21.5 C
Sukabumi
Kamis, Mei 9, 2024

Sumbangan terbesar dari asetnya di Sukabumi, harta Prajogo Pangestu tembus Rp1.013 T

sukabumiheadline.com - Kekayaan pemilik PT Barito Renewables...

Sport Bike Honda Dax 125 MY 2024 Memikat Pecinta Motor Retro, Harga?

sukabumiheadline.com l Motor sport berdimensi ringkas, Honda...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Investasi anjlok 67,9% Israel di ambang bangkrut, begini rinciannya

InternasionalInvestasi anjlok 67,9% Israel di ambang bangkrut, begini rinciannya

sukabumiheadline.com – Gempuran yang terus menerus terhadap wilayah Gaza, Palestina, membuat Israel harus memaksa warga untuk mengevakuasi rumah mereka dan menyebabkan militer memanggil ratusan ribu tentara cadangan.

Bahkan, keberadaan tentara cadangan tersebut diketahui telah menghabiskan sekitar 8 persen tenaga kerja, sehingga memicu jatuhnya manufaktur secara tiba-tiba, mengguncang konsumsi, dan mengosongkan sekolah, kantor dan bidang konstruksi.

Konflik antara Israel dan Hamas diperkirakan bakal merugikan Israel sekitar 255 miliar shekel atau sekitar US$70,3 miliar hingga akhir 2025. Jumlah tersebut setara dengan 13 persen pendapatan domestik bruto (PDB) negara tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber, pertumbuhan ekonomi (PDB) Israel anjlok hingga 19,4% pada kuartal IV 2023. Padahal, pada kuartal III, Juli hingga September, menunjukkan pertumbuhan 1,8%.

Diberitakan CNN, anjloknya ekonomi Israel didorong oleh penurunan konsumsi swasta sebesar 26,9 persen karena kepercayaan anjlok setelah Hamas melancarkan serangan negara tersebut pada 7 Oktober 2023 silam. Begitu juga rumah tangga mengurangi pengeluaran.

Sementara investasi oleh dunia usaha anjlok 67,8 persen didorong oleh hampir terhentinya pembangunan perumahan akibat panggilan militer dan pengurangan pekerja Palestina.

Sementara itu, mata uang Shekel Israel melemah 0,4 persen pada kisaran 3,62 per dolar AS.

Utang menggunung 

Utang Israel pun dilaporkan tembus 160 miliar shekel atau setara Rp697,38 triliun pada sepanjang 2023 silam. Utang ini melesat dua kali lipat jika dibandingkan dengan 2022 yang hanya 63 miliar Shekel.

Kementerian Keuangan Israel menyebut 81 miliar shekel yang dihimpun pada 2023 kemarin tersebut dihimpun sejak pecahnya perang Israel-Hamas. Lonjakan itu membuat rasio utang Israel melesat dari 60,5% dari PDB pada 2022 menjadi 62,1% pada 2023 kemarin.

Rasio itu diperkirakan masih akan meningkat lagi menjadi 67% pada 2024 ini. Peningkatan itu tak lepas dari lonjakan belanja perang Israel.

Sementara, Badan Pusat Statistik Israel melaporkan tingkat pengangguran di Israel melonjak mencapai 9,6% pada Oktober 2023 silam usai pecahnya perang tersebut. Diketahui, 428.400 orang menganggur dibandingkan 163.600 orang di bulan sebelumnya.

Setelah serangan tersebut, hampir 400 ribu warga Israel dipanggil untuk tugas cadangan. Sedangkan data resmi menunjukkan bahwa sekitar 80 ribu warga Israel ditempatkan pada cuti tanpa bayaran dalam beberapa minggu terakhir. Tingkat ketenagakerjaan pada Oktober turun menjadi 56,5% dari 61,1%.

Badan Pusat Statistik Israel menyatakan perang secara tajam membatasi pengeluaran, perjalanan atau wisata, dan investasi pada akhir tahun silam.

Pengeluaran swasta juga mengalami penurunan 26,3%, sementara ekspor turun 18,3% dan investasi aset tetap anjlok 67,8% terutama untuk bangunan tempat tinggal. Sektor konstruksi kewalahan karena kurangnya tenaga kerja karena panggilan wajib militer dan pengurangan pekerja Palestina.

Sebuah laporan tahunan juga mengungkap serangan Israel di Gaza telah secara signifikan merusak pendapatan 19,7% masyarakat Israel, dengan 45,5% menyatakan kekhawatiran akan semakin memburuknya kesulitan ekonomi.

Mirisnya, seluruh badan amal atau 100% lembaga sosial yang didedikasikan untuk mendukung masyarakat miskin tidak lagi menerima bantuan dari pemerintah Israel. Di sisi lain, ada peningkatan jumlah permintaan bantuan.

Garis kemiskinan alternatif, yang mewakili biaya hidup minimum, didefinisikan sebagai 5.107 shekel atau Rp22,7 juta per bulan untuk seorang individu dan 12.938 shekel atau Rp57,6 juta untuk satu keluarga yang terdiri dari dua orang dewasa dan dua anak.

Di sisi lain, sebanyak 81,8% penerima bantuan terlilit utang, 85,1% menderita kekurangan energi, 79,3% menderita penyakit kronis, 81,6% penerima bantuan lanjut usia hidup dalam kemiskinan, dan 31,5% menghadapi kerawanan pangan yang parah.

Laporan ini menyoroti keberadaan segmen populasi yang tidak secara resmi diklasifikasikan sebagai kelompok miskin berdasarkan Asuransi Nasional, namun pada kenyataannya, hidup dalam kemiskinan.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer