Tolak Proposal Gencatan Israel, Hamas: Mustahil

- Redaksi

Rabu, 16 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sayap kelompok Gerakan Islam Palestina, Hamas, Brigade Al Qassam. l Istimewa

Sayap kelompok Gerakan Islam Palestina, Hamas, Brigade Al Qassam. l Istimewa

sukabumiheadline.com – Hamas menolak mentah-mentah proposal gencatan senjata yang mensyaratkan semua kelompok bersenjata di Jalur Gaza “menyerah” kepada Israel.

Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja menggagalkan upaya gencatan dan mengakhiri perang yang telah berlangsung 18 bulan.

Menurut pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri kepada Al Jazeera Arab pada Senin (14/4/2025), kelompoknya “terbuka untuk semua tawaran yang meringankan penderitaan rakyat kami.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, dikutip dari Middle East Eye, proposal terbaru Israel justru memaksa rakyat Palestina setuju untuk “menyerah.”

“Netanyahu menetapkan syarat-syarat mustahil untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata,” kata Abu Zuhri.

“Dalam proposal terbarunya, pihak pendudukan (Israel) tidak berkomitmen untuk menghentikan perang sepenuhnya—mereka hanya ingin mendapatkan tawanan mereka. Kami siap melepaskan semua tawanan, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sekaligus sebagai ganti penghentian perang dan penarikan pasukan dari Jalur Gaza.”

Baca Juga :  Israel Ditekan Putin agar Serahkan Gereja Yerusalem Timur ke Rusia

Dia menambahkan, “Menyerah bukanlah pilihan bagi Hamas dan kami tidak akan menerima upaya mematahkan semangat rakyat kami … Hamas tidak akan menyerah, tidak akan mengibarkan bendera putih, dan akan menggunakan semua tekanan terhadap pendudukan.”

Berdasarkan draf proposal gencatan senjata Israel yang dilihat oleh Middle East Eye, inisiatif ini mengusulkan masa tenang selama 45 hari dengan pembebasan bertahap semua tawanan Israel.

Proposal 12 poin itu menyatakan bahwa separuh tawanan Israel harus dibebaskan dalam minggu pertama sebagai syarat agar bantuan makanan dan kebutuhan dasar bisa masuk ke Jalur Gaza yang hancur akibat perang.

Selama lebih dari enam pekan, Israel menolak mengizinkan pasokan penyelamat hidup, termasuk makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan minyak goreng, masuk ke Jalur Gaza.

Baca Juga :  Hari Ibu di Dunia Arab Diperingati Setiap Maret dan Kisah Pilu Wanita Palestina di Penjara Israel

Pekan lalu, Jaringan LSM Palestina (PNGO) memperingatkan bahwa situasi di Jalur Gaza telah mencapai “tahap kelaparan akut”, diperparah oleh pengeboman gudang makanan, pabrik desalinasi air, dan penutupan dapur umum.

Peringatan itu muncul beberapa jam setelah Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich bersumpah bahwa setangkai gandum pun tidak akan masuk ke Jalur Gaza.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, menuduh mereka melakukan serangkaian kejahatan perang dan kemanusiaan.

Beberapa hari sebelum ICC mengeluarkan surat perintah tersebut, laporan khusus PBB menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang dan menerapkan kebijakan yang berpotensi mengarah pada “kemungkinan genosida”.

Menurut otoritas kesehatan Palestina, setidaknya 1.482 warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak gencatan senjata dilanggar Israel sebulan lalu.

Total korban tewas kini telah melebihi 50.000, dengan sedikitnya 10.000 warga Palestina masih hilang dan diduga telah meninggal.

Berita Terkait

Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand
Iran akan lanjutkan perang dengan Israel
Kasus ijazah palsu, Wali Kota Shizuoka Jepang Maki Takubo mundur
Kapal kargo milik perusahaan Inggris malah dibom Israel
Tak cuma Gaza, Kabinet Netanyahu desak Israel rebut Tepi Barat
Jenderal Korps Garda Revolusi Islam: Iran baru kerahkan 5% kekuatannya vs Israel
Permintaan tunda sidang kasus korupsi Benjamin Netanyahu ditolak pengadilan Israel

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:43 WIB

Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi

Selasa, 22 Juli 2025 - 18:47 WIB

Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand

Minggu, 20 Juli 2025 - 02:05 WIB

Iran akan lanjutkan perang dengan Israel

Senin, 14 Juli 2025 - 20:31 WIB

Kasus ijazah palsu, Wali Kota Shizuoka Jepang Maki Takubo mundur

Jumat, 11 Juli 2025 - 06:25 WIB

Kapal kargo milik perusahaan Inggris malah dibom Israel

Berita Terbaru

DS, wanita asal Lampung memperkosa janda - Ist

Konten

Diancam cutter, janda pasrah diperkosa wanita asal Lampung

Sabtu, 26 Jul 2025 - 21:28 WIB