Kebun Balcon Sukabumi, Nursery Garden yang Berawal dari Hobi Kemudian Cuan

- Redaksi

Rabu, 19 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Owner Kebun Balcon, Dedi Kurniadi. l Dok. Pribadi

Owner Kebun Balcon, Dedi Kurniadi. l Dok. Pribadi

sukabumiheadline.com l SUKABUMI – Berkebun, terlebih dengan minat khusus, seperti mengkhususkan diri menanam tumbuhan tertentu sesuai hobi, disebut dapat menyehatkan fisik dan psikis.

Sebuah riset menyebut jika dengan keseharian memandangi tumbuhan berwarna hijau, akan menyehatkan mata. Karenanya, sangat dianjurkan rutin dilakukan.

Karenanya, menjalani hobi berkebun, bisa menjadi salah satu solusi menghilangkan kepenatan dan lelah. Terlebih jika hobi tersebut tergolong cuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Demikian dilakukan Dedi Kurniadi atau biasa dipanggil Bang Onel. Sejak 2018 lalu, ia mendirikan Kebun Balcon yang berada di Pelabuhan II KM 10, Kampung Tanjungsari, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh- Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Berikut kutipan wawancara lengkap sukabumiheadline.com dengan pria yang pernah aktif di berbagai stasiun radio swasta dan HRD di perusahaan swasta tersebut:

IMG 20221019 023939
Bunga hias di Kebun Balcon. l Dok. Pribadi

1. Bisa ceritakan bagaimana cerita Kebun Balcon ini didirikan dan kenapa harus didirikan?

Iya, Kebun Balcon didirikan sejak Desember 2018 atas inisiatif sekelompok pemuda desa yang memiliki hobi sama, serta berkeinginan untuk menghidupkan lahan tidur, melestarikan lingkungan hidup sekitar melalui beragam pola kreativitas.

Jadi, target awalnya memang semata pemberdayaan masyarakat. Namun, seperti diketahui, tanaman hias memang memiliki pasar yang sangat luas. Karenanya, dari sisi bisnis juga memang menjanjikan.

Baca Juga :  Rumah Warga di Tegalbuleud Sukabumi Hancur Akibat Pergerakan Tanah

2. Jadi Kebun Balcon ini semacam tempat pembibitan dan penelitian tanaman hias atau hanya sekadar tempat menyalurkan hobi?

Kebun Balcon ini sebagai salah satu Nursery Garden yang memiliki konsistensi dalam pembibitan, perawatan, perkawinan silang (grafting), penjualan serta edukasi atau pelatihan budidaya bunga adenium.

Proses edukasinya sendiri berlangsung di lokasi Kebun Balcon dengan lebih mengedepankan proses pengenalan beragam spesies adenium yang didatangkan dari para petani di Indonesia dan impor berupa benih dan bibit dari mancanegara.

Kemudian, spesies adenium yang kini dibudidayakan sebagai bahan pelatihan dan edukasi mulai diperbanyak dengan proses perkawinan silang antar spesies dan warna bunga melalui proses (handpollinated) serta grafting atau penyambungan batang okulasi.

Tujuannya, untuk mempertahankan serta melahirkan spesies baru dalam memenuhi kebutuhan pasar tanaman hias di Indonesia.

Saya sendiri kini aktif sebagai petani tanaman hias sekaligus pemilik lahan produktif, dibantu oleh tim yang terdiri dari satu orang marketing, satu orang finance dan dua orang di bagian produksi.

IMG 20221019 023950
Bunga hias di Kebun Balcon. l Dok. Pribadi

3. Bagaimana perkembangannya saat ini? Terutama sebelum dan setelah pandemi Covid-19, dan seberapa mampu menjadi solusi yang menghasilkan uang terutama saat pandemi?

Baca Juga :  Tak Kuat Nanjak Truk Terguling di Cimanggu Sukabumi, Sopir Tewas

Kami tak pernah mengenal lelah dalam mengelola lahan tidur menjadi lahan produktif. Bahkan, kegiatan pemuda desa semakin terasa setelah kegiatan produktifnya itu memberikan hasil yang berarti dalam menunjang perekonomian keluarga.

Seiring berjalannya waktu, pandemi yang menyisakan ribuan tanya kapan akan berakhir, mulai menumbangkan generasi kelas pekerja yang harus dirumahkan, sebagian kegiatan merekapun ada yang terbatasi keahlian, kerja keras hingga perekonomian keluarga tak dapat lagi ditopang.

Akhirnya kami terpanggil untuk memberikan pelatihan, edukasi serta kewirausaan yang bertujuan pada pengembangan UMKM masyarakat sekitar.

4. Bagaimana strategi marketing Kebun Balcon? Terutama saat pandemi Covid-19?

Iya kami memiliki strategi marketing, seperti dengan memiliki marketing representatif. Meskipun freelance, tapi terbilang efektif karena dari situ kami bisa memiliki data para pedagang bunga di Jawa Barat.

Sedangkan, untuk promosi dilakukan melalui akun media sosial, seperti Facebook, Instagram, Google Business dan WhatsApp grup.

5. Berapa modal awal mendirikan Kebun Balcon dan omzet saat ini?

Kalau modal awal sekira lima jutaan Rupiah.

Dari mulai benih hingga bunga hias dalam pot dijual mulai 50 ribu Rupiah hingga 400 ribu Rupiah.

Dari situ, kami baru bisa meraup omzet sekira delapan hingga 12 juta Rupiah. Angka tersebut terbilang bagus untuk saat ini, meskipun turun signifikan jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Berita Terkait

Gen Z ungkap 5 alasan Pemilihan Bupati dan Wali Kota Sukabumi 2024 tidak penting
Pemuda Lengkong Sukabumi di Piala Dunia Amputasi 2022, Piat Supriatna from Zero to Hero
5 Fakta Fabyan “Langlang” Lesmana, Artis Sinetron asal Benda Cicurug Sukabumi
Mojang Kameumeut 2018, Selebgram Bicara Bagaimana Seharusnya Wanita Sukabumi
Kembar Yatim Pendiri Trimatra Studio Parakansalak Sukabumi Digandeng Publisher Prancis
Antara Kerukunan Umat Beragama di Sukabumi dan Menyikapi Ahmadiyah
Wawancara: Kerukunan Beragama di Sukabumi dalam Perspektif Buddhisme

Berita Terkait

Kamis, 8 Agustus 2024 - 00:01 WIB

Gen Z ungkap 5 alasan Pemilihan Bupati dan Wali Kota Sukabumi 2024 tidak penting

Rabu, 19 Oktober 2022 - 00:05 WIB

Kebun Balcon Sukabumi, Nursery Garden yang Berawal dari Hobi Kemudian Cuan

Minggu, 25 September 2022 - 23:01 WIB

Pemuda Lengkong Sukabumi di Piala Dunia Amputasi 2022, Piat Supriatna from Zero to Hero

Selasa, 17 Mei 2022 - 00:34 WIB

5 Fakta Fabyan “Langlang” Lesmana, Artis Sinetron asal Benda Cicurug Sukabumi

Selasa, 25 Januari 2022 - 01:12 WIB

Mojang Kameumeut 2018, Selebgram Bicara Bagaimana Seharusnya Wanita Sukabumi

Berita Terbaru