Khusus Yahudi, warga Kristen dan Muslim dilarang masuk bunker Israel

- Redaksi

Sabtu, 21 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Perlakuan diskriminatif yang dialami warga Muslim dan Kristen Palestina di Israel, yang tidak diberi akses masuk ke bunker perlindungan selama serangan rudal Iran.

Padahal, hukum humaniter internasional secara tegas mengatur bahwa masyarakat sipil, atau warga yang bukan kombatan, memiliki hak-hak khusus yang harus dijamin selama masa konflik bersenjata.

Sebelumnya, sejumlah warga Palestina beragama Islam dan Kristen yang tinggal di kawasan Jalan Yehuda Hayamit, Tel Aviv, mengaku dilarang masuk ke tempat perlindungan bawah tanah yang biasa mereka gunakan ketika sirene serangan udara berbunyi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut laporan Middle East Eye, akses mereka ke bunker tersebut dicabut setelah sekitar dua belas dari mereka sempat berlindung di sana saat Iran menggempur wilayah Israel dengan rudal.

Baca Juga: Pemeluk Islam di Israel Terus Meningkat, Ini Penyebabnya

Nasir Ktelat (63), salah seorang warga Palestina di Israel yang mengalami diskriminasi tersebut, mengatakan bahwa sebelumnya mereka telah diberi akses masuk oleh komite pembangunan. Namun, warga Yahudi dari gedung baru di dekatnya menunjukkan sikap tidak ramah dan akhirnya menyampaikan bahwa itu adalah kali terakhir mereka diizinkan masuk.

Baca Juga: Profil dan Agama Monique Rijkers, Wanita Kelahiran Makassar Pro Israel dan Yahudi

“Jelas mereka tidak senang melihat kami. Kami berjumlah sekitar 12 hingga 15 orang Muslim dan Kristen dari gedung di dekat situ. Tentu saja, kami merasa tidak diterima, tetapi kami tidak peduli,” kata Ktelat.

Insiden ini menyoroti kerentanan warga Palestina di Israel, bahkan di kota-kota campuran yang seharusnya menjadi simbol koeksistensi.

Di Tel Aviv, sekitar sepertiga dari populasi merupakan warga Palestina, namun mereka tetap menghadapi diskriminasi sistemik dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam situasi darurat.

Berita Terkait

Belum usai dengan Rusia, Ukraina diambang perang dengan negara Muslim
PM Israel Netanyahu minta diampuni di kasus korupsi yang tengah disidang
Ratusan orang WNA ditangkap, tentara gerebek markas penipuan online
Muslim Wali Kota New York City terpilih ajak boikot Starbucks, No Contract, No Coffee!
Ini 6 wali kota Muslim terpilih di Amerika Serikat 2025, satu wakil gubernur
Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu
Israel bikin undang-undang baru, izinkan hukum mati tahanan Palestina
Indonesia sediakan lahan pertanian 15 ribu hektare untuk Palestina di Kaltara

Berita Terkait

Rabu, 3 Desember 2025 - 20:24 WIB

Belum usai dengan Rusia, Ukraina diambang perang dengan negara Muslim

Senin, 1 Desember 2025 - 21:48 WIB

PM Israel Netanyahu minta diampuni di kasus korupsi yang tengah disidang

Kamis, 20 November 2025 - 11:53 WIB

Ratusan orang WNA ditangkap, tentara gerebek markas penipuan online

Senin, 17 November 2025 - 07:27 WIB

Muslim Wali Kota New York City terpilih ajak boikot Starbucks, No Contract, No Coffee!

Sabtu, 15 November 2025 - 22:04 WIB

Ini 6 wali kota Muslim terpilih di Amerika Serikat 2025, satu wakil gubernur

Berita Terbaru

Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya - sukabumiheadline.com

Nasional

Gus Yahya ungkap alasan pecat Gus Ipul dari Sekjen PBNU

Kamis, 4 Des 2025 - 05:16 WIB