Merasa Tanahnya Dirampas PT, 23 Petani Cisolok Sukabumi Long March ke Istana Presiden

- Redaksi

Rabu, 26 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para petani penggarap eks lahan HGU PT Tybar di Desa Gunung Kramat berjalan kaki menuju Istana Presiden di Jakarta. l Dok. sukabumiheadline.com

Para petani penggarap eks lahan HGU PT Tybar di Desa Gunung Kramat berjalan kaki menuju Istana Presiden di Jakarta. l Dok. sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com – Merasa hak tanah garapan eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Tybar yang telah lama dikelola para petani dirampas pihak PT, sebanyak 23 petani penggarap lahan HGU Eks PT Tybar melakukan aksi jalan kaki menuju Jakarta dengan maksud bertemu presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara.

Adapun, lahan yang disoal 23 petani tersebut berada di Desa Gunung Kramat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Korlap aksi jalan kaki Agus Sugeng (60) yang juga petani penggarap lahan eks HGU PT Tybar mengatakan, aksi long march dilakukan menuju Istana Negara di Jakarta untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada presiden Joko Widodo. “Kami akan menyampaikan aspirasi ke Jakarta,” ujarnya kepada sukabumiheadline.com.

Dijelaskan Sugeng, petani di Desa Gunung Kramat sebelumnya telah mendapatkan surat pelepasan hak dari eks HGU PT Tybar pada tahun 2021 keluar 292 hektar dan sebagian seluas 61 Hektar sudah mendapatkan legalitas sertifikat Prona.

Para petani penggarap eks lahan HGU PT Tybar di Desa Gunung Kramat berjalan kaki menuju Istana Presiden di Jakarta. l Dok. sukabumiheadline.com
Para petani penggarap eks lahan HGU PT Tybar di Desa Gunung Kramat berjalan kaki menuju Istana Presiden di Jakarta. l Dok. sukabumiheadline.com

“Yang lainnya belum, kini malah di rampas haknya oleh orang lain, termasuk tanah yang sudah sertifikat ditanami oleh pihak PT. Mereka telah melakukan kegiatan penanaman,” jelasnya.

Baca Juga :  25 Tahun Warga Lengkong Sukabumi Nantikan Perbaikan Jalan Kabupaten Rusak

“Kami hari ini melakukan aksi long march sebanyak 23 warga, sebagian warga ini ada yang sudah bersertifikat lahan garapan eks HGU PT Tybar,” sambungnya.

Sugeng berharap, sesampainya di Jakarta dan bertemu presiden Jokowi, bisa mendapatkan kepastian hukum. “Harapan kami agar bapak presiden bisa langsung memberikan kepastian hukum atas tanah yang telah diberikan SPH tersebut,” terangnya.

“Saat ini warga mayoritas para petani penggarap di lahan Eks HGU PT Tybar merasa kebingungan karena tanah yang telah lama di kelola, itu sekarang sudah ditanami pinus,” tandasnya.

Pantauan di lapangan, saat ini warga yang melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Presiden ini baru sampai wilayah Citepus. Rencananya, mereka akan melakukan perjalanan hingga malam hari.

Berita Terkait

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan
Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar
Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu
Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri
Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025
4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin
Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi
KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 01:30 WIB

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan

Senin, 15 September 2025 - 14:32 WIB

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Minggu, 14 September 2025 - 00:52 WIB

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu

Sabtu, 13 September 2025 - 00:16 WIB

Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri

Jumat, 12 September 2025 - 18:42 WIB

Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025

Berita Terbaru

OKI adalah organisasi internasional yang terdiri dari 57 negara anggota. OKI rutin menggelar pertemuan setiap tahun. Sejarah berdirinya OKI berawal dar pembakaran Masjid Al-Aqsa di Yerusalem - AFP PHOTO / YASIN AKGUL

Internasional

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim

Rabu, 17 Sep 2025 - 16:49 WIB