Mantan PM Israel Sebut Negaranya Saat Ini Dikendalikan Ikhwanul Muslimin

- Redaksi

Rabu, 18 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu - Istimewa

Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu - Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kepada Knesset bahwa pemerintah koalisi PM Naftali Bennett “sepenuhnya dikendalikan” anggota “Dewan Syura Ikhwanul Muslimin (IM)”.

Pernyataan Netanyahu tersebut diberitakan sejumlah media Israel pada Senin (16/5/2022). Pemimpin oposisi Israel saat ini mengacu pada Ra’am, Partai Islam di Israel yang dipimpin Mansour Abbas, yang dilaporkan dipengaruhi Ikhwanul Muslimin. Sementara, Ra’am adalah mitra koalisi Bennett di pemerintahan Israel.

“Anda telah berjanji kepada Ra’am NIS50 miliar, tetapi selera mereka tidak terpuaskan,” ungkap Netanyahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menambahkan, “Serangkaian insiden memalukan di negara ini baru-baru ini bukan kebetulan.”

Insiden yang disebutkan oleh Netanyahu adalah rangkaian serangan baru-baru ini di Israel, termasuk yang dilakukan aktivis perlawanan Palestina dan geng-geng Israel. “Itu berasal dari kelemahan pemerintah yang licik ini,” tegasnya.

Baca Juga :  Begini Nasibnya, Benjamin Netanyahu Kembali Disidang Kasus Korupsi dan Suap

“Musuh kita tiba-tiba tidak takut, mereka merasakan kelemahan dan kesia-siaan Anda. Ketika Anda mendirikan pemerintahan ini, Anda berkata, ‘Kami akan melakukan eksperimen,’ tetapi saya memberi tahu Anda bahwa kehidupan orang bukanlah eksperimen,” papar Netanyahu yang terjerat sejumlah kasus korupsi.

“Setiap orang waras memahami bahwa percobaan telah gagal, benar-benar gagal,” kata Ketua Partai Likud itu.

Netanyahu menambahkan, “Bennett berjudi dengan nyawa orang Israel dan kita semua membayar harganya. Seperti penjudi obsesif, Anda tidak tahu kapan harus berhenti.”

Netanyahu membuat komentarnya selama sesi Knesset yang penuh badai. Bennett mendapat serangan dari anggota parlemen dari Partai Likud tentang hubungan pemerintahnya dengan pemimpin Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.

Baca Juga :  Presiden AS klaim serang area sekitar situs nuklir Fordow Iran, tapi tak ada bukti

Meskipun Bennett mengatakan bahwa, awalnya, dia tidak ingin bertemu dengan Abbas, dia mendengarkannya.

“Visinya adalah, bagaimana kita bisa, warga Israel, bergaul dan menyajikan visi kerja sama dan bukan berteriak dan berdebat?” ujar Bennett.

Bennett menjelaskan dia diyakinkan oleh “keinginan tulus” Abbas untuk menempuh jalan yang berbeda. “Yang baik di antara Anda (anggota oposisi) tahu itu benar. Kami sedang mencoba. Mencoba meningkatkan pendidikan, mencoba menyelesaikan situasi di Negev,” ujar Bennett.

Sementara, merespons ejekan dari anggota parlemen oposisi, Bennett berkata, “Ada apa? Mereka yang perlu berdiri di sini dan meminta maaf adalah mereka yang selama 20 tahun tidak melakukan apa-apa. Visi oposisi adalah pemilu. Visi pemerintah ini adalah pertumbuhan.”

Berita Terkait

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Kamis, 31 Juli 2025 - 02:23 WIB

Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Berita Terbaru

Profil Thom Haye, dikabarkan merapat ke Persib - Ist

Olahraga

Profil Thom Haye, diberitakan media asing merapat ke Persib

Sabtu, 23 Agu 2025 - 12:58 WIB