Survei IPRC, Dedi Mulyadi Jadi Cagub Jabar 2024 Terkuat, tapi…

- Redaksi

Jumat, 12 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Politikus Partai Golkar Dedi Mulyadi. l Istimewa

Politikus Partai Golkar Dedi Mulyadi. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Mantan Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi mencatatkan elektabilitas 46 persen. Hal itu terungkap dalam hasil survei IPRC.

Hasil tersebut menempatkan Dedi Mulyadi berpeluang menjadi calon alternatif bilamana Ridwan Kamil tidak turut bertarung dalam konstelasi Pilgub Jabar 2024.

Menurut Direktur IPRC, Firman, pencalonan birokrat menjadi wakil gubernur pun bukan hal yang baru. Berdasarkan pengalaman beberapa pilgub sebelumnya, kata dia, elite birokrat juga sempat ada yang mencalonkan diri menjadi wakil gubernur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Firman mencotohkan, dalam Pilgub Jabar 2013–2017, Lex Laksamana Zaenal maju mendampingi Dede Yusuf.

“Cawagub memang diproyeksikan punya kemampuan pengelolaan pemerintahan dalam mem-backup Gubernur. Nah, tentu birokrat ya apalagi dalam top level,” katanya.

Baca Juga :  Sambil Kunjungi Destinasi Wisata di Sukabumi, Ridwan Kamil Imbau Mudik via Jalur Pansela

Beberapa nama elite birokrat yang banyak dipilih publik juga dinilainya memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola pemerintahan sehingga Firman menilai beberapa mereka memiliki kemampuan yang tepat untuk mendampingi Ridwan Kamil di periode kedua.

Selain itu, katanya, berpasangan dengan birokrat juga memiliki kecenderungan politik yang kecil.

Hal ini berbeda dengan wakil gubernur yang juga dari golongan partai politik.

Menurutnya, wakil dari latar belakang partai biasanya memiliki kecenderungan politik yang tinggi.

“Biasanya para birokrat itu juga kan tidak punya kecenderungan politik yang terlalu tinggi. Kenapa itu penting, kalau kemudian wakil kepala daerah itu juga politisi banyak daerah kita lihat kan ada potensi konflik,” katanya.

Baca Juga :  Peringatkan Dedi Mulyadi, Hercules GRIB Jaya: Saya punya anak buah 500 ribu di Jabar

Tidak hanya itu, dia menilai, memilih wakil dari kalangan birokrat juga bisa meminimalkan terjadinya kompetisi dalam memimpin.

Firman mengatakan, kebanyakan wakil gubernur dari kalangan politik ada keinginan untuk maju kembali ke periode kedua mejadi gubernur.

“Nama birokrat ini paling tidak menjadi calon alternatif dari kalangan politisi, kepala daerah, dan partai politik,” kata dia.

Dalam survei cawagub dengan latar belakang kepala daerah, muncul nama Bima Arya, Hengky Kurniawan, Cellica Nurrachdiana, Ade Sugianto, dan Rudy Gunawan.

Selain itu, Atalia Praratya Ridwan Kamil juga masuk dalam kategori figur alternatif nonpartai politik (outsider).

Berita Terkait

Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati
Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI
Eko Patrio dan Uya Kuya dinonaktifkan dari DPR RI
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dipecat dari DPR RI
Ahmad Sahroni dipecat usai viral respons kritik bubarkan DPR
Kondisi terkini Umar, ojol asal Sukabumi dilindas Barakuda Brimob
Susunan Pengurus DPP Gerindra Periode 2025-2030
Ketum dan Sekjen dijabat Megawati, ini struktur kepengurusan PDIP Periode 2025-2030

Berita Terkait

Senin, 1 September 2025 - 15:07 WIB

Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:41 WIB

Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:11 WIB

Eko Patrio dan Uya Kuya dinonaktifkan dari DPR RI

Minggu, 31 Agustus 2025 - 13:42 WIB

Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dipecat dari DPR RI

Jumat, 29 Agustus 2025 - 19:30 WIB

Ahmad Sahroni dipecat usai viral respons kritik bubarkan DPR

Berita Terbaru