Hadapi Pasukan Muslim Rusia, Tentara Ukraina Lumuri Peluru dengan Lemak Babi

- Redaksi

Kamis, 3 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tentara Muslim Chechnya. l Istimewa

Tentara Muslim Chechnya. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l Pasukan sayap kanan Neo-Nazi Ukraina menyiapkan peluru berlumur ‘lemak babi’ melawan milisi Muslim Rusia. “Wahai saudara Muslim dari Rusia, kalian tidak akan bisa masuk sorga jika ikut bertempur di negara kami,” kata prajurit ultranasionalis.

Diberitakan sebelumnya, milisi Chechnya ikut dikerahkan Rusia untuk menggempur Ukraina. Video viral menampilkan lelaki bertopeng hitam mencelupkan peluru ke dalam lemak babi, lalu memasukkannya dengan hati-hati ke dalam magasin. Dia kemudian memberi peringatan serius.

Wahai saudara Muslim sekalian, kalian tidak akan bisa masuk sorga di negara kami. Di sini, kamu hanya akan menghadapi masalah,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Video diunggah akun Twitter Garda Nasional Ukraina pada Minggu (27/02) lalu, tiga hari setelah pasukan Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina. Prajurit Batalion Azov, yang sering disebut berideologi Neo-Nazi, mempersiapkan peluru yang telah dilumuri lemak babi. Peluru tersebut nantinya digunakan untuk melawan “orc Kadyrov”, julukan yang diyakini ditujukan kepada pasukan muslim Chechnya.

Di sisi lain, konflik Rusia-Ukraina dikhawatirkan memicu perang Eropa Timur, militer di kedua belah pihak mulai menyebarkan propaganda dan retorika yang akan semakin memperkeruh keadaan.

Batalion Azov merupakan pasukan bersenjata sukarelawan ultranasionalis, yang secara resmi dimasukkan ke dalam barisan Garda Nasional Ukraina saat bertempur melawan separatis pro-Rusia pada 2014. Pasukan itu diduga mendukung pandangan neo-Nazi dan masih memamerkan lencana Wolfsangel yang digunakan Nazi selama Perang Dunia II.

Mantan komandan Andriy Biletsky, seorang nasionalis kulit putih, mengklaim pada 2010, tujuan nasional Ukraina yaitu “memimpin ras kulit putih sedunia dalam perang salib terakhir… melawan Untermenschen [subhuman] yang dipimpin Semit.”

Presiden Rusia Vladimir Putin membenarkan “operasi militer khusus” negaranya sebagai upaya “demiliterisasi dan de-Nazifikasi” Ukraina. Ramzan Kadyrov selaku pemimpin wilayah mayoritas Muslim Chechnya juga menggambarkan pasukan Ukraina sebagai “Nazi”.

Klaim “Nazi” Ukraina disambut dengan kemarahan dari masyarakat luas dan telah dibantah keras oleh pejabat Ukraina, termasuk presidennya Volodymyr Zelenskyy, yang merupakan orang Yahudi dan dikabarkan memiliki saudara yang menjadi korban Holocaust.

Berita Terkait

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand
Iran akan lanjutkan perang dengan Israel
Kasus ijazah palsu, Wali Kota Shizuoka Jepang Maki Takubo mundur

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 02:23 WIB

Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Minggu, 27 Juli 2025 - 00:55 WIB

Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:43 WIB

Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi

Selasa, 22 Juli 2025 - 18:47 WIB

Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand

Berita Terbaru

Bendera Partai Gerindra. l Istimewa

Politik

Susunan Pengurus DPP Gerindra Periode 2025-2030

Minggu, 3 Agu 2025 - 19:21 WIB

Oil Refinery atau kilang minyak - Ist

Ekonomi

Ternyata ini tujuan kilang minyak Sukabumi dibangun

Minggu, 3 Agu 2025 - 03:46 WIB