Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring untuk ke sekolah

- Redaksi

Rabu, 24 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring Sungai Cikaso untuk ke sekolah - Budiyanto

Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring Sungai Cikaso untuk ke sekolah - Budiyanto

sukabumiheadline.com – Pemandangan memprihatinkan setiap hari terjadi di Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dan Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di mana jembatan penghubung dua desa dan kecamatan rusak akibat diterjang banjir bandang.

Informasi dihimpun, jembatan gantung yang membentang di atas Sungai Cikaso tersebut rusak hingga miring setelah diterjang banjir bandang pada Sabtu, 29 Juni 2024 lalu, dan hingga saat ini belum mendapatkan penanganan.

Diperoleh informasi, jembatan penghubung masyarakat itu dibangun pada 2015 lalu, atau berusia 9 tahun hingga kemudian rusak diterjang banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akibatnya, masyarakat di kedua desa dan kecamatan tersebut terpaksa masih memanfaatkannya. Mereka rela bertaruh nyawa meski rasa takut dan khawatir tercebur ke sungai menghantuinya.

“Takut pastinya, tapi terpaksa saja Pak, ” ungkap Aisyah (28) warga Kampung Pamoyanan Desa Bantarpanjang kepada sukabumiheadline.com usai menyeberangi jembatan gantung, Rabu (24/7/2024).

Baca Juga :  Curi Motor Butuh 5 Detik, Tiga Pelaku Ditangkap di Bojonglongok Sukabumi

“Sudah tiga mingguan saya dan warga lainnya harus menyeberangi jembatan gantung ini. Apalagi saat awal peristiwa banjirnya, takut banget,” imbuh dia.

Baca Juga:

Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring Sungai Cikaso untuk ke sekolah - Budiyanto
Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring Sungai Cikaso untuk ke sekolah – Budiyanto

Di sisi lain, lanjut Aisyah, ia dan suaminya harus pergi ke kebun yang berlokasi di wilayah Kampung Cigirang, Desa Neglasari, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Padahal, sebelum jembatan tersebut rusak, Aisyah menyeberangi jembatan dengan sepeda motor bersama suaminya.

“Sebenarnya ada jalan lain, tapi lebih jauh. Sudah gitu, jalannya juga rusak parah. Selain itu, waktu tempuhnya lebih lama, bisa setengah jam lebih,” sesal Aisyah.

Padahal, keluh Aisyah lagi, selain para petani seperti dirinya, jembatan gantung rusak dan miring tersebut juga digunakan pelajar, guru untuk ke sekolah, dan pedagang serta masyarakat lainnya untuk mencari penghidupan.

Baca Juga :  Remaja Sundawenang di Indonesian Idol 2023, Abdul Azis: Mohon Dukungan Warga Sukabumi

“Kasihan pelajar, pergi ke sekolah harus bergelantungan saat nyeberang,” kata Aisyah dengan nada khawatir.

Baca Juga: 

Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring Sungai Cikaso untuk ke sekolah - Budiyanto
Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring Sungai Cikaso untuk ke sekolah – Budiyanto

Sementara petani lainnya, Wahyu (45), warga Kampung Panyumputan, Desa Bantarpanjang itu memanfaatkan jembatan gantung miring tersebut untuk pergi ke kebun di Kampung Cigirang, Desa Neglasari.

“Sudah sebulan saya menyeberangi jembatan gantung yang miring ini setiap hari,” aku Wahyu di pinggiran Sungai Cikaso.

Wahyu menceritakan jika sebelumnya jembatan gantung ini terbuat dari bambu. Namun, karena tidak bisa tahan lama, akhirnya dibangun oleh pemerintah dengan material besi.

“Kasihan anak-anak yang ke sekolah dan ibu-ibu. Kami berharap jembatan segera diperbaiki,” harap Wahyu.

Berita Terkait

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu
Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri
4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin
Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi
KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!
Punya potensi luar biasa, ini pesan Dedi Mulyadi di Milangkala ke-155 Kabupaten Sukabumi
Pemdes, Babinsa hingga Kapolsek bantu tuna netra sebatang kara di Nyalindung Sukabumi
Eks buruh PT GSI depresi, kerja bayar Rp8,5 juta tak lama di-PHK, ini respons DPRD Kabupaten Sukabumi

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 00:52 WIB

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu

Sabtu, 13 September 2025 - 00:16 WIB

Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri

Jumat, 12 September 2025 - 04:52 WIB

4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin

Kamis, 11 September 2025 - 23:14 WIB

Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi

Kamis, 11 September 2025 - 00:49 WIB

KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!

Berita Terbaru

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Khazanah

Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 00:17 WIB