Kepedulian Balai Residen Galih Pakuan terhadap Komunitas Punk di Sukabumi

- Redaksi

Minggu, 29 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BRGP melakukan komunikasi dengan komunitas Punk di Sukabumi. l Istimewa

BRGP melakukan komunikasi dengan komunitas Punk di Sukabumi. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Komunitas Punk di Kabupaten Sukabumi mendapatkan perhatian dari Balai Residen Galih Pakuan (BRGP). Dari hasil penjangkauan, tim BRGP berhasil mengumpulkan enam orang anak punk.

Tim kemudian melakukan pertemuan yang diisi dengan sharing pengalaman dan harapan antara mereka. Ini dilakukan sebagai bentuk identifikasi terhadap permasalahan komunitas punk.

Salah seorang anggota tim yang juga pekerja sosial BRGP Erni Novianti memberikan penguatan motivasi kepada anak Punk untuk mulai memikirkan masa depan yang lebih baik dan tidak kembali ke jalanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya yakin kalian punya potensi, hanya saja belum tergali, kalau ada kemauan serius, pasti bisa” kata Erni, dikutip sukabumiheadline.com dari laman resmi Kementerian Sosial RI, Ahad (29/5/2022) dinihari.

Dari hasil pertemuan tersebut, dua orang anak yaitu SAP dan MFM diketahui memiliki ketertarikan untuk mengikuti pelatihan steam di Sheltered Workshop Baraya.

Baca Juga :  Aset Biologis dan Aktiva di Sukabumi Diverifikasi Perhutani dan KJPP

Setelah melalui koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, SAP dan MFM pun diantar oleh tim ke Sheltered Workshop Baraya di Kota Cimahi.

Sebelum berangkat Tim mencoba melakukan konfirmasi terhadap data keduanya terkait penerimaan bantuan pemerintah, dan setelah dilakukan penelurusan data ternyata keduanya tidak terkonfirmasi.

“Selama satu pekan berada Sheltered Workshop , SAP dan MFM menjalani proses skrining, asesmen awal dan intervensi pelatihan steam,” kata Erni.

Hasil skrining menunjukan bahwa SAP dan MFM sama sama pengguna alkohol dan zat benzodiazephine untuk jenis obat obatan Tramadol dan Heximer.

“Keduanya memiliki keinginan untuk hidup lebih baik, mempunyai pekerjaan sehingga tidak turun ke jalanan. Pelatihan vokasional dan fasilitasi tempat usaha dapat menjadi salah satu alternatif solusi bagi mereka,” jelas Erni.

Selama berada di Sheltered Workshop, MFM mengaku teringat dengan istrinya yang kini tengah mengandung.

Baca Juga :  Dedi Mulyadi janji kawal kasus Satpam asal Palabuhanratu Sukabumi dibunuh anak bos

“Saya ingat istri saya, saya di sini untuk cari pengalaman, mudah mudahan ini jadi awal yang baik supaya saya dan istri bisa hidup lebih baik lagi” ujar MFM melalui Khodijah, petugas pendamping di Sheltered Workshop.

Selanjutnya Khodijah melaporkan kepada tim dari Balai tentang perkembangan kondisi SAP dan MFM.

“Di hari pertama mereka masih tampak semangat dan mampu beraktivitas fisik seperti biasanya. Namun, di hari kedua mereka mulai mengeluh sakit demam dan flu, ini kemungkinan terjadi sebagai respon tubuh saat mereka memutus konsumsi obat Tramadol yang selama ini mereka sering konsumsi setiap harinya,” ungkap Khodijah.

Khodijah pun menilai bahwa SAP dan MFM memiliki keinginan kuat untuk belajar pelatihan vokasional steam.

“Semoga selanjutnya ada fasilitas bagi mereka untuk belajar lebih serius untuk mengembangkan keinginannya berwirausaha,” ujar Khodijah.

Setelah selesai mengikuti pelatihan vokasional steam selama satu minggu, SAP dsn MFM pun diantar oleh tim untuk pulang ke Sukabumi.

Berita Terkait

Solar panel untuk SD di Sukabumi: 1000Cahaya dan Greenfaith Indonesia sedekah energi
Mengenal 7 hobi Nabi Muhammad SAW, dari olah raga, spiritual hingga buah favorit
Aisyiyah dan PA Sukabumi perkuat gerakan keadilan sosial keluarga
Raker Komunitas Mekanik Indonesia, momentum merancang program strategis dan perkuat soliditas
Mekanik Indonesia peduli Alya Sidqia Suci, balita NTB derita Hidrosefalus
Munas ke-5 dan Jamnas ARCI 2025, ratusan peserta tumpah di Sukabumi
DPD Kabupaten Sukabumi bakal punya ketua baru, ini tujuan dan peran KNPI
Siti Rifqotunnada, content creator humanis asal Sukabumi yang hobi travelling

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 20:07 WIB

Solar panel untuk SD di Sukabumi: 1000Cahaya dan Greenfaith Indonesia sedekah energi

Jumat, 21 November 2025 - 09:14 WIB

Mengenal 7 hobi Nabi Muhammad SAW, dari olah raga, spiritual hingga buah favorit

Minggu, 9 November 2025 - 14:12 WIB

Aisyiyah dan PA Sukabumi perkuat gerakan keadilan sosial keluarga

Rabu, 6 Agustus 2025 - 16:50 WIB

Raker Komunitas Mekanik Indonesia, momentum merancang program strategis dan perkuat soliditas

Selasa, 29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Mekanik Indonesia peduli Alya Sidqia Suci, balita NTB derita Hidrosefalus

Berita Terbaru