sukabumiheadline.com – Open bidding atau Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, diikuti sebanyak 22 orang pendaftar.
Mereka bersaing untuk menduduki jabatan Direktur RSUD R. Syamsudin SH., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Dalam pengumuman disampaikan Panitia Seleksi Terbuka JPTP Pemkot Sukabumi yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Seleksi Terbuka, Muhamad Nur Afandi dengan Nomor: Um-18/Pan-JPT/SMI/2025 pada Senin, 8 September 2025, terkait penilaian rekam jejak, terdapat sejumlah aspek yang dinilai dengan bobot nilai seleksi rekam jejak adalah 20 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun aspek yang dinilai yaitu golongan, pangkat/ruang, kualifikasi pendidikan, pengalaman dalam jabatan administrator dan/atau Jabatan Fungsional Ahli Madya, eselon jabatan administrator dan/atau rentang waktu menduduki jabatan Fungsional Ahli Madya, pengembangan kompetensi manajerial dan teknis, serta prestasi/penghargaan.
Mengutip pengumuman tersebut, diketahui Disdikbud menjadi lembaga paling diminati dengan tujuh orang pendaftar. Adapun tiga di antaranya meraih nilai tertinggi, yaitu Novian Restiadi, Yadi Muhammad Erlangga, dan Yudi Sutrisna.
Kemudian, 6 pendaftar melamar posisi Direktur RSUD R. Syamsudin SH., di mana dua peraih nilai tertinggi adalah Fitriyah Silviyani dan H. Yanyan Rusyandi.
Sedangkan BKPSDM, diikuti 5 pendaftar, dengan dua nama yang mendapat nilai tertinggi adalah Taufik Hidayah dan Kurnia Rahmadhani.
Selanjutnya untuk Dinkes, diikuti 4 pendaftar, dengan satu orang meraih nilai tertinggi, yakni Ida Halimah. Ida berhasil mengalahkan tiga pelamar lain yang bergelar dokter.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan tidak ada titipan dalam pelaksanaan open bidding tersebut. Ia juga memastikan proses seleksi terbuka kali ini bebas praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
“Saya tidak tahu siapa saja yang ikut. Namun pasti, tidak ada KKN. Tak ada titipan. Sehingga, yang terpilih nanti adalah pejabat yang memiliki integritas, kompetensi, dan siap bekerja,” kata Ayep.
Dinilai basi oleh aktivis
Sementara itu, dihubungi terpisah, aktivis dari Fraksi Rakyat, Rozak Daud menilai open bidding untuk jabatan di lingkungan Pemkot Sukabumi sebagai langkah bagus karena memberikan kesempatan sama menduduki jabatan melalui seleksi terbuka.
Rozak berharap proses berlangsung transparan, objektif, dan berorientasi pada kinerja.
“Walaupun kita ragu prinsip-prinsip itu bisa diterapkan dalam proses seleksi, karena kita melihat bahwa open bidding ini hanya sebuah strategi kampanye ke publik bahwa seolah-olah Ayep Zaki itu terbuka dan profesional dalam menempatkan jabatan di lingkungan pemerintah kota,” kata Rozak kepada sukabumiheadline.com, Selasa (9/9/2025).
Rozak menambahkan, proses seleksi tersebut hanya untuk mengelabui keresahan publik atas praktik nepotisme yang dilakukan selama ini
“Wali kota rajin memberikan statemen ke publik bahwa tidak ada titip menitip jabatan, semua dilakukan secara terbuka. Statmen-statmen itu sudah basi!”, kata dia.
“Faktanya, setelah kroni-kroninya ditempatkan diposisi-posisi strategis, dan diakui oleh Ayep Zaki sendiri, bahwa ia memosisikan sahabatnya rangkap jabatan, dengan dalih belum ada ASN yang memiliki kompetensi. Jadi basi!,” pungkasnya.