Tampil di Sukabumi 1980 dengan Tari Kandangan, Tangis Haru dan Pujian Dewi Gita

- Redaksi

Senin, 11 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dewi Gita membawakan Tari Kandagan Khas Sunda di pentas Sukabumi 1980. l Titimangsa

Dewi Gita membawakan Tari Kandagan Khas Sunda di pentas Sukabumi 1980. l Titimangsa

sukabumiheadline.com l Penari sekaligus penyanyi Dewi Gita mampu membuat para penonton yang hadir dalam pentas Sukabumi 1980 terbius. Sejak awal masuk ke dalam panggung yang membaur dengan masyarakat, suara merdunya mengudara saat menyanyikan lagu berbahasa Sunda.

Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, pertunjukan Sukabumi 1980 dipersembahkan oleh Titimangsa.

Pertunjukkan tersebut akan digelar di Selabintana Conference Resort, Sukabumi pada Jumat (8/12/2023), digagas artis asal Sukabumi , Happy Salma yang bertujuan untuk membangkitkan semangat kesenian rakyat di era serba digital dan modernisasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tampil membawakan Tari Kandangan, Dewi Gita tampil dengan kostum Putri Sunda dengan sampur berwarna hijau. Ketika sampur-nya dihempaskan ke depan, penonton langsung menggodanya dengan ‘ea’ sampai membuat tawa membahana ke penjuru area pementasan.

Dewi Gita membawakan Tari Kandagan Khas Sunda di pentas Sukabumi 1980. l Titimangsa
Dewi Gita membawakan Tari Kandagan Khas Sunda di pentas Sukabumi 1980. l Titimangsa

Suara gamelan dan sinden dari Sanggar Seni Gapura Emas dan tari kandagan yang dibawakan Dewi Gita sukses menambah kemeriahan Sukabumi 1980.

Dewi Gita yang mengaku baru menyiapkan satu buah tarian di perhelatan Sukabumi 1980 secara otodidak.

“Persiapan tadi doang. Tadi aja ketemu sama gamelan tadi siang. Sudah, langsung mulai. Padahal ini laras-nya, surup-nya ini beda. Aku kan biasanya bukan Salendro ya, ini laras-nya Salendro tapi ya sudah bisa,” katanya lagi.

Baca Juga :  Kabar Terbaru Sammy Hamzah, Pengusaha Mantan Suami Desy Ratnasari

Dia pun mengaku tidak ada persiapan sama sekali untuk pementasan tari Kandagan. Semuanya serba instan dan kembali mengingat pelajaran tari yang pernah dilakoni sejak kecil.

“Karena aku memang masih nari, masih terus menggali ilmu yang aku punya. Jangan sampai hilang, masih suka mengajar nari anak-anak yang mau diajarin, aku ajarin. Biar aku nggak hilang ilmunya, jadi ya itu satu. Pas disuruh nari ya, asalkan tariannya aku bisa, hayuk,” terangnya.

Untuk informasi, Tari Kandangan merupakan tari tradisional khas Sunda yang merupakan tari Putri dan memiliki karakter gagah. Tari ini pengembangan dari tarian Renggarini di tahun 1960, oleh pembaharu tarian Sunda, Raden Tjetje Somantri.

Dewi Gita membawakan Tari Kandagan Khas Sunda di pentas Sukabumi 1980. l Titimangsa
Dewi Gita membawakan Tari Kandagan Khas Sunda di pentas Sukabumi 1980. l Titimangsa

Dewi Gita menuturkan sudah menari tarian Kandagan sejak kecil. Ketika masih latihan di sanggar, ia sudah mulai mempelajarinya sehingga bisa menjiwainya.

“Tari Kandagan itu tentang maskulinitas perempuan. Ya, sebenernya ini perempuan yang dibungkus laki-laki lah istilahnya, kayak Srikandi kalau di pewayangan ada itu. Jadi kenapa aku senang dan menjiwai ini, mungkin karena memang aku sedikit maskulin ya mungkin jiwanya,” jelas Dewi Gita.

Baca Juga :  Dua Pernikahannya Seumur Jagung, Begini Kata Desy Ratnasari

“Guru tari aku sudah ngeliat dari dulu aku rada ada maskulinnya. Jadi aku dipercayakan untuk nari topeng Kandagan, selalu tarian yang agak gagah. Nggak tau kenapa,” kenangnya.

“Makanya aku dikasih tariannya selalu gagahan. Dulu mah nggak ngerti. Ternyata, oh iya iya memang aku jiwanya rada begini ya. Dan tari Kandagan ini adalah mempersembahkan kegagahan seorang perempuan, sebenernya bisa jadi garda depan gitu,” jelasnya lagi.

IMG 20231211 161611
Armand Maulana dan Dewi Gita. l Istimewa

Dewi Gita juga mengapresiasi kinerja Titimangsa termasuk Happy Salma yang terus memajukan para pekerja seni tradisi Nusantara.

Wah, aku mah bukan kenapa mau (diajak Happy Salma) tapi harus mau. Jangan kenapa mau, justru aku mencari orang-orang yang seperti Happy Salma, orang-orang yang seperti di Titimangsa. Dan aku merasa hormat untuk mereka yang terus berjuang untuk seni Indonesia khususnya,” uangkapnya.

“Sangat apresiasi sama mereka sangat, pengin nangis deh pokoknya ya Allah ada orang seperti mereka yang berjuang tanpa sokongan dari pemerintah. Mereka cari uang sendiri bener-bener sadar dengan para seniman-seniwati daerah. Mereka patut dikasih piala,” pungkasnya.

Berita Terkait

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang
Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi
Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya
Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi
Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert
Danone, Wings dan Indofood: Penyumbang sampah plastik terbanyak di RI
Intip interior dan tarif Hotel Santika Premiere Hills Resort Cibadak Sukabumi
Syuting di Sukabumi: Sinopsis dan bintang film Tenung, cerita teror gaib mematikan

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:24 WIB

Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 01:36 WIB

Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 21:34 WIB

Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert

Berita Terbaru

Lagi kerja, tukang tersengat listrik di Parungkuda Sukabumi - Ist

Hikmah

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam

Rabu, 8 Okt 2025 - 02:30 WIB