30.1 C
Sukabumi
Sabtu, Juli 27, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Honda dan Suzuki Ketar-ketir, Yamaha Vinoora 125 Dirilis, Desain Retro dan Lampu Unik

sukabumiheadline.com l Yamaha resmi memperkenalkan skutik baru...

Warga Sukabumi Ingin Punya Rupiah Digital? Begini Cara Mendapatkannya

TeknoWarga Sukabumi Ingin Punya Rupiah Digital? Begini Cara Mendapatkannya

sukabumiheadline.com l Warga Sukabumi, Jawa Barat yang ingin memiliki Rupiah Digital, kini tidak perlu bingung lagi.

Untuk informasi, Rupiah Digital Adalah Amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang merupakan uang dalam format digital yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) dan menjadi kewajiban BI kepada pemegangnya.

Rupiah Digital berdenominasi Rupiah yang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, maupun penyimpan nilai.

Rupiah digital juga merupakan perwujudan dari amanat Undang-undang Mata Uang sebagaimana telah diubah pada UU P2SK bahwa macam Rupiah terdiri atas Rupiah kertas, Rupiah logam, dan Rupiah digital.

Nantinya, Rupiah Digital akan diterbitkan dalam 2 (dua) jenis, yaitu Rupiah Digital wholesale (w-Rupiah Digital) dan Rupiah Digital ritel (r-Rupiah Digital).

Keduanya akan dikembangkan secara terintegrasi dari wholesale ke ritel. W-Rupiah Digital menjadi fondasi bagi arsitektur Rupiah Digital secara menyeluruh.

Cara Mendapatkan Rupiah Digital 

Pasalnya, Bank Indonesia (BI) nantinya akan mendistribusikan Rupiah Digital melalui blockchain atau Distributed Ledger Technology (DLT).

Hal itu diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang menyebut bahwa saat ini tahapan yang dilakukan dalam proyek Garuda Rupiah Digital ini yakni pembangunan khasanah Digital Rupiah.

BI, kata Perry akan menempatkan DLT sebagai pusat pendistribusian Rupiah Digital.

“DLT atau blockchain, itu platform masa depan, pusatnya pendistribusian digital rupiah, didistribusikan melalui blockchain ke pelaku besar [perbankan], itu semua terintegrasi dan interkoneksi melalui blockchain,” ujar Perry.

Sementara, dikutip dari Amazon, teknologi blockchain adalah mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis.

Basis data blockchain menyimpan data dalam blok yang dihubungkan bersama dalam sebuah rantai. Data bersifat konsisten secara kronologis sehingga tidak dapat menghapus atau mengubah rantai tanpa konsensus dari jaringan.

Karenanya, BI akan mendistribusikan Rupiah Digital kepada bank sebagai pelaku besar atau wholesaler. Perbankan akan diberikan izin untuk membuka rekening untuk umum dan digital.

“Mereka bisa menerbitkan instrumen pasar uang, ada pasar uang sekarang, ada pasar uang secara digital financial asset. Bahkan metaverse, yang punya Ferrari bisa kemudian disekuritisasi jual beli di metavers. Wholesaler itu akan kita berikan lisensi menjadi riteler melalui paltform DLT,” jelas dia.

Adapun terkait Rupiah Digital, BI menargetkan untuk menerbitkan proof of concept dari rupiah digital atau central bank digital currency (CBDC) pada Maret 2024.

Proof of concept dari rupiah digital tersebut diharapkan akan selesai di Maret 2024.

Untuk informasi, BI telah menerbitkan white paper sebagai langkah awal pengembangan Rupiah Digital pada 30 November 2022 dalam tajuk Proyek Garuda.

White paper tersebut merupakan pemaparan awal Proyek Garuda berupa high level desain Rupiah Digital, yang menjelaskan konfigurasi desain, fitur desain, arsitektur teknologi, serta dukungan perangkat regulasi dan kebijakan dari implementasi desain Rupiah Digital.

Kemudian, pada 31 Januari 2023, BI menerbitkan consultative paper tahap I sebagai tindak lanjut dari penerbitan white paper.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer