Tiga Pria Ini Kaya dari Hasil Ekspor Minyak Jelantah

- Redaksi

Kamis, 5 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Minyak jelantah. l Istimewa

Minyak jelantah. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l Jangan buang minyak jelantah, karena minyak bekas pakai yang biasanya dibuang, itu ternyata bernilai ekonomis jika masyarakat mengetahuinya.

Hal itu dibuktikan oleh tiga pria bernama M. Rizky Ramadhan, Ahmad Khairul, dan Nifrianto Setiawan. Mereka berhasil memanfaatkan limbah minyak jelantah, menjadi cuan.

Melalui CV Arah Baru Sejahtera yang didirikan pada 2019 di Pekanbaru, Riau, ketiganya mengumpulkan minyak jelantah dan menjualnya sebagai bahan baku biodiesel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Lalu, kami ekspor ke beberapa negara yang bisa mengolahnya menjadi biodiesel,” ujar Rizky, seperti dikutip sukabumiheadlines.com dari republika.co.id.

Diakui Rizky, kini perusahaannya telah berhasil mengekspor minyak jelantah ke berbagai negara di Asia dan Eropa, seperti Singapura, Korea Selatan, Belanda dan Italia.

IMG 20220505 005500
Ahmad Khairul, Raffi Lubis, M. Rizky Ramadhan dan Nifrianto Setiawan. l Istimewa

Untuk mendapatkan minyak jelantah, pihaknya telah menyiapkan gudang di beberapa kota di Indonesia. Sehingga, setiap bulan tiap tiap gudang menyetor minyak jelantah dalam jumlah berbeda-beda.

Baca Juga :  Indonesia Krisis Sampah, Satu Orang Indonesia Hasilkan 0,68 Kilogram Sampah Per Hari

Untuk gudang di Medan, tambah Rizky, bisa mengumpulkan hingga 60 ton atau tiga kontainer (1 kontainer sekitar 20 ton). Lalu, di Aceh 10 ton, Pekanbaru 2-3 kontainer, Padang 10 ton, Bengkulu 5 ton, dan Makassar 500 kg.

“Selama ini yang paling banyak di Medan dan Pekanbaru karena kedua kota tersebut sudah dibangun sebagai gudang awal,” ungkap dia.

Sementara, diberitakan swa.com, perusahaan mereka hanya bermodalkan awal sebesar Rp 50jutaan. Namun, siapa sangka ternyata saat ini usahanya tersebut telah berkembang sangat pesat.

Untuk itu, pihaknya pun gencar melakukan program marketing dan sosialisasi, termasuk meyakinkan warga setempat untuk mengumpulkan minyak jelantah. Mereka tak henti mengedukasi melalui program Bank Jelantah Pekanbaru.

Baca Juga :  Peluang usaha untuk warga Sukabumi, pemerintah mau beli minyak jelantah Rp6.000 per liter ada bonus juga

Pihaknya secara door-to-door menjelaskan keuntungan bergabung untuk menyetorkan minyak jelantah ke Bank Jelantah untuk ditukar dengan uang senilai Rp6 ribu hingga Rp7 ribu per kilogram.

Selain menggandeng kelompok ibu rumah tangga dan komunitas, serta promosi melalui media sosial, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan perusahaan/pelaku usaha dan restoran yang menggunakan minyak goreng.

Kemudian, membuat program sedekah dengan menggandeng yayasan, juga ada program menukar jelantah menjadi emas ataupun sembako untuk membantu masyarakat atau pelaku usaha yang membutuhkan.

Berkat kerja kerasnya, perolehan minyak jelantah terus meningkat hingga 25 ton/bulan di 2020 dan 40 ton lebih/bulan pada pertengahan 2021.

“Seiring berjalannya waktu, kami berkembang, baik secara kuantitas mitra maupun tonase. Saat 2020-2021, kami bisa mencapai 40 ton/bulan. Namun, saat pandemi sedikit berkurang. Tapi sekarang, bisa mencapai 60 ton/bulan,” jelas Rizky.

Berita Terkait

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL
Minum kopi di Sukabumi bakal dipajaki 5 persen
Kecamatan terbanyak minimarket di Kabupaten Sukabumi, 12 bangkrut
Sukses kembangkan klaster budidaya cabai di Sukabumi ala Iqbal Habibi
Ratusan Koperasi Desa Merah Putih didirikan di Sukabumi, ini sumber duitnya
Struktur Organisasi Koperasi Desa Merah Putih, warga Sukabumi wajib tahu
Intip besar kenaikan UMR Kabupaten Sukabumi 15 tahun terakhir, pernah cuma Rp671 ribu
Ternyata sebagian besar penghasilan warga Kota Sukabumi dihabiskan untuk ini

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:39 WIB

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:22 WIB

Minum kopi di Sukabumi bakal dipajaki 5 persen

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:53 WIB

Kecamatan terbanyak minimarket di Kabupaten Sukabumi, 12 bangkrut

Sabtu, 3 Mei 2025 - 00:07 WIB

Sukses kembangkan klaster budidaya cabai di Sukabumi ala Iqbal Habibi

Rabu, 30 April 2025 - 21:48 WIB

Ratusan Koperasi Desa Merah Putih didirikan di Sukabumi, ini sumber duitnya

Berita Terbaru