26.1 C
Sukabumi
Senin, September 9, 2024

Tinggal di Sumatera Utara, Warga Satu Kampung Ini Malah Fasih Ngobrol Bahasa Sunda

sukabumiheadline.com l Di wilayah Jawa Barat, penggunaan...

Realme Note 60 dijual Rp1 jutaan, kamera 64 MP, layar AMOLED dan baterai 5000 mAh

sukabumiheadline.com - Ketatnya persaingan di pasar smartphone,...

Tiga pria asal Kabandungan dan Kalapanunggal Sukabumi curi 17 unit motor dalam 2 bulan

sukabumiheadline.com - Tiga dari empat anggota komplotan...

Mini biografi Heri Hermansyah: Peneliti BRIN dan Dekan FT UI asal Sukabumi lulusan Tohoku University

KhazanahMini biografi Heri Hermansyah: Peneliti BRIN dan Dekan FT UI asal Sukabumi lulusan Tohoku University

sukabumiheadline.com – Sosok Heri Hermansyah melengkapi puluhan warga Sukabumi, Jawa Barat, yang berhasil meraih kesuksesan di bidang yang ditekuninya. Dari mulai atlet, selebritis, teknokrat, pejabat negara, akademisi hingga militer, dan lain sebagainya.

Heri adalah seorang akademisi dalam Ilmu Teknik dan Guru Besar dalam Ilmu Rekayasa Proses Bioreaksi. Ia saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI), terhitung sejak 7 Januari 2022.

Tak hanya itu, Heri juga menjadi Guru Besar termuda di FT UI, yang dikukuhkan pada 19 Juni 2013 dalam usia 37 tahun.

Rekomendasi Redaksi: Prof. Mayling Oey-Gardiner, Ph.D, Kiprah Wanita Sukabumi di Dunia Pendidikan dan Penelitian

Profil singkat Heri Hermansyah

Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menempuh pendidikan pendidikan di Universitas Indonesia (S.T., Prof.) dan Universitas Tohoku, Jepang (M.Eng., Dr.).

Heri memulai kariernya sebagai staf di sebuah perusahaan perdagangan internasional sebelum kembali ke almamaternya sebagai dosen. Ia secara resmi menjadi dosen muda di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia per 1 Maret 1999.

Selain mengajar dan meneliti, ia mendapatkan amanah lain untuk menempati beberapa jabatan struktural secara berjenjang. Pada level departemen, Heri pernah menjabat sebagai Ketua Group Riset Rekayasa Industri Bioproses, Direktur Unit Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat Teknik Gas dan Petrokimia (UPPM TGP), dan Ketua Prodi Teknik Bioproses.

Ia juga dipercaya sebagai Manager Kerjasama, Kemahasiswaan, Alumni dan Ventura. Atas keberhasilannya di tingkat fakultas, ia kemudian diangkat sebagai Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia dari 2016 hingga 2019.

Dari tingkat universitas, Heri dipercaya untuk menjabat Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual di Kementerian Riset dan Teknologi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek–BRIN) dari 2020 hingga 2021, sebelum terpilih menjadi dekan pada 2022.

Heri aktif dalam organisasi profesi Asian Federation of Biotechnology (AFOB) sebagai Advisory Board sejak 2012-2021 dan terakhir menjabat sebagai Wakil Presiden AFOB dari 2021 hingga kini.

Baca Juga: 84 perguruan tinggi swasta dibubarkan, mahasiswa Sukabumi bisa cek di sini, ada kampusmu?

Masa kecil, pendidikan dan keluarga

Heri Hermansyah lahir pada 18 Januari 1976 di Sukabumi. Usai menyelesaikan pendidikan SMA pada 1994, ia menjalani pendidikan tinggi dalam bidang Teknik Gas dan Petrokimia di UI.

Selama kuliah di UI, Heri mengikuti sejumlah unit kegiatan mahasiswa (UMKM), seperti Resimen Mahasiswa, Ikatan Mahasiswa Teknik Gas dan Petrokimia, Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Eka Prasetya UI, dan Pencak Silat Sin Lam Ba.

Ketekunannya selama kuliah akhirnya diganjar penghargaan sebagai Mahasiswa Terbaik di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia angkatan 1994, selama tiga tahun berturut-turut dari 1995 hingga 1997. Ia juga didapuk sebagai Mahasiswa Berprestasi Bidang Penalaran UI pada 1998. Setelah empat tahun, ia lulus pada 1998 dengan gelar Sarjana Teknik (ST).

Usai menamatkan pendidikan sarjananya, Heri melanjutkan pendidikan S2 dan S3-nya dalam bidang Teknik Kimia di Universitas Tohoku, Jepang, berkat beasiswa dari Panasonic untuk menjalani pendidikan magister (2000 hingga 2003) dan beasiswa dari Hitachi untuk beasiswa doktoral dari 2003 hingga 2006.

Heri Hermansyah ketika menyelesaikan Studi S2 di Tohoku University, Jepang dengan Beasiswa Panasonic - Istimewa
Heri Hermansyah ketika menyelesaikan Studi S2 di Tohoku University, Jepang dengan Beasiswa Panasonic – Istimewa

Heri menikah dengan Isri Nur Asri dan dikaruniai 3 anak yaitu Alyana Syahriani (Mahasiswa Profesi FKG UI), Adila Nuraini (mahasiswa Fakultas Psikologi UI) dan Muhammad Ken Alirazi (Taruna Akademi Militer Angkatan Udara – AAU).

Baca Juga: Profil dan biodata Wahyu Mijaya: Dari Sukabumi, Sekpri Kang Aher, Kadisdik Jabar jadi Pj Bupati Cirebon

Karier Heri Hermansyah 

Setelah lulus dari universitasnya, Heri sempat bekerja sebagai staf Pengendalian Mutu di Swire & Macline, Jakarta. Selanjutnya, ia diminta untuk kembali ke UI sebagai dosen, dan dipercaya untuk memegang sejumlah jabatan struktural di FT UI usai menyelesaikan pendidikannya di Jepang.

Pada 2007, Heri diangkat menjadi Direktur Unit Pelayanan Masyarakat di fakultas teknik. Heri juga mengepalai kelompok Riset Teknologi Bioproses dan berperan dalam mendirikan program Studi Teknologi Bioproses di mana ia diangkat sebagai Ketua Prodi dari 2008 hingga 2014.

Sebagai Ketua Prodi, Heri berhasil mengarahkan prodi tersebut hingga memperoleh Akreditasi A dari pemerintah.

Pada 19 Juni 2013, Heri secara resmi dikukuhkan menjadi guru besar dalam Ilmu Rekayasa Proses Bioreaksi. Pidato pengukuhannya, yang berjudul Membangun Industri Proses Biokatalisis untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Bangsa, menekankan penerapan inovasi biokatalis dalam berbagai bidang industri sebagai cara untuk mendorong industri yang lebih ramah lingkungan.

Heri kemudian memperoleh promosi untuk jabatan tingkat fakultas sebagai Manajer Kerjasama, Kemahasiswaan, Alumni dan Ventura FT UI dari 2014 hingga 2016. Ia mengelola kegiatan ekstrakulikuler mahasiswa FT UI baik kegiatan akademik maupun non-akademik, yang terdiri dari 5.000 mahasiswa, 30 organisasi kemahasiswaan, dan lebih dari 300 program kerja organisasi mahasiswa FT UI.

Selama menjabat manager, dihasilkan lebih dari 100 prestasi juara setiap tahunnya untuk level nasional dan internasional. Salahnya, para mahasiswa FT UI berhasil menjuarai (Juara 1) Shell Eco Marathon di Filipina.

Heri juga berperan dalam mengelola hubungan FT UI dengan Alumni dan organisasi alumninya, mendorong kegiatan sinergis alumni dan kampus untuk menunjang kegiatan akademik dan non akademik seperti beasiswa, internship, kerja praktek, lowongan pekerjaan, homecoming day alumni FT UI, pengembangan karir, dan lain-lain.

Selain itu, Heri turut membantu mengelola 10 lembaga ventura FT UI untuk meningkatkan pendapatan kerjasama professional dalam bentuk pelatihan, konsultan dan pengujian lab.

Penghargaan IDB Prize untuk UI yang diterima oleh Rektor UI Prof. Muhammad Anis diberikan di Jeddah, Arab Saudi. Penghargaan diajukan oleh DRPM UI di mana Heri sebagai direkturnya
Selanjutnya, Heri kembali dipromosikan menjadi Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI sejak 2016 hingga 2019.

Sebagai direktur, Heri ditugaskan untuk mengembangkan riset dan pengabdian masyarakat di UI dan mengelola laboratorium dan pusat riset di seluruh universitas. Direktorat yang dipimpinnya membawa UI memperoleh penghargaan dari Bank Pembangunan Islam untuk bidang Science and Technology pada 2017 dan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2018.

Selain itu, proposal hibah dan publikasi ilmiah terindeks Scopus UI berhasil naik tiga kali lipat dibandingkan 2017.

Ketika menjabat Direktur DRPM UI, Heri membawa UI mendapatkan hibah dari United States Agency for International Development (USAID) dengan Program Sustainable Higher Education Research Alliance (SHERA) dalam Proposal yang berjudul “Scientific Modeling, Application, Research, and Training for. City-centered Innovation and Technology” (SMART CITY).

Rekomendasi Redaksi: Talitha Amalia, anak satpam asal Cicurug Sukabumi nyaris DO dari SMP kini lulus S2 UCL London

Adapun programnya berupa penyelenggaraan kegiatan capacity building seperti berbagai pelatihan, kerjasama, hibah riset, pengembangan pusat riset baik di UI maupun di anggota konsorsium.

Heri bersama timnya dan anggota konsorsium yang terdiri dari dengan 4 (empat) Universitas di Amerika Serikat, mengelola kerjasama dengan 5 universitas lokal di Indonesia dan selanjutnya menginisiasi dan mengembangkan kerja sama baru dengan lebih dari 20 universitas lain di Indonesia.

Selain itu, Heri juga membawa SMART CITY UI sebagai lembaga yang menjalin kerja sama baru dengan pihak industri dan pemerintah daerah untuk keberlanjutan program jangka panjang. Heri jug mempresentasikan pencapaian DRPM ketika menghadiri acara di Melbourne di mana terjadi kenaikan pendapatan penerimaan hibah yang signifikan.

Pencapaian lainnya yang dilakukan Heri ketika menjabat sebagai Direktur DRPM yaitu peningkatan jumlah proposal penelitian UI dari 600 proposal ke 2.000 proposal, peningkatan jumlah proposal yang berhasil didanai dari 400 kontrak menjadi 1.200 kontrak, peningkatan dana penelitian yang bersumber dari eksternal UI, dan peningkatan jumlah publikasi UI dari 900 dokumen di Scopus pada 2016 menjadi 3000 dokumen yang terindeks Scopus pada 2018.

Tak cukup sampai di situ, Heri juga menjadi motor penggerak Program UI Peduli sebagai bentuk kehadiran UI dalam tanggap respon bencana di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh sampai Papua.

Rekomendasi Redaksi: Pengamat militer dan intelijen Connie Bakrie menikah dengan pria Sukabumi dan punya tiga anak

Heri juga lah yang memimpin langsung tim relawan UI Peduli yang terdiri dari tim dokter, antropolog dan teknik untuk membantu di bidang kesehatan, sosial pendidikan dan penyediaan energi terbarukan di Agats dan Kolf Braza, Asmat – Papua.

Tim tersebut memberikan layanan kesehatan, penguatan gizi dan asesmen sosial budaya. Tim melakukan penyisiran kondisi anak Balita di 3 kampung Distrik Agats dengan didampingi oleh tim kesehatan TNI. Selain itu tim UI Peduli yang dipimpin oleh Heri juga mengunjungi wilayah Kolf Braza, Agats untuk memberikan bantuan.

Tim UI Peduli di bawah pimpinan Heri juga aktif memberikan bantuan pertama di awal bencana datang, seperti Tsunami Banten, gempa bumi dan tsunami di Donggala, Palu, gempa bumi di Lombok, NTB dan gempa di Maluku, dan lain-lain.

Rekomendasi Redaksi: Profil Irvan S. Kartawiria, Wakil Rektor Swiss German University asal Sukabumi yang Hobi Ngelawak

Selepas menjabat Direktur DRMP UI, Heri memulai karir di Kemenristek–BRIN dan menjabat Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat. Sebagai direktur, Heri memprakarsai sejumlah penghargaan bagi peneliti seperti Anugerah Kekayaan Intelektual (HKI).

Anugerah meliputi Penghargaan HKI Produktif, Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi, Peneliti Produktif Berkualitas Tinggi, dan Jurnal Ilmiah Bereputasi. Heri juga mempercepat proses penetapan penerima dan pencairan hibah riset dan pengabdian masyarakat pada 2021 di mana proses pencairan dapat dilakukan pada April 2021.

Disela-sela kesibukannya pada tugas manajerial, sebagai dosen, Heri juga produktif dalam membimbing mahasiswa dan menulis karya ilmiah. Heri termasuk ke dalam 500 peneliti terbaik Indonesia versi Science Technology Index, Kemristek-BRIN (2021) dan telah menghasilkan 186 Artikel Ilmiah terindeks Scopus dengan h-index Scopus 17 per Juli 2024. Sebelumnya, ia juga memperoleh penghargaan sebagai Dosen Berprestasi pada 2010 dan 2013.

Heri bersama dengan ilmuwan lainnya memegang hak paten untuk temuan produksi ekstrak basah, ekstrak kering dan imobilisasi lipase ekstraseluler sebagai biokatalis untuk reaksi katalisis minyak nabati, yang dihasilkan pada 2019.

Total penghargaan yang didapatnya mencapai 27 penghargaan prestasi di tingkat universitas, nasional dan internasional selama kurun 1995 – 2024.

Baca Juga: Rahardi Ramelan, Pakar Struktur Pesawat Terbang asal Sukabumi, dari MBB Jerman Jadi Menteri

Dekan Fakultas Teknik Universitas

Pada akhir 2021, Heri mencalonkan diri sebagai kandidat Dekan FT UI. Ia terpilih menjadi dekan setelah melalui asesmen akhir oleh pihak rektorat pada November 2021. Heri secara resmi dilantik sebagai dekan pada 7 Januari 2022.

Selama menjabat sebagai Dekan, Heri membawa Fakultas Teknik Universitas Indonesia menjadi kampus teknik terbaik menurut predikat Times Higher Education (THE) pada 2023 dan 2024. Selain itu, ia berhasil membawa Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Arsitektur, Teknik Mesin dan Teknik Elektro UI menjadi prodi terbaik di Indonesia berdasarkan ranking QS.

Heri juga memprakarsai pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung di FT UI seperti gedung InterDisciplinary Engineering (IDE), yang mana di dalamnya terdapat laboratorium penelitian maju interdisiplin keteknikan untuk bidang transisi energi, biosystem dan bioengineering, dan smart city.

Selain itu, untuk menaungi prodi interdisiplin, Heri membentuk departemen baru yang ke-8 di FT UI, yaitu Departemen Interdisiplin Keteknikan (DIK). Departemen baru ini ke depannya bakal menjadi wadah untuk mengembangkan teknologi dan inovasi yang melibatkan berbagai bidang ilmu teknik.

Departemen Interdisiplin Keteknikan FT UI juga akan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu teknik guna menghasilkan solusi komprehensif untuk tantangan pembangunan di Indonesia. Heri membawa FT UI menjalin kerja sama nasional dan internasional yang berdampak bagi kemajuan FT UI.

Rekomendasi Redaksi: Mini Biografi Rita Tila, Wanita Sukabumi dari Terminal Nagrak, Dosen UPI hingga Sinden 4 Benua

Mini biografi Heri Hermansyah peneliti BRIN dan Dekan FTUI asal Sukabumi lulusan Tohoku University
Heri (kiri) dikukuhkan sebagai Guru Besar FTUI pada tahun 2013 bersama dua koleganya dari Departemen Teknik Kimia, yaitu Prof. Mahmud (tengah) dan Prof. Misri Gozan (kanan) – Istimewa

Keterlibatan dalam organisasi

Heri aktif terlibat dalam berbagai organisasi akademis, profesional, maupun masyarakat di tingkat nasional maupun internasional.

  • Ketua Reviewer Penelitian Nasional sejak tahun 2016-2021
  • Advisory Board Asian Federation of Biotechnology (AFOB) sejak 2012-2021
  • Ketua Divisi Pendidikan dan Kebudayaan di Badan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Jepang (PERSADA)
  • Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKK PII)
  • Ketua Komite SMA Unggulan MH Thamrin dari 2019 hingga 2020 dan SMA Pradita Dirgantara dari 2023
  • Pembina UKM Renang UI dari tahun 2017 hingga 2019
  • Lembina Resimen Mahasiswa sejak 2021
  • Wakil Presiden Asian Federation of Biotechnology dari Indonesia dan di dalam Forum Dekan Teknik Indonesia.

Baca Juga: Profil Martin van Bruinessen, antropolog Belanda peneliti kitab-kitab karya ulama asal Sukabumi, KH Ahmad

Tanda jasa

Satyalancana Karya Satya 10 Tahun (2014)
Satyalancana Karya Satya 20 Tahun (2019)

Riwayat singkat pendidikan

  • Sarjana Teknik Gas & Petrokimia, Universitas Indonesia (1998)
  • Magister Teknik Kimia, Universitas Tohoku (2003)
  • Doktor Teknik Kimia, Universitas Tohoku (2006)
  • Sertifikasi Insinyur Profesional Utama, PII Badan Kejuruan Kimia (2019)
  • Program Profesi Insinyur RPL Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (2023)

Rekomendasi Redaksi: Pengorbanan Pelita Octorina, wanita Sukabumi tinggalkan anak di ponpes demi raih S3 di Jerman

Jabatan

  • Unit Pelayanan & Pengabdian Masyarakat Teknik Gas & Petrokimia (UPPM TGP) Fakultas Teknik UI (2007 – 2008)
  • Kepala Riset Grup Rekayasa Industri Bioproses Fakultas Teknik UI (2007 – 2014)
  • Ketua Program Studi Teknik Bioproses Fakultas Teknik UI (2008 – 2014)
  • Manajer Kerjasama, Kemahasiswaan, Alumni dan Ventura Fakultas Teknik UI (2014 – 2016)
  • Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (1 Juni 2016 – 5 Januari 2019)
  • Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristek/BRIN (20 Januari 2020 – 31 Agustus 2021)
  • Plt. Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat Kemenristek/BRIN (14 September 2020 – 31 Agustus 2021)
  • Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (7 Januari 2022 – sekarang).

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer