Masih Bisa Menikmati Keindahan Sukabumi dari Bukit Karang Numpang, Tapi…

- Redaksi

Senin, 3 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Memandang sunset di Bukit Karang Numpang. l Ali Ma’mun Iman

Memandang sunset di Bukit Karang Numpang. l Ali Ma’mun Iman

sukabumiheadline.com l GUNUNGGURUH – Sempat beredar kabar bahwa Bukit Karang Numpang yang terletak di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat kini sudah tak terawat, dikotori sampah dan sulit untuk dikunjungi.

Banyak warga menyayangkan kondisi tak terawat bukit yang selama ini dikenal sebagai spot yang ideal untuk menikmati keindahan Kota Sukabumi, hingga Cianjur dan wilayah Pajampangan.

Salah satunya, ditulis akun Facebook Yeles Saputra yang menuliskan kegelisahan dirinya terkait keberadaan Bukit Karang Numpang yang menurutnya sudah hilang atau berbeda ketimbang dulu saat ia mengunjunginya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wisata Karang numpang mangkalaya gunungguruh tinggal carita,
Bie abdi ngalangkung, karang numpang teh tos teaya, ayenamah batu na di ancurken, saur namah di ango bahan semen. Da seer truk arageng ngakutana (Wisata Karang Numpan, Mangkalaya, Gunungguruh tinggal cerita. Barusan saya lewat, Karang Numpang sudah tidak ada, sekarang barunya dihancurkan, katanya untuk bahan baku semen. Soalnya banyak truk besar angkut (bebatuan)-red),” tulis akun Facebook Yeles Saputra pada (20/6/2023) lalu.

Screenshot 2023 07 03 03 41 25 17 a23b203fd3aafc6dcb84e438dda678b6
Tangkapan layar status akun Facebook Yeles Saputra. l Istimewa

Yeles tentu saja mewakili kegelisahan sebagian besar warga Sukabumi yang pernah mengunjungi Bukit Karang Numpang. Pasalnya, mereka yang pernah mengunjunginya pasti memiliki kenangan tersendiri di bukit tersebut.

Baca Juga :  Pengepul Barbek di Sukabumi Jadi Tourist Guide, Wisatawan Asing Mana Paling Royal?

Baca Juga: 5 Foto Ketika Afgansyah Reza Syuting di Bukit Karang Numpang Sukabumi

Namun salah seorang warga setempat, Ali Ma’mun Iman mengatakan bahwa tidak semua orang mengetahui ihwal status tanah bukit tersebut yang dimiliki oleh perusahaan.

Sebagai warga yang lahir dan tinggal di sekitar kawasan Bukit Karang Numpang, Imon mengaku sejak kecil ia sadar dan yakin bahwa bukit yang telah menjadi tempatnya bermain sejak ia kecil itu suatu saat akan hilang.

“Banyak yang tidak tahu memang bahwa bukit itu kan memang milik perusahaan, makanya aktivitas menambang bahan baku semen setiap hari dilakukan para pekerja di sana,” kata pria yang biasa dipanggil Imon itu kepada sukabumiheadline.com, Senin (3/7/2023).

Bukit Karang Numpang. l Istimewa
Bukit Karang Numpang. l Istimewa

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Instagramable di Utara Sukabumi untuk Berlibur

Lebih jauh, Imon bercerita bahwa dulu waktu kecil ia sempat menduga bahwa Bukit Karang Numpang tidak butuh waktu lama untuk habis karena setiap hari ditambang.

“Sejak kecil saya memang sering mengunjungi puncak Bukit Karang Numpang. Makanya, dulu waktu kecil saya sempat berpikir gak lama juga bukit ini akan habis dan hilang,” kata dia.

Baca Juga :  Bernostalgia dengan pasangan, healing atau refresing, ke Situ Cukang Paku Sukabumi aja

“Tapi kenyataannya tidak secepat itu. Ternyata sampai puluhan tahun, bukit itu juga gak habis-habis dan masih ada sampai sekarang,” imbuhnya.

Screenshot 2022 08 12 06 18 23 61 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Bukit Karang Numpang, Gunungguruh. l Istimewa

Bahkan, tambah Imon, belum lama ini ia masih mengunjungi bukit tersebut dan berkemah di puncaknya dan menikmati keindahan Kota Sukabumi pada malam hari.

“Masih bisa dikunjungi kok, bedanya memang sekarang tidak ada komunitas yang merawatnya, jadi banyak rumput ilalang pada tinggi. Tetapi tidak ada yang berubah, keindahannya masih sama seperti dulu,” jelasnya.

“Tapi memang ada yang berubah dengan pintu masuk ke area tersebut. Sekarang sudah tidak ada tempat parkir khusus. Tapi jangan khawatir, paling gak, kendaraan masih bisa dititipkan di sekuriti perusahaan yang menambang,” papar Imon.

Baca Juga: 5 Bukit Indah di Wilayah Utara Sukabumi, Murmer dan Cocok untuk Berakhir Pekan

Imon merasa harus mengingatkan warga Sukabumi bahwa akan tiba saatnya nanti Bukit Karang Numpang memang hanyalah tinggal nama yang akan selalu dikenang oleh siapapun yang pernah mengunjunginya.

“Kalau menurut saya, jika nanti bukit itu sudah tidak ada lagi, ya memang itu keniscayaan. Setiap hari dikeruk, pasti ada saatnya nanti Bukit Karang Numpang hanya tinggal namanya saja,” pungkasnya.

Berita Terkait

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau
Pemerintah siapkan kota ini jadi lokasi penampungan 1.000 warga Gaza
Profil Luthfianisa Putri Karlina, anak jenderal polisi jadi Wakil Bupati Garut
Tak lagi sampai Cipatat, KA Siliwangi dari Sukabumi langsung ke Padalarang
Profil lengkap Irjen Rudi Setiawan, Kapolda Jabar yang baru gantikan Irjen Akhmad Wiyagus
Ini profil Gabryel Alexander Etwiorry, Ketua DPD GRIB Jaya tantang Dedi Mulyadi
Prabowo ingin relokasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia, PBNU: Langkah blunder
Banyak jadi pengemis, Dedi Mulyadi: Saya bubarkan Dinas Perlindungan Anak!

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 19:06 WIB

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Senin, 21 April 2025 - 17:09 WIB

Pemerintah siapkan kota ini jadi lokasi penampungan 1.000 warga Gaza

Senin, 21 April 2025 - 10:43 WIB

Profil Luthfianisa Putri Karlina, anak jenderal polisi jadi Wakil Bupati Garut

Rabu, 16 April 2025 - 14:57 WIB

Tak lagi sampai Cipatat, KA Siliwangi dari Sukabumi langsung ke Padalarang

Selasa, 15 April 2025 - 18:52 WIB

Profil lengkap Irjen Rudi Setiawan, Kapolda Jabar yang baru gantikan Irjen Akhmad Wiyagus

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi - Facebook

Jawa Barat

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Rabu, 23 Apr 2025 - 19:06 WIB