Kasus stunting di Kabupaten Sukabumi dua digit, Kemenkes beri perhatian lebih

- Redaksi

Kamis, 28 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi anak penderita stunting. - Istimewa

Ilustrasi anak penderita stunting. - Istimewa

sukabumiheadline.com – Tingginya kasus penderita stunting di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapatkan perhatian lebih dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, kasus stunting di Kabupaten Sukabumi menurut data Kemenkes menembus dua digit, tepatnya 27,5 persen. Baca lengkap: Ngeri, Data Pemerintah Pusat: Anak Derita Stunting di Kabupaten Sukabumi 27,5%

Untuk informasi, definisi stunting sejauh ini telah mengalami perubahan. Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/kronis yang terjadi dalam 1.000 HPK.

Kemenkes lakukan monev intervensi Stunting

Terkait penanganan kasus stunting di kabupaten yang dipimpin Bupati dan Wakil Bupati, Marwan Hamami dan Iyos Somantri ini, Kemenkes pun melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan intervensi spesifik penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga :  Ngeri, Data Pemerintah Pusat: Anak Derita Stunting di Kabupaten Sukabumi 27,5%

Tim monev Kemenkes diterima Iyos Somantri, pada Rabu (27/3/24), di Gedung Negara Pendopo Sukabumi. Adapun, monev bertujuan melihat kedalaman yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi dalam upaya menurunkan angka kasus stunting.

“Mereka ingin melihat kedalaman upaya yang dilakukan kami terkait penurunan stunting. Selanjutnya, akan ada pendampingan dan pembinaan bersama Kementerian Kesehatan,” jelas Iyos.

Menurutnya, kehadiran tim monev dari Kemenkes membantu pihaknya dalam mempercepat penurunan angka stunting. Terlebih saat ini, Iyos mengklaim angka stunting di Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan.

“Sukabumi ada penurunan (angka stunting). Insya Allah dengan pendampingan dari Kemenkes, ke depan stuntingnya bisa menurun signifikan,” yakin dia.

Berita Terkait

7 pemuda akan berebut Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi, ini sosoknya
Terlibat prostitusi online tarif Rp175 ribu, remaja asal Sukabumi diamankan di Bogor
19 pelajar bandel asal Sukabumi yang masuk barak militer dapat jatah Rp6,6 juta per orang
8 PK KNPI Dapil 2 tunda rekomendasi ke balon Ketua DPD Kabupaten Sukabumi
Dukung TMMD ke-124, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Wujud sinergi bangun daerah
Anggota DPRD tantang Bupati Sukabumi tembus kemacetan Cibadak tanpa pengawalan
Hardiknas 2025, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi ingatkan soal keberpihakan anggaran
Ngeri! Ibu dan anak di Kota Sukabumi disiram air keras saat naik motor

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:11 WIB

7 pemuda akan berebut Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi, ini sosoknya

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:09 WIB

Terlibat prostitusi online tarif Rp175 ribu, remaja asal Sukabumi diamankan di Bogor

Kamis, 8 Mei 2025 - 03:35 WIB

19 pelajar bandel asal Sukabumi yang masuk barak militer dapat jatah Rp6,6 juta per orang

Rabu, 7 Mei 2025 - 19:55 WIB

8 PK KNPI Dapil 2 tunda rekomendasi ke balon Ketua DPD Kabupaten Sukabumi

Rabu, 7 Mei 2025 - 18:35 WIB

Dukung TMMD ke-124, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Wujud sinergi bangun daerah

Berita Terbaru

Razia truk AMDK AQUA - Istimewa

Regulasi

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:39 WIB