sukabumiheadline.com – Pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) berlatih perang di dekat wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Latihan yang mengerahkan sistem arteleri canggih M142 HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) itu di gelar hanya 400 kilometer di wilayah selatan Jawa.
Latihan yang juga melibatkan Angkatan Darat Australia itu digelar di Pulau Christmas atau Pulau Natal yang masuk wilayah Australia. Meskipun demikian pulau ini lebih dekat ke Sukabumi, ketimbang Australia.
Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, Pulau kecil ini tergolong dekat dengan Pulau Jawa, ketimbang Benua Kanguru, Australia. Dari lepas pantai selatan Kabupaten Sukabumi menuju Pulau Natal hanya berjarak 400 kilometer. Sedangkan dari Pulau Natal ke Australia harus menempuh 1.200 kilometer, atau 2.600 kilometer ke Kota Perth. Baca selengkapnya: 5 fakta Pulau Natal, dihuni Muslim lebih dekat ke Sukabumi tapi gabung Australia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Angkatan Darat Australia dan Angkatan Darat AS, dalam operasi gabungan mengerahkan sistem artileri M142 HIMARS di Pulau Christmas, yang memiliki jarak cukup dekat dengan Indonesia.
Mengutip defence.gov.au, Ahad (27/7/2025), sebuah pesawat angkut C-17A Globemaster III milik Angkatan Udara Kanada telah mendaratkan M142 HIMARS milik Angkatan Darat AS berserta pasukan Angkatan Darat Australia ke Christmas Island, dalam Latihan Talisman Sabre 2025.
Operasi ini menunjukkan kemampuan negara-negara mitra untuk dengan cepat mengerahkan dan menggunakan tembakan presisi jarak jauh berbasis darat.
Aktivitas di Pulau Christmas berfokus pada simulasi misi HIRAIN (HIMARS Rapid Infiltration), di mana peluncur HIMARS dan kendaraan komunikasi pendukung diterbangkan ke lapangan terbang terdepan (pangkalan aju) , sebuah gerakan yang memperluas jangkauan tembakan amunisi.
Setelah misi selesai, kendaraan-kendaraan tersebut segera mundur sebelum tembakan balasan dapat dilancarkan. HIRAIN menghadirkan efek penghancuran melalui tembakan presisi jarak jauh berbasis darat yang tak terduga terhadap target darat dan laut, dan merupakan elemen penting dari peperangan pesisir, yang kini menjadi fokus utama Angkatan Darat Australia melalui peningkatan kekuatan dan kapabilitasnya.

Dalam misi HIRAIN, data penargetan disediakan secara real-time oleh US-Australian Land Effects Coordination Cell di Australia Selatan, dengan transmisi data yang didukung oleh Project OPEROSE, uji coba operasional dan evaluasi kolabirasi dari Angkatan Darat Australia dan AS atas simpul Komando dan Kontrol gabungan untuk tembakan presisi jarak jauh tingkat medan tempur.
“Tugas tersebut merupakan uji coba kunci bagi OPEROSE, yang bertujuan untuk meningkatkan penargetan, penuntutan target, dan logistik senjata berpemandu yang berkelanjutan. Secara kolektif, kami telah mengerahkan HIMARS dengan cepat untuk menunjukkan kemampuan kami dalam menempatkan kekuatan tempur di mana pun, kapan pun sesuai pilihan kami,” jelas perwira pengawas latihan, Letnan Kolonel Ed Guelfi, dari Brigade Artileri Lapangan ke-17 Angkatan Darat AS.
Setibanya di sana, kendaraan HIMARS menjalani pemeriksaan biosekuriti oleh Pasukan Perbatasan Australia, dan kemudian kendaraan bermanuver ke posisi yang sesuai untuk mensimulasikan pelaksanaan peluncuran HIMARS.
“Sebagian besar Pulau ini sebenarnya adalah taman nasional, jadi ada banyak pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk mengerahkan kemampuan di sini dan ini merupakan latihan yang hebat untuk menguji semua aspek tersebut guna memastikan kami dapat beroperasi di wilayah ini,” kata Komodor Leavy dari Angkatan Laut Australia, yang mengawasi pengerahan HIMARS ke Pulau Christmas.
“Pulau Christmas memiliki posisi yang sangat strategis di Samudra Hindia dan kami harus dapat beroperasi di sini serta melindungi wilayah dan warga negara Australia yang tinggal di sini.”
M142 HIMARS adalah sistem artileri yang dipasang pada sasis truk militer FMTV 6×6 seberat 5 ton. Dikembangkan oleh Lockheed Martin pada tahun 1996, sistem ini menggabungkan daya tembak dengan kemampuan penyebaran cepat, mampu menembakkan enam roket MLRS (Multi Launch Rocket System) atau satu rudal taktis ATACMS dengan jangkauan maksimum 300 km.