AS Tolak Permintaan Ukraina Soal Zona Larangan Terbang Pesawat Rusia

- Redaksi

Kamis, 3 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki. l Istimewa

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l Amerika Serikat (AS) mengesampingkan permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait penerapan zona larangan terbang bagi pesawat Rusia di atas Ukraina. Zelensky mendesak negara-negara Barat untuk mempertimbangkan tindakan semacam itu guna menghentikan aksi pemboman oleh pasukan Rusia.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengungkapkan, AS menolak seruan Ukraina soal penerapan zona larangan terbang bagi pesawat Rusia. Dia menyebut, langkah demikian bakal memposisikan Washington pada konflik langsung dengan Moskow.

“Presiden (Joe Biden) sudah sangat jelas bahwa dia tidak berniat mengirim pasukan AS untuk berperang dengan Rusia,” kata Psaki, Senin (28/2/2022).

Dijelaskan Psaki, zona larangan terbang seperti yang diminta Zelensky membutuhkan implementasi pengerahan pasukan AS untuk proses tersebut. Karenanya, AS berpotensi terlibat perang langsung dengan Rusia.

“Ini merupakan sesuatu yang tidak kami rencanakan untuk menjadi bagian darinya,” jelas dia.

Menurut Zelensky, sejak Kamis, 24 Februari lalu, Rusia telah meluncurkan sedikitnya 56 serangan roket dan 113 rudal jelajah. Meski telah menyerukan zona larangan terbang bagi pesawat Rusia, Zelensky tak menjelaskan bagaimana dan oleh siapa kebijakan itu diberlakukan.

Baca Juga :  Kemenlu Rusia: Barat Telah Dihancurkan Tanpa Satu Tembakan Pun

Meskipun delegasi Ukraina dan Rusia bertemu di perbatasan Belarusia untuk bernegosiasi, Rusia tetap tak menghentikan serangannya ke kota-kota Ukraina.

“Saya percaya bahwa Rusia sedang mencoba untuk menerapkan tekanan dengan cara yang tidak halus ini. Jangan membuang waktu. Kami tidak menerima taktik seperti itu. Negosiasi yang adil dapat terjadi ketika satu pihak tidak menyerang pihak lain dengan artileri roket pada saat negosiasi,” ucapnya.

Negosiasi antara Ukraina dan Rusia sendiri berakhir tanpa kesepakatan apapun, kendati Moskow dan Kiev sepakat untuk pertemuan lanjutan dalam waktu dekat.

Berita Terkait

Ratusan orang WNA ditangkap, tentara gerebek markas penipuan online
Muslim Wali Kota New York City terpilih ajak boikot Starbucks, No Contract, No Coffee!
Ini 6 wali kota Muslim terpilih di Amerika Serikat 2025, satu wakil gubernur
Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu
Israel bikin undang-undang baru, izinkan hukum mati tahanan Palestina
Indonesia sediakan lahan pertanian 15 ribu hektare untuk Palestina di Kaltara
Zohran Mamdani, selangkah lagi Muslim jadi Wali Kota New York
Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 11:53 WIB

Ratusan orang WNA ditangkap, tentara gerebek markas penipuan online

Senin, 17 November 2025 - 07:27 WIB

Muslim Wali Kota New York City terpilih ajak boikot Starbucks, No Contract, No Coffee!

Sabtu, 15 November 2025 - 22:04 WIB

Ini 6 wali kota Muslim terpilih di Amerika Serikat 2025, satu wakil gubernur

Minggu, 9 November 2025 - 04:20 WIB

Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu

Rabu, 5 November 2025 - 00:59 WIB

Israel bikin undang-undang baru, izinkan hukum mati tahanan Palestina

Berita Terbaru