Vladimir Putin Murka karena Warganya Bakar AlQuran, Hukuman Ngeri Menanti Pelaku

- Redaksi

Senin, 19 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Rusia, Vladimir Putin. l asiatoday.com

Presiden Rusia, Vladimir Putin. l asiatoday.com

sukabumiheadline.com l Presiden Rusia, Vladimir Putin murka setelah seorang pria warganya ditahan pihak berwenang kota Volgograd sejak bulan lalu setelah membakar salinan AlQuran di depan sebuah masjid.

Putin bereaksi keras dengan mengatakan tersangka harus menjalani hukuman di wilayah federasi yang mayoritas Muslim.

Diketahui, pria pembakar salinan AlQuran itu bernama Nikita Zhuravel. Ia merekam tindakannya tersebut sehingga memicu kemarahan di Rusia, khususnya di wilayah otonomi Republik Chechnya yang mayoritas berpenduduk Muslim, di mana ribuan orang memprotes penistaan kitab suci.

Zhuravel sendiri dilaporkan telah dibawa ke pusat penahanan pra-sidang di Grozny, Ibu Kota Chechnya.

“Mereka akan menjalani hukumannya, seperti yang dinyatakan oleh Menteri Kehakiman, di tempat-tempat perampasan kebebasan yang terletak di salah satu wilayah Rusia dengan populasi mayoritas Muslim,” tegas Putin seperti dilansir TASS.

Namun, kebijakan tersebut, seperti dilansir The Moscow Times, Jumat (16/6/2023) diprotes pengacara dan aktivis. Mereka memperingatkan bahwa keputusan untuk mentransfer kasus Zhuravel ke penyidik Chechnya menempatkannya pada risiko penyiksaan atau kematian.

Sementara, Komite Investigasi Rusia mengeklaim bahwa tersangka mengaku telah bertindak dengan imbalan 10.000 rubel dari badan intelijen Ukraina.

Baca Juga :  Kapan Kekuatan Zionis Hancur? Ini Penjelasan AlQuran

Merespons insiden tersebut, Menteri Kehakiman Rusia Konstantin Chuichenko mengusulkan: “Setelah putusan dijatuhkan, orang yang melakukan kejahatan harus dikirim untuk menjalani hukumannya di salah satu lembaga pemasyarakatan yang terletak di wilayah dengan mayoritas penduduk Muslim.”

Dilansir situs web Caucasian Knot, seorang pengacara bernama Galina Tarasova menjelaskan bahwa menurut undang-undang, kasus pidana harus diselidiki di tempat kejahatan dilakukan.

Sedangkan pengacara lainnya, Ekaterina Vanslova, mengatakan pria itu dikirim ke wilayah di mana, karena keadaan kasus ini dan kekhususan wilayah tersebut. “Ada risiko penyiksaan yang wajar dan bahkan risiko nyawa terhadao Zhuravel,” kata dia.

Berita Terkait

Anak PM Israel memaki kasar Presiden Prancis Emmanuel Macron usai akui negara Palestina
Tolak Proposal Gencatan Israel, Hamas: Mustahil
Israel akan kirim 100 warga Gaza kerja bangunan di Indonesia
Prabowo kunjungi 5 negara ini, minta dukungan evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia
Wapres Iran di pecat karena Liburan mewah bareng istri
RS Pusat Pasukan Bela Diri Jepang akan rawat warga Gaza yang sakit dan terluka
Pasukan Israel bersumpah kuasai lebih luas wilayah Gaza
Profil Paetongtarn Shinawatra, PM Thailand dekat dengan kelompok Muslim

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 11:46 WIB

Anak PM Israel memaki kasar Presiden Prancis Emmanuel Macron usai akui negara Palestina

Rabu, 16 April 2025 - 18:57 WIB

Tolak Proposal Gencatan Israel, Hamas: Mustahil

Senin, 14 April 2025 - 15:22 WIB

Israel akan kirim 100 warga Gaza kerja bangunan di Indonesia

Kamis, 10 April 2025 - 04:25 WIB

Prabowo kunjungi 5 negara ini, minta dukungan evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia

Selasa, 8 April 2025 - 02:34 WIB

Wapres Iran di pecat karena Liburan mewah bareng istri

Berita Terbaru