22.2 C
Sukabumi
Kamis, April 25, 2024

Suzuki SUI 125 Meluncur, Spesifikasi Vespa Banget Harga Terjangkau

sukabumiheadline.com l Skutik modern Suzuki Vespa SUI...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Bisa Lukai Perasaan Masyarakat Sunda, Emil Imbau Politikus PDIP Desak Maaf

PolitikBisa Lukai Perasaan Masyarakat Sunda, Emil Imbau Politikus PDIP Desak Maaf

sukabumiheadline.com l Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan meminta maaf kepada masyarakat Sunda. Hal itu terkait pernyataan anggota Komisi III DPR itu soal penggunaan Bahasa Sunda Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) dalam rapat.

“Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan,” ujar Ridwan Kamil dikutip sukabumiheadline.com dari laman resminya, Rabu (19/1/2022).

Ada dua jenis masyarakat dalam melihat perbedaan, kata Emil. Pertama, ada yang melihat perbedaan itu sebagai kekayaan atau sebagai rahmat, dan ia berharap mayoritas warga melihat perbedaan dengan cara ini.

“Kelompok kedua, ada yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian dan itu yang harus dilawan,” kata Emil.

“Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun atau ribuan tahun, menjadi kekayaan Nusantara ini,” tambahnya.

Emil mengatakan jika Arteria tidak nyaman dengan penggunaan Bahasa Sunda, tinggal disampaikan secara sederhana. Karenanya, Emil menilai, kalau bentuknya meminta untuk diberhentikan jabatan, sebagai permintaan berlebihan.

“Tidak ada dasar hukum yang jelas dan saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda di mana-mana. Saya sudah cek ke mana-mana. Saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z-nya Bahasa Sunda,” katanya.

Biasanya, kata dia, bahasa daerah diucapkan hanya pada momen tertentu seperti ucapan selamat, pembuka pidato atau penutup pidato, atau di tengah-tengah saat ada celetukan.

“Makanya harus ditanya mana buktinya yang membuat tidak nyaman. Bayangan saya kelihatannya tidak seperti yang disampaikan persepsinya seperti itu,” katanya.

Bahasa daerah, kata dia, akan mewarnai penuturan dalam berbagai kesempatan yang mencirikan kekayaan dan keberagaman Indonesia.

“Makanya Pancasila, Bhineka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dululah,” katanya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer