Cerita Rektor Unika Diintimidasi Agar Buat Video Apresiasi Kinerja Jokowi, tapi Menolak

- Redaksi

Rabu, 7 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto. l Unika Semarang

Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto. l Unika Semarang

sukabumiheadline.com l Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto, mengaku diintimidasi oknum polisi agar membuat video testimoni untuk mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, Fernandus Hindarto mengaku menolak mentah-mentah permintaan tersebut.

“Kami memilih sikap sebagai Universitas Katolik harus menyuarakan kebenaran,” kata Ferdinandus, dilansir dari kompas.com, Rahu (7/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut pengakuan Fernandus, apabila di Indonesia ada sesuatu yang tidak beres, Kampus Unika harus berbicara jujur.

“Ketika ada sesuatu yang tidak beres, kami harus berbicara jujur. Kalau sesuatu yang baik, kami jujur untuk mengapresiasi,” kata dia.

Namun terkait Pemilu 2024, ia menegaskan bahwa posisi Unika netral dan tidak memihak salah satu pasangan calo.

“Kami netral, lalu harusnya demokrasi tanda petik tidak melibatkan kekuasaan. Jadi, itu saja yang kami resahkan dan suarakan,” papar dia.

Keresahan itu dimulai sejak keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas umur calon presiden dan wakil presiden disahkan.

“Kemudian, Presiden mengatakan boleh memihak dan kampanye. Enggak bisa dong, orang ASN di tingkat lurah saja enggak boleh kok. Lurah mengampanyekan istrinya saja ditangkap,” imbuh dia.

Dia menambahkan, pada Sabtu, 3 Februari 2024, sebanyak 26 universitas Katolik telah mengadakan pertemuan di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

“Hasilnya apa? Panduan kami universitas Katolik harus menyuarakan kebenaran. Jadi, bukan mendukung salah satu pasangan calon,” imbuh dia.

Dihubungi polisi Sebelumnya, Rektor Unika mengaku diminta polisi untuk membuat testimoni video mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Nomor satu diminta mengapresiasi kinerja Pak Jokowi. Kedua bahwa pemilu ini mencari penerus Pak Jokowi. Yang ketiga lupa,” kata dia.

Dia menuturkan, pemilik nomor yang mengaku dari polisi tersebut mulai menghubunginya pada Jumat, 2 Febuari 2024.

“WA (WhatsApp) dari anggota Polrestabes Semarang atas instruksi Polda Jateng menghubungi Jumat,” kata dia.

Orang yang mengaku dari Polrestabes Semarang itu memintanya untuk membuat video testimoni untuk Jokowi dengan poin-poin yang telah dikirimkan.

“Beliau meminta saya untuk buat video. Tapi, saya enggak respons, karena kami memang berbeda,” ujar dia. Kemudian, pada Sabtu, 3 Febuari 2024, menghubunginya kembali dengan mengirimkan video-video testimoni dari kampus lain.

“Ini bapak semuanya sudah ngirim untuk saya kirim ke Kapolda,” ucap Hindarto, menirukan pesan yang dikirim kepadanya.

Merasa tak perlu membuat video testimoni tersebut, Hindarto memilih untuk tidak membalas pesan dari nomor yang mengatasnamakan dari kepolisian itu.

“Saya enggak respons karena itu bukan pilihan kami,” papar dia.

Hingga akhirnya, pada Senin, 5 Febuari 2024, nomor tersebut kembali menghubunginya. Kali ini melalui sambungan telepon.

“Senin siang masih telepon lagi, tapi tetap enggak saya respons,” ujar dia.

Berita Terkait

Wali Kota Bogor Dedie Rachim ingatkan hal ini untuk warga Sukabumi
Gunung Padang Cianjur dipugar awal bulan ini
Pernyataan sikap DPC GMNI Sukabumi Raya soal dualisme kepengurusan: Fragmentasi bukan jalan juang!
Hadiah Rp7,5 miliar, Gubernur Jawa Barat gelar Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan 2025
Tragis, anggota DPR: Kami dengar amplop kondangan akan dipajak pemerintah
Usai dilantik jadi ASN, guru PPPK ramai-ramai gugat cerai suami
Mulai 2026 Kemenag tak lagi urusi ibadah haji
Alhamdulillah, tunjangan guru Pendidikan Agama Islam naik Rp500 ribu

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 10:00 WIB

Gunung Padang Cianjur dipugar awal bulan ini

Kamis, 31 Juli 2025 - 00:19 WIB

Pernyataan sikap DPC GMNI Sukabumi Raya soal dualisme kepengurusan: Fragmentasi bukan jalan juang!

Senin, 28 Juli 2025 - 11:57 WIB

Hadiah Rp7,5 miliar, Gubernur Jawa Barat gelar Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan 2025

Rabu, 23 Juli 2025 - 22:43 WIB

Tragis, anggota DPR: Kami dengar amplop kondangan akan dipajak pemerintah

Selasa, 22 Juli 2025 - 22:19 WIB

Usai dilantik jadi ASN, guru PPPK ramai-ramai gugat cerai suami

Berita Terbaru