28.2 C
Sukabumi
Minggu, April 28, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Lepas hijab, Zara putri Ridwan Kamil ngaku sudah diskusi dengan orang tua, minta tak dihujat

sukabumiheadline.com - Camillia Laetitia Azzahra atau dikenal...

Tak Lagi Berseliweran di Sukabumi, Ini Daftar 5+2 Aplikasi Ojol yang Bangkrut

EkonomiTak Lagi Berseliweran di Sukabumi, Ini Daftar 5+2 Aplikasi Ojol yang Bangkrut

sukabumiheadline.com l Indonesia pernah dijejali berbagai aplikasi ojek online alias ojol, dari mulai pemain lokal maupun luar negeri.

Namun sayangnya, banyak dari mereka yang akhirnya bangkrut. Bahkan, ojol ternama sekelas Uber pun yang merupakan salah satu pemain besar transportasi online harus menutup usahanya di Indonesia.

Nah, berikut adalah daftar 7 perusahaan transportasi online yang sudah bangkrut dan tidak akan lagi berseliweran di Sukabumi, Jawa Barat.

1. OjekArgo

Berbeda dengan aplikasi lain, OjekArgo menawarkan pelanggan yang membutuhkan layanan ride hailing dengan hanya instal aplikasi dan tidak perlu mendaftarkan diri atau membuat akun di aplikasinya. Namun sayangnya, OjekArgo sudah tidak aktif sejak 2017.

2. Call Jack

Aplikasi ride hailing lokal asal Yogyakarta ini menawarkan layanan sama dengan Gojek/Grab, dengan dua opsi layanan Calljack dan O’Jack. Sayangnya ojol yang satu ini juga kemudian hilang tanpa jejak.

3. Ojekkoe

Ojekkoe menjadi ride hailing yang dirilis sebagai bagian dari tugas akhir pendirinya, Katon Muchtar, di mana layanan mereka hanya memungut biaya minim Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang. Namun mereka pun kemudian gulung tikar, meskipun Ojekkoe sempat memiliki 500 mitra pengemudi.

4. Topjek

TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo, dengan fitur unggulan chat room, yang kala itu belum ada di aplikasi milik Gojek dan Grab. Mereka juga membatasi pengemudi hingga 10.000 driver dengan seleksi ketat. Kali ini giliran Topjek yang tidak bisa bertahan.

5. Blujek

Saingan terbesar Gojek dan Grab ini juga gulung tikar. Berbeda dengan kedua ride hailing tersebut, Blujek mengenakan warna biru dan memiliki armada cukup besar saat itu.

6. Uber

Uber angkat kaki dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada 2018. Sejak itu mereka menjual seluruh bisnis kepada Grab, sehingga mitra pengemudi Uber banyak yang berpindah ke platform Grab atau bahkan Gojek.

7. LadyJek

LadyJek sempat menggemparkan menjadi ojek online dengan pengemudi wanita untuk kaum wanita. Dengan hampir 3.300 pengemudi, LadyJek terlihat sukses saat itu. Namun mereka akhirnya harus gulung tikar.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer