sukabumiheadline.com I Tidak sedikit pengusaha yang mampu meraih kesuksesan dalam usia muda. Cita-cita, kerja keras, ketekunan dan keuletan hingga memilih instrumen investasi yang tepat, merupakan faktor pendukung sesorang dalam menggapai kesuksesannya.
Dalam era digital seperti sekarang, banyak startup atau perusahaan rintisan di Indonesia turut menyumbang kemajuan di bidang perekonomian Tanah Air. Mereka memulai bisnis dari nol hingga berhasil menorehkan membanggakan.
Aldi Rusdi dan Ardi Rudini, keduanya merupakan pendiri Trimarta Studio. Kembar yatim ini sanggup berprestasi dan terbilang sukses membangun startup yang bergerak dalam game development bekerja sama dengan publisher lokal dan luar negeri, Prancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berita Terkait: Kembar Yatim asal Parakansalak Sukabumi Dirikan Startup Digandeng Publisher Prancis
Ahad (16/1/2022), Ade Yosca Baharetha dari sukabumiheadline.com berkesempatan mewawancarai dua remaja asal Kampung Sukarame, Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.
Kedua remaja kembar berusia 21 tahun ini, adalah anak kedua dan ketiga dari pasangan Eros Rusmiati (46), seorang penjahit rumahan, dan almarhum Supatono (60), ini mengungkapkan hobi hingga target Trimatra Studio ke depan. Berikut petikannya:

————————–
Kabarnya kalian selalu harus serba sama ya? Dari mulai pendidikan sampai soal selera.
Kami memang terus bersama-sama, dari SD Negeri 2 Parakansalak dan lulus pada tahun 2013, lalu melanjutkan ke di SMP Negeri 1 Parakansalak dan lulus 2016, lanjut bersama-sama di SMA Negeri 1 Parakansalak dan lulus 2019. Sampai sekarang, kami melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi pun tetap bersama.
Iya ada benarnya juga karena kebetulan selalu menyukai yang serba sama, entah itu baju, sepatu, celana, hingga hobi pun mengharuskan sama. Yang paling penting kalau urusan pasangan sih jangan sampai sama. (tertawa)
Apa sih hobi kalian? Genre musik dan film yang disukai?
(Ardi): Bisa dibilang ya sama-sama menyukai hobi serupa. Kalau saya, hobi bermain alat musik, basket, membuat dan bermain game.
(Aldi): Kalau saya hobinya hampir sama kayak Ardi, main basket, membuat dan bermain game, cuma kalau memainkan alat musik kurang suka.
(Ardi): Kalau film, kita sama-sama menyukai film bergenre adventure, tapi kalau musik saya sukanya RnB.
(Aldi): Saya lebih suka music folk atau genre musik rakyat tradisional.
Bagaimana rasanya bermitra dengan publisher luar negeri, dan apa target dan rencana Trimatra Studio ke depan?
(Ardi): Bangga pastinya karena itu merupakan sekaligus pengakuan dari luar terhadap karya kita. Kalau bicara target, saya menjadi developer profesional dan kompeten, kemudian bertekad mengembangkan Trimatra menjadi startup yang besar.
(Aldi): Target saya, mengembangkan Trimatra Studio menjadi lebih baik, internship di perusahaan luar negeri agar mendapat ilmu yang lebih baik.
Apa quote favoritnya, kalau boleh disampaikan?
(Ardi): Ada dong, kalau saya, “Kebanyakan orang berkoar sesuatu yang indah akan datang pada waktunya, tetapi sebagian orang yang lain menutup mulut dan bergerak mewujudkannya.”
(Aldi): Quote favorit saya dari Henry Ford, “Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini lebih cerdas.”
Terakhir, apa pesan kalian untuk remaja-remaja di Sukabumi?
(Ardi): Pesan dari kami, entah pelajar atau sudah bekerja, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai sesuatu, saya bangun Trimatra Studio sejak masih duduk di kelas 2 SMA dan siapa yang tahu bisa jadi lebih berkembang seperti sekarang. Banyak orang bilang “Itu bukan passion saya”. Passion itu dilatih bukan bawaan lahir. Mulai aja dulu gak harus menargetkan langsung dapat uang besar, yang penting kamu mencintai apa yang kamu usahakan.
(Aldi): Fokus mempelajari apa yang kita sukai karena sesulit apapun pekerjaan atau aktivitas yang kita lakukan, semuanya akan terasa ringan jika kita menyukainya. Yang penting, lakukan dengan ikhlas.