22.3 C
Sukabumi
Jumat, April 19, 2024

Sport Bike Honda Dax 125 MY 2024 Memikat Pecinta Motor Retro, Harga?

sukabumiheadline.com l Motor sport berdimensi ringkas, Honda...

Angkot 09 hancur disikat truk AMDK di Cicurug Sukabumi

sukabumiheadline.com - Diduga mengalami rem blong truk...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Pemuda Lengkong Sukabumi di Piala Dunia Amputasi 2022, Piat Supriatna from Zero to Hero

WawancaraPemuda Lengkong Sukabumi di Piala Dunia Amputasi 2022, Piat Supriatna from Zero to Hero

SUKABUMIHEADLINE.com l LENGKONG – Piala Dunia Sepak Bola Amputasi Tahun 2022 akan digelar di Istanbul, Turki, pada 1-9 Oktober 2022 mendatang. Untuk pertama kalinya Indonesia bertanding di ajang tersebut usai lolos babak kualifikasi di Bangladesh.

Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia (INAF) diperkuat oleh pemain asal Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Piat Supriatna.

Pemain Timnas Indonesia Amputasi diterima Presiden Joko Widodo. l Piat Supriatna

Pengurus Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) serta pelatih tim nasional pada Rabu (21/9/2022) kemarin diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta. Baca lengkap: 5 Fakta Piat Supriatna, dari Lengkong Sukabumi ke Piala Dunia Amputasi 2022

Jumat, 23 September 2022, sukabumiheadline.com berkesempatan mewawancarai Piat Supriatna, pesepakbola amputasi asal Lengkong yang akan berangkat membela Panji Garuda melawan tim tim kuat, Inggris, Argentina, dan Amerika Serikat yang digelar di Turkiye.

Sosok Piat Supriatna bak lagu milik Sarah Connor, From Zero To Hero. Ia kembali memulai dari nol, kemudian menjadi pahlawan yang mengharumkan nama bangsa dan negaranya. Berikut petikan wawancara dengan pria lajang kelahiran Sukabumi, 25 Mei 1990 itu:

1. Bagaimana awal mulanya hingga Piat harus diamputasi?

Saat itu, tahun 2017, saya bekerja sebagai kru di sebuah Perusahaan Otobus (PO) Panorama dan mengalami kecelakaan lalu lintas di kawasan Alas Roban, Jawa Tengah, tepatnya pada 2 April 2017.

Saya sampai satu bulan lamanya dirawat di Rumah Sakit Dr. Kariadi, Semarang.

Jujur, saya, dan pastinya siapapun akan syok, ketika mendengar keputusan dokter bahwa kaki harus diamputasi. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika saya harus mengalami nasib seperti ini (kehilangan kaki kirinya).

Saya syok dan sangat terpukul.

2. Bagaimana cara Piat bangkit dari keterpurukan setelah diamputasi?

Ya saya merenung aja di rumah. Marah sekaligus bingung, entah harus bagaimana. Sampai dua tahun saya terpuruk, merenungi nasib seperti ini (kehilangan kaki kiri).

Baru mulai sekira tahun 2019 saya mulai bangkit. Saya gak bisa begini terus, menyesali nasib yang saya alami.

Lalu, sejak itulah saya mulai aktif melakukan aktivitas seperti sebelum diamputasi. Dari mulai bermain, berinteraksi, hingga berolahraga sepak bola.

Sejak dulu saya memang hobi main sepak bola, tapi ya sebatas hobi aja.

Pemain Timnas Indonesia Amputasi asal Lengkong, Piat Supriatna. l Piat Supriatna

Anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Suryana dan Deti Kurnia ini masih lajang. Piat Supriatna tercatat sebagai warga Kampung/Desa Tegallega, RT 28/05 Kedusunan II, Kecamatan Lengkong.

3. Kemudian direkrut Timnas Indonesia Amputasi? Bagaimana ceritanya, sementara Piat kan tinggal di kampung, kok bisa terpilih memperkuat Timnas Amputasi?

Bergabungnya saya dengan Timnas, setelah pada 1-3 Desember 2019 lalu, saya diundang menghadiri Hari Disabilitas Internasional di Jakarta.

Saat acara itu, saya dipertemukan dengan Tim INAF, kemudian diajak bergabung latihan untuk persiapan Asian Cup Amputee Football di Selangor, Malaysia pada Februari 2020 lalu.

Saya berpikir, ini saat saya bangkit dan menunjukkan kepada siapapun bahwa kekurangan kita bukan halangan untuk meraih sukses.

Alhamdulillah, dengan terpilihnya saya masuk INAF, saya bukan hanya bisa mengharumkan nama daerah, Sukabumi, tetapi juga negara.

4. Bagaimana rasanya diundang ke Istana Negara? Kan sesuai harapan selama ini, ingin diperhatikan oleh pemerintah.

Suatu kebanggan dan kehormatan bagi saya terutama buat atlet sepak bola amputasi Indonesia.

Harapan kami memang gak muluk muluk, kami hanya ingin diperlakukan seperti halnya atlet atlet lain yang juga sama sama mengharumkan nama negara di pentas internasional.

Kami semua tentu semakin termotivasi setelah bertemu dengan bapak presiden.

5. Apa target ke depan di piala dunia? Dan dalam menjalani kehidupan?

Jujur saja, sejauh ini saya tidak menyangka bisa sampai di titik ini karena awalnya, bermain sepak bola hanya sebatas hobi saja.

Namun, setelah memastikan tampil di Piala Dunia Amputasi 2022 di Turkiye, kami semua semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Target kami tentu saja menjadi juara World Cup Amputee Football 2022.

Tetap doakan kami di INAF, sampai di Turki. Perjuangan kita belum selesai.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer