Soal Pelecehan Seksual di Gereja, Paus: Ini Momen yang Memalukan

- Redaksi

Sabtu, 9 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUKABUMIHEADLINES.com I VATIKAN CITY – Paus Fransiskus menyatakan sedih dan malu atas ketidakmampuan Gereja Katolik untuk menangani pelecehan seksual terhadap anak-anak di Prancis.

Paus berbicara sehari pasca terkuaknya hasil penyelidikan besar-besaran, yang mengungkapkan bahwa pastor Prancis telah melecehkan lebih dari 200.000 anak selama 70 tahun. Paus mengajak umat Katolik di Prancis bertanggung jawab atas apa yang terjadi supaya Gereja menjadi rumah yang aman bagi semua orang.

“Ini momen yang memalukan,” ucapnya.

Paus juga mengatakan pada Rabu (6/10/2021) bahwa Gereja harus menjadikan dirinya sebagai sebuah rumah yang aman bagi siapa pun.

“Saya ingin mencurahkan kesedihan saya bagi para korban, kesedihan atas trauma yang mereka derita dan juga rasa malu saya, rasa malu kami, karena ketidakmampuan gereja, untuk waktu yang sudah begitulama, menempatkan mereka di pusat keprihatinan,” kata Paus dalam pidato mingguan.

Baca Juga :  Miris, Gadis 15 Tahun Jadi Korban Perkosaan 14 Pemuda

Paus juga meminta para uskup melakukan segala upaya untuk meyakinkan bahwa tragedi serupa tidak akan terulang lagi.

Semenatara, kepala komisi yang menyusun laporan pelecehan seksual, Jean-Marc Sauve, mengatakan Gereja telah memperlihatkan ketidakperdulian terhadap pelecehan selama bertahun-tahun dengan lebih memilih melindungi dirinya sendiri ketimbang korban.

“Banyak dari korban berusia 10-13 tahun. Puncak kasus pelecehan terjadi pada 1950-1970, kata komisi melalui laporannya. Kasus serupa kembali bermunculan pada awal 1990-an,” ungkap Jean-Marc Sauve.

Berita Terkait

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim
Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 16:49 WIB

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim

Selasa, 16 September 2025 - 00:11 WIB

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Berita Terbaru