21.3 C
Sukabumi
Selasa, Mei 7, 2024

Vivo X100 meluncur, hp flagship dengan chipset Dimensity 9300, ini bocoran harganya

sukabumiheadline.com - Vivo resmi memperkenalkan smartphone flagship...

Sudah direstui keluarga, Sule pastikan Mahalini mualaf sebelum dinikahi Rizky Febian

sukabumiheadline.com - Kepastian siapa yang berpindah keyakinan...

Resmi, laga Timnas Indonesia U-23 vs Guinea disiarkan TV nasional

sukabumiheadline.com - Laga play-off Olimpiade 2024 antara...

Hadapi Pasukan Muslim Rusia, Tentara Ukraina Lumuri Peluru dengan Lemak Babi

InternasionalHadapi Pasukan Muslim Rusia, Tentara Ukraina Lumuri Peluru dengan Lemak Babi

SUKABUMIHEADLINES.com l Pasukan sayap kanan Neo-Nazi Ukraina menyiapkan peluru berlumur ‘lemak babi’ melawan milisi Muslim Rusia. “Wahai saudara Muslim dari Rusia, kalian tidak akan bisa masuk sorga jika ikut bertempur di negara kami,” kata prajurit ultranasionalis.

Diberitakan sebelumnya, milisi Chechnya ikut dikerahkan Rusia untuk menggempur Ukraina. Video viral menampilkan lelaki bertopeng hitam mencelupkan peluru ke dalam lemak babi, lalu memasukkannya dengan hati-hati ke dalam magasin. Dia kemudian memberi peringatan serius.

Wahai saudara Muslim sekalian, kalian tidak akan bisa masuk sorga di negara kami. Di sini, kamu hanya akan menghadapi masalah,” ujarnya.

Video diunggah akun Twitter Garda Nasional Ukraina pada Minggu (27/02) lalu, tiga hari setelah pasukan Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina. Prajurit Batalion Azov, yang sering disebut berideologi Neo-Nazi, mempersiapkan peluru yang telah dilumuri lemak babi. Peluru tersebut nantinya digunakan untuk melawan “orc Kadyrov”, julukan yang diyakini ditujukan kepada pasukan muslim Chechnya.

Di sisi lain, konflik Rusia-Ukraina dikhawatirkan memicu perang Eropa Timur, militer di kedua belah pihak mulai menyebarkan propaganda dan retorika yang akan semakin memperkeruh keadaan.

Batalion Azov merupakan pasukan bersenjata sukarelawan ultranasionalis, yang secara resmi dimasukkan ke dalam barisan Garda Nasional Ukraina saat bertempur melawan separatis pro-Rusia pada 2014. Pasukan itu diduga mendukung pandangan neo-Nazi dan masih memamerkan lencana Wolfsangel yang digunakan Nazi selama Perang Dunia II.

Mantan komandan Andriy Biletsky, seorang nasionalis kulit putih, mengklaim pada 2010, tujuan nasional Ukraina yaitu “memimpin ras kulit putih sedunia dalam perang salib terakhir… melawan Untermenschen [subhuman] yang dipimpin Semit.”

Presiden Rusia Vladimir Putin membenarkan “operasi militer khusus” negaranya sebagai upaya “demiliterisasi dan de-Nazifikasi” Ukraina. Ramzan Kadyrov selaku pemimpin wilayah mayoritas Muslim Chechnya juga menggambarkan pasukan Ukraina sebagai “Nazi”.

Klaim “Nazi” Ukraina disambut dengan kemarahan dari masyarakat luas dan telah dibantah keras oleh pejabat Ukraina, termasuk presidennya Volodymyr Zelenskyy, yang merupakan orang Yahudi dan dikabarkan memiliki saudara yang menjadi korban Holocaust.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer