sukabumiheadline.com – Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah melahirkan banyak putra terbaiknya di berbagai bidang. Dari mulai dunia hiburan, eksekutif , yudikatif hingga militer dan kepolisian RI. Baca selengkapnya: Kisah Jaksa Agung RI Pertama asal Sukabumi, Berselisih dengan Syahrir dan Ditawan DI/TII
Bahkan, sejumlah nama yang berkarier di bidang militer dan kepolisian, mereka mengharumkan nama daerah dengan pencapaian gemilang hingga menyandang pangkat jenderal.
Berita Terkait: 5 Jenderal TNI asal Sukabumi Punya Jabatan Mentereng, Ini Profilnya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut adalah dua pria asal Sukabumi yang menyandang pangkat jenderal polisi.
1. Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi
Perwira tinggi Polri asal Sukabumi, Jawa Barat, Ade Ary Syam Indradi resmi mendapatkan kenaikan pangkat menyandang bintang satu.
Informasi diperoleh sukabumiheadline.com, Polri kembali melakukan rotasi sejumlah perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen). Salah satunya, Kombes Ade Ary Syam Indradi yang dipromosikan menjadi Kepala Biro Multimedia (Karomulmed) di Divisi Humas Polri.
Penunjukan Ade Ary Syam Indradi ini tertuang dalam Surat Telegram (ST) nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025, tanggal 5 Agustus 2025. Ade Ary yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya mengisi jabatan sebagai Karomulmed Divisi Humas Polri.
Seiring dengan promosi tersebut, Ade Ary segera menyandang pangkat baru sebagai Brigadir Jenderal (Brigjen). Ade Ary menggantikan Brigjen Gatot Repli Handoko yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Dosen Kepolisian Utama Tingkat I STIK Lemdiklat Polri.
Perwira Polri yang memiliki motto ‘Be A Good Cop’ ini menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya selama 1 tahun 7 bulan. Kemampuannya dalam berkomunikasi di hadapan publik membuatnya kembali dipercaya mengisi job bintang satu di Divisi Humas Polri.
Ade Ary merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998 yang mengawali kariernya sebagai Pamapta di Polres Gresik. Di tahun 2000, Ade Ary dipercaya sebagai Kapolsek Panceng Polres Gresi, Polda Jawa Timur.
Enam tahun mengabdi di wilayah Jawa Timur, Ade Ary kemudian dipindah ke Polda Metro Jaya. Ia ditunjuk sebagai Kapolsek Jatiuwung, Polres Metro Tangerang Kota.
Baca Juga: Ketika Kombes Ade Ary Syam Indradi dibuat jengkel, pria asal Sukabumi ini akhirnya nasihati jenderal
Ia juga pernah menjabat Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kabupaten pada 2007. Ade Ary kemudian menjalani pendidikan Sespimen pada 2012.
Di tahun 2015, Ade Ary diangkat sebagai Kapolres Cimahi, Polda Jawa Barat. Ia juga pernah menduduki jabatan Kapolres Karawang pada 2017.
Kariernya semakin menanjak pada 2019, saat dia diangkat sebagai Kapolresta Pontianak hingga dirotasi sebagai Kapolresta Tangerang. Jabatan strategis lainnya yang diemban Ade Ary adalah sebagai Direktur Reskrimum Polda DIY pada 2021, dan terakhir Kapolres Metro Jakarta Selatan pada 24 September 2022 hingga Desember 2023.
Selama menjabat Kapolres Metro Jakarta Selatan, Ade Ary banyak mengungkap kasus yang menonjol. Di antaranya kasus Panca Darmansyah yang membunuh 4 anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca selengkapnya: Profil dan karier Brigjen Pol. Ade Ary Syam Indradi asal Sukabumi, resmi sandang bintang satu
2. Irjen Pol Maman Supratman
Nama kedua, adalah Irjen Pol (Purn) Maman Supratman. Namanya tiba-tiba mencuat setelah anaknya, mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara ditangkap karena kasus jaringan narkoba yang melibatkan Kapolda Sumbar, Irjen Teddy Minahasa.
Namun, siapa sangka ternyata Maman Supratman adalah jenderal polisi asal Sukabumi, Jawa Barat. Ia merupakan jebolan Akpol 1973 seangkatan Kapolri Jenderal Sutanto dan Bambang Hendarso Danuri (Bambang HD).
Lantas, siapa sosok Maman Supratman yang disebut jenderal bintang dua ini?
Dari penelusuran sukabumiheadline.com dari sejumlah sumber, diketahui Maman Supratman lahir di Sukabumi, pada 8 Desember 1949. Baca selengkapnya: Biodata Irjen Maman Supratman Asal Sukabumi, Ayah AKBP Dody Prawiranegara
Maman Supratman merupakan perwira tinggi Polri yang menempuh pendidikan kepolisian melalui jenjang AKABRI Udara pada 1970, kemudian melanjutkan AKABRI Bagian Kepolisian pada 1973 atau Pratidina 73.
Dengan demikian, Irjen (Purn) Maman Supratman merupakan Akpol 1973 (dulu masuk AKABRI Kepolisian) yang seangkatan dengan Jenderal Sutanto.
Sebagaimana diketahui, Jenderal Sutanto merupakan lulusan terbaik Akpol 1973 sekaligus menjadi Kapolri pada 2005-2008. Pada Akpol 1973 juga ada Jenderal Bambang Hendarso Danuri yang menjadi Kapolri pada 2008-2010.
Selain dua tamatan Akpol 73 yang jadi Kapolri, banyak lagi yang memegang jabatan penting. Di antaranya adalah Adang Firman yang menjadi Kapolda Metro Jaya.
Karier kepolisian Maman Supratman dimulai pada tahun 1974, ketika ditempatkan sebagai Perwira Samapta (Pamapta) di Polres Pacitan, Jawa Timur. Maman Supratman juga pernah menjadi Kapolsek Walikukun Polres Ngawi (1977-1978), kemudian menjadi Kasatlantas Polres Kota Madiun (1978-1981).
Maman Supratman pernah bertugas di Timor Timur (kini Timor Leste) dengan jabatan sebagai Wakapolres Same pada 1979-1980, kemudian menjadi Kasatlantas Polwil Madiun dari tahun 1981 sampai 1984.
Saat masih menjabat sebagai Kolonel (Kombes), Maman Supratman ditunjuk sebagai Kapolda Riau pada 2000 sampai 2001. Saat jadi Kapolda Riau itu, dia pun menyandang jenderal bintang satu atau Brigjen.
Setelah itu sampai saat ini belum diketahui karier jabatan yang pernah dia lalui. Yang pasti, pangkat terakhirnya saat pensiun adalah Inspektur Jenderal atau Irjen.
Biodata Irjen Pol (Purn) Maman Supratman
- Nama Lengkap: Maman Supratman
- Tempat, tanggal lahir: Sukabumi, 8 Desember 1949
- Gelar: Drs, SH, dan M.Sc.
- Pangkat terakhir: Irjen Pol
Istri dan anak
- Istri: Endang Sriwahyuningsih
- Anak: Dody Prawiranegara, Desy Kusumadewi, Deliyana Rahmawati, Rakhmi Tika Putri, Hafizh Eriawan Putra.
Pendidikan Umum dan Kepolisian
- SR Negeri di Sukabumi ( Tamat 1963)
- Sekolah Teknik Negeri di Sukabumi (1966)
- Sekolah Teknik Menengah di Sukabumi (1969)
- Akabri di Magelang (1970)
- Akabri Kepolisian di Sukabumi (1973)
Riwayat jabatan
- Perwira Samapta Polres Pacitan (1974)
- Kasi Sabhara Polres Pacitan (1974-1975)
- Kasi Lantas Polres Pacitan (1975-1977)
- Kapolsek Walikukun Polres Ngawi (1977-1978)
- Kasatlantas Polres Kota Madiun (1978-1981)
- Wakapolres Same Timor Timur (1979-1980)
- Kasatlantas Polwil Madiun (1981-1984)
- Ketua Dewan Lantas Kota Madiun (1980-1984)
- Hakim Perwira Adhoch (1982)
- Kapolda Riau (2000-2001)
- Wakapolda Sumatera Utara (2002).
Maman Supratman dalam pusaran kasus narkoba Irjen Pol. Teddy Minahasa
Untuk informasi, Irjen (Purn) Maman Supratman muncul ketika dia di tengah kasus yang membelit anaknya, AKBP Dody Prawiranegara yang terlibat kasus narkoba yang melibatkan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Teddy Minahasa beberapa waktu lalu.
Maman mengaku tahu persis tabiat Dody, bahkan mengikuti perjalanan kariernya.
“Setiap saat dia selalu berhubungan dengan saya bahkan melibatkan saya untuk memberikan advice sama dia,” jelas Maman Supratman ketika akan menjenguk AKBP Dody Prawiranegara di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (22/10/2022) lalu.
Maman Supratman yakin anaknya tidak terlibat dalam jaringan narkoba tersebut. Bahkan, dia mengaku pernah mendengar anaknya menolak sogokan Rp10 miliar dalam sebuah kasus besar saat menjadi Kapolres Bukittinggi.
“Dia agamanya kuat, saya bilang dia tidak seperti itu,” kata Maman seraya menyebut anaknya kemungkinan besar dalam tekanan atasannya. Yakni Teddy Minahasa.
“Saya jamin itu, ini mungkin karena tekanan saja dan harus melaksanakan perintah pimpinannya,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Teddy Minahasa dikabarkan menjual barang bukti narkoba jenis sabu seberat 5 kilogram. Barang bukti itu merupakan hasil pengungkapan kasus sabu seberat 41,4 kilogram di wilayah Sumatera Barat. Baca lengkap: Polisi Terkaya Irjen Teddy Minahasa Disebut Jual Barang Bukti 5 Kg Sabu dan Positif Narkoba

Berdasar informasi yang beredar, saat menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat Teddy meminta barang bukti sabu 10 kilogram itu kepada Kapolres. Dia lalu menjual 5 kilogram kepada seorang mami bernama Linda Pudjiastuti.

Linda mengaku dinikahi Teddy Minahasa di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, pernikahan dilakukan karena sebelumnya kerap melakukan zina. Baca lengkap: Dinikahi Teddy Minahasa di Sukabumi, Linda Ngaku Mualaf Takut Dosa Sering Zina