SUKABUMIHEADKINES.com l SUKALARANG – Kali ini, bukan soal jalan rusak dikeluhkan warganet Sukabumi, tapi saluran drainase di bahu jalan yang dibiarkan terbuka, sehingga bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Keluhan diunggah oleh akun Hery Lukmanuhakiem di salah satu grup media sosial Facebook. Dalam unggahannya, Hery mengeluhkan bahu jalan yang terbuka sehingga bisa menyebabkan kendaraan terperosok.
Hery menyebut, kondisi membahayakan itu berlokasi di Jalan Sukabumi-Cianjur, Jawa Barat. Ia juga menyebut kondisi tersebut sudah berlangsung sejak sekira Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Menginformasikan pada pihak terkait, kondisi bahu jalan yang berlokasi dijalan raya Sukabumi Cianjur tepatnya di Sukalarang, kondisi bahu jalan banyak lubang menga’a yang lumayan dalam & lebar, kondisi ini diperkirakan dari akhir bulan Oktober 2021, lubang ini seperti bekas galian kabel kayanya,” tulis Hery dikutip sukabumiheadlines.com pada Rabu (23/3/2022) dini hari.
Bahkan, tambah Hery, di beberapa titik kondisi tersebut menyebabkan pejalan kaki sulit menggunakan bahu jalan. “Kondisi ini bisa menyebabkan kendaraan terperosok & di beberapa titik tidak bisa dilewati oleh pejalan kaki,” imbuhnya.
“Tolong di bantu oleh instansi tau dinas terkait akan hal ini, karena kondisi seperti ini sudah lama & sangat beresiko celaka. jalur ini lumayan banyak dilewati oleh kendaraan roda 4 & roda 2 khususnya,” pungkas dia.
Unggahan Hery tersebut direspons beragam oleh netizen. “Abdi damel unggal dinten lewat die tos berbulan2,terahir wengi ninggal mobil agya terpelosok ban belakangna,” tulis akun Gunawan.
Kemudian ditimpali akun Lukman Angga Virgiawan, “Leres pisan kng, cm lebih tepatna eta proyek pelebaran jalan. Lokasi na ti Sukalarang dugika Alfa manglid. tos mangbulan bulan teu di bres2kn wae.. tos kantos aya nu kecelakaan oge didinya.. t
Acan jalan pas palebah jembatan Sukalarang sreng daerah Cipetir . Pa Bupati sreng para anggota DPRD nu Harita pas kampanye hadir wae di masyarakat, ayna pada kmarana nya.. jempling jempling wae…”