Kisah Saryono, 33 tahun jadi guru honorer di Sukabumi kini digaji Rp350 ribu

- Redaksi

Sabtu, 12 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Sosok Saryono tiba-tiba viral di berbagai platform media sosial (medsos). Bukan karena bermasalah secara pribadi, namun karena pria berusia 55 tahun ini dinilai inspiratif, sehingga menuai pujian dari banyak kalangan.

Bagaimana tidak, di usianya yang tak lagi muda, Saryono masih berstatus sebagai guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Tegalpanjang, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pria asal Kampung Jaringao, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap ini, menempuh perjalanan sekira tujuh kilometer dengan sepeda motor tuanya. Setiap hari ia melewati jalanan rusak dan berlumpur demi mengajar anak-anak di wilayah terpencil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kini, Saryono genap sudah 33 tahun mendedikasikan diri untuk dunia pendidikan di wilayah yang jauh dari hiruk pikuk modernisasi. Diketahui, ia mengajar sejak 1992 silam di madrasah swasta di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga :  Guru Honorer di Tegalbuleud Sukabumi ke Sekolah Lewati Jalan Rusak dan Rawan Begal

Meski statusnya masih guru honorer, ia tetap mengajar dengan penuh tanggung jawab. Padahal, saat awal mengajar ia mendapatkan honor hanya Rp10 ribu.

“Dulu digaji dari SPP, iuran masyarakat sebulan cuma Rp10 ribu. Sekolah juga masih bangunan seadanya, belum ada BOS (Bantuan Operasional Sekolah – red),” ujarnya dikutip sukabumiheadline.com dari akun Instagram @sapanesiid, Sabtu (12/7/2025).

“Sekarang juga saya masih pakai motor tua, lewat jalan rusak. Kalau musim hujan, becek, licin, sangat memprihatinkan pokoknya, tapi demi anak anak belajar saya harus tetap semangat,” lanjut Saryono.

Kini, honor yang diterima pun bertambah besar, meskipun jauh dari kata cukup. Dalam satu triwulan, Saryono hanya menerima Rp350 ribu, itu pun diterima ketika ada pencairan dana BOS.

Untuk menyambung hidup, ia bertani palawija, sementara sang istri berdagang kecil-kecilan di rumah. Saryono juga menanggung beban ekonomi untuk anak, istri, dan dua kakak iparnya yang sudah tidak bekerja.

Baca Juga :  Alvi Rahayu, Guru Honorer di Sukabumi Tetap Mengajar Meski Dikepung Bencana

Berbagai upaya telah dilakukan Saryono agar diangkat menjadi ASN, mulai dari mengajukan sebagai Guru Bantu Sekolah (GBS) pada 2003, hingga mengikuti tes sertifikasi dan seleksi PPPK. Namun hingga kini, harapan itu belum juga terwujud.

“Usia saya sudah 55 tahun, pengabdian sudah 33 tahun. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Saya mohon kepada pemerintah untuk mengangkat saya, baik melalui PPPK maupun PNS,” harapnya lirih.

Sementara itu, Kepala MIS Tegalpanjang, Ade Sohari, memuji dedikasi dan disiplin Saryono. Meski sekolah berada di daerah terisolir dan sulit dijangkau, termasuk minim sinyal internet, Saryono tak pernah mengeluh.

“Pak Saryono sosok teladan, selalu datang pagi, walaupun rumahnya berjarak tujuh kilometer. Tidak pernah bolos, selalu mengajar dengan semangat,” ungkap Ade.

Untuk informasi, MIS Tegalpanjang saat ini masih kekurangan ruang kelas. Dari total 93 siswa, ruang belajar yang tersedia harus digunakan secara bergantian pagi dan siang hari.

Berita Terkait

Inspiratif, kepsek perempuan di Sukabumi ubah SD jadi destinasi wisata budaya edukatif
Mulai dari TK Pemerintah tetapkan Wajib Belajar 13 Tahun
6 SK baru satu di Sukabumi, perguruan tinggi di Jabar tambah kampus dan prodi
Juara! IPB University punya 353 profesor, satu asal Sukabumi, ini profilnya
Momen profesor asal Sukabumi diteriaki “Zionis!”, ternyata ini dosanya
Super holding beraset Rp16 ribu triliun akan dirikan Universitas Danantara, ini 3 program spesialisnya
Ini 20 kampus negeri dan swasta terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2025
Wakil Menteri asal Sukabumi ini sebut Gubernur Jawa Barat bikin kebijakan makruh

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 00:35 WIB

Inspiratif, kepsek perempuan di Sukabumi ubah SD jadi destinasi wisata budaya edukatif

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 21:16 WIB

Mulai dari TK Pemerintah tetapkan Wajib Belajar 13 Tahun

Jumat, 24 Oktober 2025 - 19:40 WIB

6 SK baru satu di Sukabumi, perguruan tinggi di Jabar tambah kampus dan prodi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 02:58 WIB

Juara! IPB University punya 353 profesor, satu asal Sukabumi, ini profilnya

Sabtu, 13 September 2025 - 02:49 WIB

Momen profesor asal Sukabumi diteriaki “Zionis!”, ternyata ini dosanya

Berita Terbaru