23.6 C
Sukabumi
Jumat, Mei 3, 2024

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Kisah Keluarga Miskin Fatimah binti Muhammad SAW yang Menyentuh Hati

Gaya hidupKisah Keluarga Miskin Fatimah binti Muhammad SAW yang Menyentuh Hati

SUKABUMIHEADLINE.com l Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang Shalat Ashar. Sang istri, Fatimah binti Rasulullah, menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki.

Fatimah berharap suaminya itu membawa hasil keringat lebih banyak karena kebutuhan di rumah yang semakin besar.

Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. “Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun”. Fatimah menyahut sambil tersenyum, “Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta’ala.”

“Terima kasih,” jawab Ali. Matanya memberat lantaran istrinya begitu tawakal. Padahal persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Toh Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.

Ali pun kemudian memilih berangkat ke masjid untuk menjalankan shalat berjamaah. Sepulang dari masjid, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua.

“Maaf anak muda, betulkah engkau Ali, anak Abu Thalib?”

Ali menjawab heran, “Ya betul. Ada apa, Tuan?” Orang tua itu merogoh kantungnya seraya menjawab, “Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya.”

Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 Dinar. Sesampainya di rumah, Fatimah pun tampak gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu.

Dan lantas ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari. Ali pun bergegas berangkat ke pasar.

Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, “Siapakah yang mau mengutangkan hartanya untuk Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan.”

Tanpa pikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu. Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum.

“Keputusan Kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita mengutangkan harta kepada Allah daripada bersifat bakhil yang dimurkai-Nya, dan menutup pintu sorga buat kita.”

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer