22.4 C
Sukabumi
Jumat, Mei 3, 2024

Sport Bike Honda Dax 125 MY 2024 Memikat Pecinta Motor Retro, Harga?

sukabumiheadline.com l Motor sport berdimensi ringkas, Honda...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Nasdem: Penceramah Radikal Sudah Mengkhawatirkan

PolitikNasdem: Penceramah Radikal Sudah Mengkhawatirkan

SUKABUMIHEADLINES.com l Ajakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang meminta masyarakat untuk mewaspadai dan mengantisipasi penyebaran radikalisme, dinilai Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, sudah tepat. Khususnya yang disampaikan oleh penceramah radikal.

Politikus Partai Nasdem tersebut mengatakan, aksi para penceramah radikal memang semakin mengkhawatirkan. Sehingga, sangat wajar jika pemerintah meminta masyarakat untuk berhati-hati.

“Menurut hemat saya, ini bukan sesuatu yang patut diributkan, sangat wajar jika pemerintah maupun BNPT meminta kita hati-hati dengan adanya penceramah radikal. Karena tidak bisa dipungkiri, penyebaran radikalisme dan ekstrimisme di Indonesia terus meningkat,” kata dia, Rabu, 9 Maret 2022.

Sahroni menjelaskan, penyebaran paham radikal dan ekstrim yang meningkat itu terbukti dari penangkapan para radikalis dan ekstrimis yang semakin meningkat. Sehingga sangat berbahaya bagi kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

BNPT Sudah Tepat Dia juga meminta semua pihak tidak terpancing dan saling memahami perdebatan terkait pernyataan BNPT soal “penceramah radikal”. “BNPT sudah tepat, kriteria yang dikeluarkannya itu merupakan bentuk preventif pencegahan terorisme yang memang sudah menjadi ‘job desk’ mereka. Jika MUI melihat itu blunder, ya silakan saja, tapi dilihat blunder dari mananya,” katanya.

Sehingga, menurut Sahroni, sangat berbahaya bagi kehidupan berdemokrasi di Indonesia. “BNPT sudah tepat, kriteria yang dikeluarkannya itu merupakan bentuk preventif pencegahan terorisme yang memang sudah menjadi ‘job desk’ mereka. Jika MUI melihat itu blunder, ya silakan saja, tapi dilihat blunder dari mananya,” katanya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer