Bikin Basah, Terungkap Setoran Rp2,75 per Liter dari AQUA

- Redaksi

Kamis, 31 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Galon AMDK. l Istimewa

Galon AMDK. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Keberadaan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) seperti AQUA dan merek lainnya yang menggunakan sumber mata air pegunungan terbilang dilematis.

Di satu sisi, pemakaian sumber mata air oleh perusahaan AMDK sangat berdampak pada lingkungan. Penggunaan air yang gila-gilaan oleh AQUA dan produsen AMDK lainnya berdampak pada susahnya warga mendapat air bersih dalam waktu lama.

Sementara di sisi lain, kehadiran perusahaan air mineral mendatangkan manfaat ekonomi yang tak sedikit. Hal itu terungkap dalam riset Energy World Indonesia soal perusahaan Air Mineral dan Sumber Daya Air.

Salah satunya mengenai ‘cipratan’ setoran uang retribusi yang diterima oleh pemda dari pihak pengusaha AMDK di mana perusahaan beroperasi.

“Misalnya, AQUA Klaten membayar Rp2,75 kepada Pemda Klaten untuk setiap liter Aqua yang terjual,” tulisnya, dikutip sukabumiheadline.com, Kamis (31/8/2023).

Namun demikian, angka tersebut merupakan data pada 1998-1999, sehingga terbuka kemungkinan terjadi peningkatan di setiap tahun produksi berjalan. Sementara, penjualan yang dilakukan perusahaan pada 10 tahun lalu saja sudah mencapai miliaran liter produksi air mineral.

Baca Juga :  F-Golkar DPRD Kabupaten Sukabumi Desak Kadishub Tertibkan Truk AMDK AQUA

Bahkan pada 2012, masih dari sumber yang sama, angkanya naik terus hingga 19,8 miliar liter dan tahun 2013 mencapai 21,78 miliar liter.

Sumber lainnya, Energy World Indonesia menyebut pada 1999 ada kenaikan rata-rata 10 persen produksi setiap tahunnya.

“Bisnis AMDK dan AMIU sangat menarik, karena ongkos produksinya murah tapi harga jual tinggi,” tulisnya.

Pastinya, hingga hari ini, AQUA serta produsen air mineral lainnya terus ekspansi mencari sumber mata air yang baru. Besarnya pasar dan permintaan membuat mereka semua harus mengamankan produksi untuk memenuhi kebutuhan itu.

Lantas, bagaimana dengan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat? Sejauh ini tidak diketahui besaran setoran retribusi yang disetorkan AQUA ke pemerintah daerah.

Berita Terkait

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia
Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal
Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya
Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO
Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan
Hanipa, pesepakbola Timnas Putri asal Sukabumi ini minta bantuan Dedi Mulyadi
Pendiri Microsoft, Bill Gates tak ingin mati dalam keadaan kaya: Memalukan
Persib masuk bursa efek, Menteri PKP akan investasi Rp100 M, berharta Rp1,5 T ini rinciannya

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 00:16 WIB

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB

Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal

Senin, 2 Juni 2025 - 19:36 WIB

Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:40 WIB

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO

Rabu, 28 Mei 2025 - 10:00 WIB

Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan

Berita Terbaru