utama di Asia, dan terakhir Palestina justru menjadikan jambu biji simbol ketahanan, meski lahan terbatas dan akses air minim.

Meski bukan lagi juara produksi global, India tetap jadi ikon jambu biji klasik. Negara ini menghasilkan lebih dari 17 juta ton per tahun, dengan Uttar Pradesh, Bihar, Maharashtra, dan Madhya Pradesh sebagai pusatnya.

India menggabungkan tradisi dengan teknologi modern untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas. Jambu biji di sana bukan hanya buah, tapi juga bagian dari budaya kuliner dan pengobatan Ayurveda.

Jambu juga menjadi komoditas ekspor bernilai tambah. India dan Thailand, misalnya, mengekspor pulp, nektar, dan selai jambu ke lebih dari 30 negara.

Dengan statusnya sebagai produsen terbesar dunia, Indonesia punya peluang emas memperkuat rantai nilai. Selain konsumsi domestik, pengembangan produk turunan bernilai tinggi dari jus premium, snack sehat, hingga ekstrak daun untuk herbal bisa memperluas pasar ekspor.

Baca Juga:

Baca Juga :  Profil Mohammad Ali, Menkes ke-5 RI asal Sukabumi dan pencetus fakultas kedokteran

Berapa jambu biji dihasilkan dari Sukabumi?

Jawa Barat merupakan daerah tersubur di Indonesia. Karenanya, hampir semua jenis tumbuhan bisa dikembangkan di Tatar Pasundan. Dari mulai berbagai jenis pohon, padi, sayur hingga buah-buahan.

Kabupaten Sukabumi yang memiliki wilayah terluas di Jawa Barat, sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman industri.

Mengutip data Statistik Pertanian Hortikultura (SPH) untuk laporan Buah dan Sayuran Tahunan (BST), pada Badan Pusat Statistik (BPS), selain sayur dan padi, Sukabumi juga merupakan daerah penghasil puluhan jenis buah.

Salah satu buah yang dihasilkan dari Sukabumi, adalah jambu biji. Menurut data yang ada produksi jambu biji dari Kabupaten Sukabumi sebanyak 43.781,84 kuintal per tahun. Baca selengkapnya: 25 jenis buah dihasilkan dari Kabupaten Sukabumi, dari alpukat hingga jengkol

Berikut adalah jenis buah dan jumlah hasil panen buah dari Kabupaten Sukabumi:

  1. Alpukat 46.769,03 kuintal
  2. Belimbing 5.801,27 kuintal
  3. Buah Naga 3.230,50 kuintal
  4. Duku/Langsat/Kokosan 16.160,50 kuintal
  5. Durian 108.310,40 kuintal. Hasilkan 235 ton, ini daftar kecamatan penghasil durian di Kabupaten Sukabumi
  6. Jambu Air 26.492,95 kuintal
  7. Jambu Biji 43.781,84 kuintal
  8. Jeruk Pamelo 8.345,55 kuintal
  9. Jeruk Lemon 24.388,10 kuintal
  10. Jeruk Siam/Keprok 19.040,00 kuintal
  11. Lengkeng 311,20 kuintal
  12. Mangga 115.130,00 kuintal
  13. Manggis 61.492,50 kuintal
  14. Nenas 1.341,50 kuintal
  15. Nangka/Cempedak 84.848,83 kuintal
  16. Pepaya 157.490,47 kuintal
  17. Pisang 3.074.701,05 kuintal
  18. Rambutan 47.889,35 kuintal
  19. Salak 15.167,75 kuintal
  20. Sawo 5.684,80 kuintal
  21. Sirsak 28.384,45 kuintal
  22. Sukun 20.937,50 kuintal
  23. Melinjo 3.849,70 kuintal
  24. Petai 36.022,50 kuintal
  25. Jengkol 8.762,50 kuintal.

Dilarang republikasi artikel kategori Headline dan Rubrik Headline tanpa seizin Redaksi sukabumiheadline.com

Berita Terkait

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi
Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen
Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor
Redenominasi Rupiah: 2027 UMK Sukabumi Rp4,2 ribu

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 16:49 WIB

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi

Kamis, 13 November 2025 - 08:00 WIB

Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen

Rabu, 12 November 2025 - 15:53 WIB

Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana

Rabu, 12 November 2025 - 11:24 WIB

Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas

Selasa, 11 November 2025 - 10:49 WIB

Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!

Berita Terbaru