Alvi Rahayu, Guru Honorer di Sukabumi Tetap Mengajar Meski Dikepung Bencana

- Redaksi

Selasa, 18 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alvi Rahayu bersama anak didiknya. l Dok. Pribadi

Alvi Rahayu bersama anak didiknya. l Dok. Pribadi

sukabumiheadline.com I NYALINDUNG – Bercita-cita mencerdaskan anak bangsa, untuk kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya Sukabumi, Alvi Rahayu adalah seorang guru honorer di SDN Ciherang, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.

Sebagai warga Nyalindung, Alvi ia rela mengabdikan diri di tempat kelahirannya, demi pendidikan anak-anak di Sukabumi.

“Kenapa saya mau menjadi guru honorer, karena cita-cita saya dari dulu ingin menjadi guru. Sebagai putri daerah saya ingin mengabdikan hidup saya di tempat saya lahir, mencerdaskan anak bangsa. Untuk kemajuan pendidikan di Indonesia, terutama di Sukabumi tempat saya dilahirkan,” ungkap wanita kelahiran 26 tahun silam kepada sukabumiheadline.com. Selasa (18/1/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sudah sekira lima tahun Alvi menjadi seorang guru honorer, dengan tekad kuat ingin menjadikan anak-anak di daerahnya menjadi generasi penerus bangsa yang berguna untuk diri sendiri, orang tua dan negara.

“Lima tahun saya menjadi tenaga pengajar dengan status guru honorer. Sampai saat ini, tekad saya sudah bulat ingin menjadikan anak-anak di kampung ini menjadi anak yang punya pendidikan layak, supaya kelak meraka bisa memahami pentingnya pendidikan,” kata Alvi guru Muatan Lokal (mulok) itu.

Baca Juga :  Meriah, Menpora Beach Trail Run 2022 di Palabuhanratu Sukabumi

Soal honor, bisa dikatakan tidak sebanding dengan apa yang ia berikan untuk anak didiknya, tetapi bagi Alvi, bukan masalah berarti. Baginya, yang terpenting adalah anak didiknya bisa mendapatkan pendidikan layak, itulah kebahagiaan.

IMG 20220718 004844
Alvi Rahayu bersama anak didiknya. l Dok. Pribadi

Alhamdulillah saya mendapatkan gaji Rp600 per bulan. Dibilang cukup untuk zaman sekarang ya kurang, tapi saya jalani saja. Kekurangan itu terobati di kala anak-anak didik saya merasa bahagia dengan apa yang saya berikan terhadap mereka,” kata wanita lulusan Universitas Terbuka itu.

Suka Duka

Bisa terus mendampingi  tumbuh kembang anak-anak penerus bangsa yang ia didik dan terus berbagi ilmu dengan mereka, adalah kebahagiaan tersendiri untuk guru berusia 26 tahun itu.

“Saya merasa bahagia disaat bisa terus mendampingi tumbuh kembang anak-anak, serta berbagi ilmu dengan mereka, melihat semangat belajar dari anak didik saya, adalah kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan,” ungkap Alvi.

Baca Juga :  Nomor 5 Sukabumi, Media Asing Rilis Daftar Tempat di Dunia yang Harus Dihindari

Meski demikian, duka yang ia rasakan adalah ketika bencana pergerakan tanah melanda daerahnya dan di saat hujan turun yang menyebabkan akses jalan terputus. Namun, di sisi lain, ia harus tetap memberikan ilmu kepada anak-anak yang sudah menunggunya di sekolah.

“Dukanya, ketika bencana tanah bergerak yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. Kita harus tetap waspada apalagi jika turun hujan yang menyebabkan akses jalan terputus. Kadang juga merasa khawatir, tapi kita harus tetap menjalankan kewajiban sebagai tenaga pengajar. Terlebih rumah saya hancur tak tersisa akibat longsor, akhirnya relokasi mandiri. Itulah pengalaman terberat saya selama mengajar,” paparnya.

Seperti halnya guru honorer lainnya, Alvi berharap kesejahteraan lebih diperhatikan.

“Harapan saya dan kebanyakan guru honorer, kesejahteraan kami agar lebih diperhatikan. Jangan dipandang sebelah mata, jangan menomorduakan kami karena bagaimanapun kerja keras kami untuk mencerdaskan anak bangsa sudah teruji meskipun dengan gaji yang di bawah standar,” pungkas guru wanita yang hobi menulis dan membaca.

Berita Terkait

Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dalam Istighosah Kubro di Palabuhanratu
Miris, bocah 11 tahun di Gunungguruh Sukabumi alami gizi buruk dan TBC
Genjot PAD, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi apresiasi program Gebyar Sipenyu
Berujung ricuh, ini 11 tuntutan, demo mahasiswa Sukabumi
Mobil MBG terperosok jalan butut di Kalibunder Sukabumi
DPRD Kabupaten Sukabumi dorong pemerintah genjot PAD
Kisah Umar, ojol asal Sukabumi tulang punggung keluarga: Patah tulang dada dan rahang
Identitas ojol asal Sukabumi dilindas mobil Rantis Brimob, satu tewas

Berita Terkait

Kamis, 4 September 2025 - 16:12 WIB

Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dalam Istighosah Kubro di Palabuhanratu

Kamis, 4 September 2025 - 02:10 WIB

Miris, bocah 11 tahun di Gunungguruh Sukabumi alami gizi buruk dan TBC

Selasa, 2 September 2025 - 18:16 WIB

Genjot PAD, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi apresiasi program Gebyar Sipenyu

Senin, 1 September 2025 - 20:23 WIB

Berujung ricuh, ini 11 tuntutan, demo mahasiswa Sukabumi

Senin, 1 September 2025 - 16:09 WIB

Mobil MBG terperosok jalan butut di Kalibunder Sukabumi

Berita Terbaru