Berlomba Pamer di Kawasan, Negara Islam Ini Bikin Kapal Pesiar Pangeos Senilai Rp120 Triliun

- Redaksi

Kamis, 19 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapal pesiar Pangeos milik Arab Saudi. l Istimewa

Kapal pesiar Pangeos milik Arab Saudi. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Negara negara di kawasan teluk seakan tengah berlomba memamerkan daya tarik masing-masing negaranya di dunia.

Setelah Uni Emirat Arab (UEA) yang selama ini dikenal dengan gedung gedung pencakar langit dan pulau buatannya yang bernilai fantastis, kekinian Arab Saudi berencana membangun kapal pesiar terbesar di dunia yang diberi nama Pangeos.

Diketahui, pembangunan kapal ini diperkirakan akan menelan biaya pembangunan mencapai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp120 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kapal pesiar berukuran raksasa itu memiliki bentuk kura-kura dan dikonsep layaknya sebagai sebuah kota terapung. Perancang kapal terbesar di dunia ini adalah studio desain Italia, Lazzarini.

Diberitakan News18 nama Pangea terinspirasi dari nama superbenua yang konon telah ada sekitar 200 hingga 335 juta tahun yang lalu.

Baca Juga :  Anak Majikan Ganteng Menangis dan Memeluk TKW di Bandara yang akan Pulang ke Jawa Barat

Adapun ukuran dan fasilitas Pangeos akan dibangun dengan ukuran panjang sekitar 548 meter dan lebar 609 meter. Kapal tersebut rencananya bisa digunakan untuk menampung 60.000 orang sekaligus.

Livemint menyebut, kapal pesiar terapung ini akan memiliki 19 vila dan 64 apartemen di setiap kaki kura-kuranya. Pangeos juga akan dilengkapi dengan rooftop garden, mal dan beach club.

Kapal juga akan dilengkapi dengan infrastruktur Terashipyard yang memiliki lebar 650 meter dan panjang 600 meter dengan akses langsung ke laut.

Pangeos disebut dirancang untuk berlayar keliling dunia tanpa henti dengan kecepatan maksimum 5 knot (5,7 mph/9,2 kph).

Baca Juga :  Kehadiran Israel di Pertemuan UNESCO Ditolak Arab Saudi

Kapal ini dilengkapi dengan pasokan energi hijau virtual yang tak akan habis. Diperkirakan mesin akan menggunakan tenaga dari gelombang laut dan atap yang tertutup panel surya.

Proses pembuatan kapal pesiar para desainer membutuhkan tempat khusus sebagai lokasi pembangunan. Oleh karena itu pembuatan kapal akan dilakukan di Arab Saudi dengan cara membuat bendungan laut melingkar dengan ukuran sekitar satu kilometer persegi terlebih dahulu.

Pembuat terayatch telah memilih ruang di Pelabuhan King Abdullah sebagai lokasi yang ideal untuk pembangunan. Kapal pesiar ini direncanakan akan mulai dibuat pada tahun 2033 dengan waktu pembangunan selama 8 tahun.

Sementara, diberitakan AsiaOne, meskipun kapal ini memiliki kemampuan berlayar menjelajah dunia, namun perancang mengklaim kapal ini tak akan beroperasi untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan tertentu.

Kapal pesiar Pangeos hanya akan berlayar dan mengubah perjalanan sebagai tujuan.

Berita Terkait

Penghubung Sukabumi senilai Rp7,7 triliun jadi jalan tol pertama diresmikan Prabowo 2026
Mau gaji Rp55 juta per bulan? Jepang butuh 40 ribu naker asal RI
Uang pensiun Jokowi Rp30,2 juta per bulan, tagihan listrik dan kesehatan ditanggung
KRL Bogor mau lanjut ke Sukabumi? Ini komentar Kemenhub terbaru
Profil Tasya Farasya, beauty influencer berdarah Sukabumi dan kehidupan pribadi
Resensi buku-buku karya motivator bisnis asal Sukabumi dan profil Dewa Eka Prayoga
Sukabumi ke berapa? Adu besar UMK 2025 se-Jawa Barat
Rencana jalur KRL Commuter Line hingga ke Sukabumi, ini penjelasan KAI

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:15 WIB

Penghubung Sukabumi senilai Rp7,7 triliun jadi jalan tol pertama diresmikan Prabowo 2026

Minggu, 5 Oktober 2025 - 17:20 WIB

Mau gaji Rp55 juta per bulan? Jepang butuh 40 ribu naker asal RI

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:04 WIB

Uang pensiun Jokowi Rp30,2 juta per bulan, tagihan listrik dan kesehatan ditanggung

Jumat, 3 Oktober 2025 - 16:53 WIB

KRL Bogor mau lanjut ke Sukabumi? Ini komentar Kemenhub terbaru

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:23 WIB

Profil Tasya Farasya, beauty influencer berdarah Sukabumi dan kehidupan pribadi

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi - Kang Dedi Mulyadi

Jawa Barat

Kebijakan Dedi Mulyadi Rp1.000 Sapoe diragukan warga Sukabumi

Senin, 6 Okt 2025 - 19:25 WIB

Peneliti temukan fakta-fakta baru di Gunung Padang - Ist

Khazanah

Peneliti temukan fakta-fakta baru di Gunung Padang

Senin, 6 Okt 2025 - 12:30 WIB