Bahaya medsos! 4 remaja Sukabumi dipaksa lakukan prostitusi anak

- Redaksi

Kamis, 4 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DWC dan K diamankan Polres Boyolali karena terlibat prostitusi anak - Polres Boyolali

DWC dan K diamankan Polres Boyolali karena terlibat prostitusi anak - Polres Boyolali

sukabumiheadline.com – Dua gadis asal Sukabumi, Jawa Barat, jadi korban prostitusi anak secara online melalui aplikasi MiChat. Dari pengakuannya kepada polisi, korban JS serta R yang baru berusia 15 tahun, dijebak dengan iming-iming bekerja di tempat karaoke.

Selain itu, dua remaja di bawah umur asal Sukabumi lainnya juga dipekerjakan sebagai admin yang bertugas mencari dan menerima orderan dari pelanggan hidung belang.

Kasus ini berhasil dibongkar Polres Boyolali, Polda Jawa Tengah, di Kecamatan Banyudono, pada akhir November 2025. Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, menyampaikan ada dua tersangka dalam kasus ini, yaitu DWC selaku mucikari dan K selaku koordinator admin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tempat kejadian perkara berada di sebuah indekos wilayah Banyudono.

“Korban yang dieksploitasi secara seksual dan atau ekonomi ada dua orang. Atas inisial JS usia 15 tahun 11 bulan warga Sukabumi, Jawa Barat. Lalu inisial R usia 15 tahun 11 bulan, asal dari Jakarta tapi domisili di Sukabumi,” kata dia dalam konferensi persnya, dikutip sukabumiheadline.com dari laman resmi kepolisian, Kamis (4/12/2025).

Kedua remaja itu dijanjikan bekerja di Boyolali, namun kenyataannya mereka justru diperdagangkan secara ekonomi dan seksual.

Hati-hati info lowongan kerja di medsos

Informasi dihimpun, JS dan R diketahui direkrut oleh temannya yang lebih dulu terlibat, melalui media sosial. Kedua korban dijanjikan bekerja sebagai Lady Companion (LC) atau penyanyi karaoke di Boyolali, dengan janji fasilitas tempat tinggal, pakaian, skincare, dan perawatan tubuh gratis. Namun, mereka tidak diberi tahu bahwa pekerjaan itu terkait prostitusi.

Warga curiga dan lapor polisi 

Baca Juga :  Pria Sukabumi curi motor dan HP PSK yang dikencaninya ditangkap, ternyata ini alasannya

Kasus ini bermula dari kecurigaan warga terhadap aktivitas dugaan prostitusi atau open BO melalui aplikasi MiChat di sebuah indekos. Pada Sabtu (29/11/2025) sekira pukul 23.30 WIB, warga bersama Polsek Banyudono memeriksa indekos tersebut dan menemukan aktivitas prostitusi.

Warga kemudian melaporkan kejadian itu dan membawa JS serta R ke Polsek Banyudono. Beberapa orang lain yang berada di indekos juga diamankan sebelum diserahkan ke Polres Boyolali.

“Dari pemeriksaan oleh Satreskrim Polres Boyolali, diketahui indekos tersebut digunakan untuk kegiatan prostitusi atau eksploitasi secara ekonomi dan atau seksual terhadap anak yang dikendalikan oleh seseorang bernama DWC,” jelas Rosyid.

Polisi kemudian menangkap DWC. Selain itu, K juga ditangkap karena berperan sebagai anak buah DWC yang mengelola indekos tersebut.

“Yang paling mengagetkan dalam perkara ini adalah saudara DWC juga menggunakan anak-anak sebagai admin. Ada empat orang anak yang digunakan sebagai admin, rata-rata usianya 17 tahun. Inisialnya MU, R, K, dan LP,” kata dia.

Beberapa admin anak berasal dari Sukabumi. Mereka dijanjikan bekerja di sebuah rumah makan. DWC sendiri diketahui memiliki usaha sup kaki kambing di Boyolali dan Solo.

Dari hasil pemeriksaan, tarif kencan berkisar Rp250.000-Rp500.000 per transaksi. JS dan R bekerja sebagai pekerja seks komersial anak sejak 23 September 2025 dan menerima gaji Rp5 juta per bulan.

Promosi open BO anak di bawah umur dilakukan melalui aplikasi MiChat. DWC menyediakan indekos sebagai lokasi transaksi, sementara pembayaran dicatat dan dikelola oleh K sebagai koordinator admin.

“K sebagai koordinator admin mendapatkan upah Rp3 juta per bulan, sedangkan DWC sebagai otak eksploitasi anak mendapatkan keuntungan dari K sebesar kurang lebih Rp4 juta, dan masing-masing admin anak mendapatkan Rp400.000–Rp500.000 per pekan,” kata dia.

Baca Juga :  Terlibat prostitusi online tarif Rp175 ribu, remaja asal Sukabumi diamankan di Bogor

Kegiatan prostitusi anak ini telah beroperasi sekitar enam bulan. Modus DWC adalah berpindah-pindah lokasi setiap dua pekan hingga satu bulan.

“Saat ini baik korban atau saksi anak, kami titipkan ke Dinas Sosial yang rencananya nanti akan dipanggil orang tuanya untuk bisa membawa pulang anak. Sampai sekarang, ada beberapa anak yang masih kesulitan menghubungi keluarganya. Jadi ada orang tua yang kurang peduli dengan kondisi anaknya, sehingga tidak bisa dihubungi,” ujarnya.

Ia berharap Dinsos Boyolali dapat bekerja sama dengan Dinsos Sukabumi untuk menemukan keluarga korban. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci terkait asal daerah korban (kota atau kabupaten).

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Indrawan Wira Saputra, menjelaskan bahwa perekrutan korban dilakukan melalui jaringan LC yang dimiliki DWC. Proses rekrut dilakukan via WhatsApp dengan iming-iming pekerjaan.

“Jadi DWC menyediakan tempat dan diawasi oleh saudara K untuk prostitusi online. DWC ini selaku bos, lalu K selaku koordinator dan menyiapkan peralatan, salah satu contohnya alat kontrasepsi,” kata dia.

Para tersangka dijerat Pasal 88 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

DWC mengakui telah menjalankan praktik prostitusi enam bulan terakhir. Sebelum JS dan R, ada perempuan lain yang pernah ia pekerjakan, namun ia mengklaim perempuan tersebut bukan anak di bawah umur.

Sementara itu, K mengaku dirinya merupakan pegawai warung sup kaki kambing milik DWC.

“Per orang, sehari bisa dua kali transaksi, per transaksi Mas D mematok Rp500.000. Bisa Rp250.000 itu harga setelah ditawar,” kata dia.

Berita Terkait

Innalilahi, Kholid pria asal Sukabumi ditemukan membusuk dalam posisi jongkok
Mencari peruntungan di Babel, pria asal Cisarua Sukabumi malah ditangkap Tim Hantu
Pengakuan Wanita Sukabumi ke KDM, ternyata harus bayar ganti rugi Rp50 juta
Setelah mengaku lapar, Usep pria asal Sukabumi meninggal dunia di Masjid Baitulrahman
Pria Sukabumi bagian rekrutmen PMI jadi admin judol di luar negeri ditangkap
November kelabu, kisah-kisah Wanita Sukabumi tak putus dirundung malang
Pria Cianjur diduga bundir, ternyata lagi nongkrong di Sukabumi usai tulis wasiat
Bakti sosial Korps Marinir di Sukabumi, peringati HUT ke-80

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 12:59 WIB

Bahaya medsos! 4 remaja Sukabumi dipaksa lakukan prostitusi anak

Kamis, 4 Desember 2025 - 11:56 WIB

Innalilahi, Kholid pria asal Sukabumi ditemukan membusuk dalam posisi jongkok

Kamis, 27 November 2025 - 03:29 WIB

Mencari peruntungan di Babel, pria asal Cisarua Sukabumi malah ditangkap Tim Hantu

Selasa, 25 November 2025 - 01:00 WIB

Pengakuan Wanita Sukabumi ke KDM, ternyata harus bayar ganti rugi Rp50 juta

Minggu, 23 November 2025 - 23:18 WIB

Setelah mengaku lapar, Usep pria asal Sukabumi meninggal dunia di Masjid Baitulrahman

Berita Terbaru

Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya - sukabumiheadline.com

Nasional

Gus Yahya ungkap alasan pecat Gus Ipul dari Sekjen PBNU

Kamis, 4 Des 2025 - 05:16 WIB