Waspada warga kawasan pantai di Sukabumi, pakar ITB ingatkan potensi megatsunami

- Redaksi

Sabtu, 13 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Waspada warga kawasan pantai di Sukabumi, pakar ITB ingatkan potensi megatsunami - Ilustrasi

Waspada warga kawasan pantai di Sukabumi, pakar ITB ingatkan potensi megatsunami - Ilustrasi

sukabumiheadline.com – Warga di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, wajib selalu waspada. Setidaknya ada 7 provinsi yang sudah diprediksi akan diterpa musibah bencana Alam berupa gempa bumi dan tsunami.

Karenanya, dari 7 provinsi tersebut, ada beberapa kabupaten tertentu yang harus antisipasi bahaya yang tidak diketahui kapan akan terjadi. Terlepas apakah prediksi gempa bumi dan tsunami ini akan benar-benar terjadi atau tidak, harus tetap waspada dan mempersiapkan kemungkinan terburuk.

Berita Terkait: Waspada Warga Sukabumi, Jabar dan 6 Provinsi Ini Terancam Tsunami Setinggi 34 Meter

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu terungkap dalam jurnal yang ditulis Peneliti dan Guru Besar Seismologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro dan rekan berjudul Implications for Megathrust Earthquakes And Tsunamis from Seismic Gaps South of Java Indonesia.

Megathrust adalah dari kata mega yang artinya besar, sedangkan kata thrust adalah sesar sungkup. Letaknya itu di perbatasan pertemuan continental crust (kerak benua) dan oceanic crust (kerak samudra).

Dikutip dari sukabumixyz.com, penelitian yang dapat diakses publik itu diketahui menyampaikan skenario kasus terburuk mengenai potensi megathrust di Pulau Jawa.

Megatsunami yang diilustrasikan oleh sebuah situs yang membahas potensi bencana alam di beberapa wilayah di dunia. Megathrust di Pulau Jawa berpotensi menimbulkan tsunami setinggi puluhan meter.

Baca Juga :  Enam Kamar Hotel di Palabuhanratu Sukabumi

Berita Terkait: Potensi Tsunami di Pantai Selatan Jawa Setinggi 34 Meter, Ini Sebabnya Menurut Pakar

Jurnal tersebut menunjukkan adanya segmen megathrust di Timur di pantai Selatan Jawa. Sementara, keberadaan segmen Barat di pantai Selatan Jawa telah dilaporkan oleh peneliti lain sebelumnya.

“Apabila dua segmen megathrust yang membentang di Jawa pecah secara bersamaan. Jika kondisi itu terjadi maka ketinggian tsunami dapat mencapai 20 meter dan 12 meter di pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan ketinggian maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa,” tulis jurnal tersebut.

Dalam penelitiannya, Sri Widiyantoro dan rekan juga melakukan simulasi selama 300 menit sehingga didapat skenario kasus terburuk dari berbagai skenario yang telah dilakukan.

Menurutnya, ada celah seismik yang jelas di Selatan Pulau Jawa dengan kedalaman kurang dari 30 kilometer. Celah seismik itu dapat menjadi sumber potensial gempa bumi megathrust di masa akan datang.

“Ada area mengalami locking, terkunci mestinya bergerak tapi dia terkunci. Yang terkunci itu menyebabkan akumulasi energi, kalau energinya sudah besar kuncinya tidak kuat maka energinya lepas di situlah muncul megathrust,” ujarnya.

Baca Juga :  4 Wanita Korban Trafficking asal Palabuhanratu Sukabumi Dipulangkan dari Papua

Baca Juga: Lihat Malaikat Angkat Masjid Raya Baiturrahman Saat Tsunami, Tionghoa Ini Pilih Mualaf

Pernah gempa besar di pesisir Selatan Jawa 

Sejak tahun 1700 zona megathrust Selatan Jawa sudah beberapa kali terjadi aktivitas gempa besar (major earthquake) dan dahsyat (great earthquake).

Gempa besar dengan magnitudo antara 7,0 dan 7,9 sudah terjadi sebanyak delapan kali, sejak 1903 hingga 2009. Sementara itu, gempa dahsyat dengan magnitudo 8,0 atau lebih besar sudah terjadi 3 kali, yaitu tahun 1780, 1859, dan 1943.

Berita Terkait: Termasuk Pantai Selatan Sukabumi, BMKG: 26 Provinsi di Indonesia Rawan Tsunami

Berdasarkan hasil kajian para pakar gempa bumi, zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa disebut sebagai zona megathrust.

Zona megathrust istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Jika terjadi gempa, bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting). Gempa dalam skala besar di laut kemudian memicu tsunami.

Zona subduksi diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar” disebut sebagai zona megathrust. Di Indonesia, zona sumber gempa megathrust ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu yang berada di zona subduksi aktif, seperti Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, Banda, Lempeng Laut Maluku, Sulawesi, Lempeng Laut Filipina, dan Utara Papua.

Berita Terkait

Berapa ke Sukabumi? 1,55 juta kendaraan keluar dari Jabotabek
Menteri PU minta Jalan Tol Bocimi lancar, TJT dirikan posko di Parungkuda
Kakorlantas Polri ingatkan jenis kendaraan ini dilarang lewat jalan tol
Jadi tersangka KPK, ini pesan Bupati Bekasi si Raja Bongkar buat Dedi Mulyadi
Momen rakit Wagub Aceh dan GM PLN terbalik saat menyeberang sungai
Dedi Mulyadi: Pemprov Jabar libatkan petani dan sekolah di Program MBG
Situs Gunung Padang mulai direkonstruksi total
Wamenhut lepas liar Elang Jawa dilengkapi GPS di Sukabumi

Berita Terkait

Minggu, 28 Desember 2025 - 18:59 WIB

Berapa ke Sukabumi? 1,55 juta kendaraan keluar dari Jabotabek

Minggu, 28 Desember 2025 - 00:19 WIB

Menteri PU minta Jalan Tol Bocimi lancar, TJT dirikan posko di Parungkuda

Sabtu, 27 Desember 2025 - 10:00 WIB

Kakorlantas Polri ingatkan jenis kendaraan ini dilarang lewat jalan tol

Selasa, 23 Desember 2025 - 23:51 WIB

Jadi tersangka KPK, ini pesan Bupati Bekasi si Raja Bongkar buat Dedi Mulyadi

Senin, 22 Desember 2025 - 08:03 WIB

Momen rakit Wagub Aceh dan GM PLN terbalik saat menyeberang sungai

Berita Terbaru

Ilustrasi kemacetan lalu lintas menuju ke pantai - sukabumiheadline.com

Nasional

Berapa ke Sukabumi? 1,55 juta kendaraan keluar dari Jabotabek

Minggu, 28 Des 2025 - 18:59 WIB

Ilustrasi Kota Paling Toleran di Indonesia - sukabumiheadline.com

Khazanah

10 Kota Paling Toleran di Indonesia, ada Sukabumi dan Bekasi

Minggu, 28 Des 2025 - 18:18 WIB