22.3 C
Sukabumi
Kamis, Maret 28, 2024

Soal tangan buruh wanita asal Bojonggenteng Sukabumi putus, Latas: Disnaker harus proaktif

sukabumiheadline.com - Paskakecelakaan kerja yang terjadi di...

Dua pemuda Cikole dan Warudoyong Sukabumi terpaksa harus rayakan Lebaran di penjara

sukabumiheadline.com - Jajaran Satnarkoba Polres Sukabumi Kota,...

Polsek Parakansalak Sukabumi kembali hunting pocong, hasilnya?

sukabumiheadline.com - Kabar beredar di masyarakat adanya...

Niat Bantu Ekonomi Keluarga, Wanita Cisaat Sukabumi Raup Jutaan Rupiah dari Cireng dan Cilok

EkonomiNiat Bantu Ekonomi Keluarga, Wanita Cisaat Sukabumi Raup Jutaan Rupiah dari Cireng dan Cilok

SUKABUMIHEADLINE.com l CISAAT – Banyak ibu rumah tangga mampu membantu meningkatkan perekonomian keluarga tanpa harus bekerja di luar rumah, sehingga bisa tetap menjadi ibu bagi anak-anaknya sekaligus menghasilkan uang dari rumah.

Seperti dilakukan oleh Irma Elviani, warga Kampung Bojongpicung RT 16/06, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Setiap hari Irma memproduksi cireng rujak, cilok dan seblak untuk kemudian dikemas plastik dan dijual secara online. Sementara, suaminya, Galih Permana bekerja di salah satu pabrik.

Dari usaha kecilnya itu, dalam sebulan Irma mampu meraup omzet hingga jutaan Rupiah setiap bulannya.

Modal dan Omzet Usaha

Diakui Irma, ia memulai usahanya tersebut dengan modal awal sebesar Rp500 ribu. Uang sebesar itu terus ia putar agar usahanya terus berkembang.

“Modal awalnya sekira 500 ribuan, untuk memproduksi semua, termasuk pengemasan,” kata Irma kepada sukabumiheadline.com, Selasa (17/1/2023).

“Per kantong saya jual lima ribu sampai sepuluh ribu Rupiah,” tambahnya.

Dari hasil usaha rumahannya itu, sedikitnya Irma meraup Rp100 ribu setiap harinya. “Tergantung pesanan, kalau lagi banyak pesanan ya pendapatan juga ikut naik,” kata Irma.

“Kalau dijual lebih banyak via online di media sosial aja, seperti Facebook. Kecuali ada pesanan, produksi juga ditambah,” tambahnya.

Kendala dan Rencana ke Depan

Sementara, Galih menjelaskan jika usaha istrinya tersebut saat ini masih terkendala modal, terutama untuk membeli peralatan tambahan yang mendukung proses produksi.

“Kendala sih, pertama ya modal karena belum membeli alat vakum kemasan biar produknya lebih tahan lama,” jelas Galih.

“Kami juga masih mencari ide lain, usaha produk lain yang pasarnya bagus untuk menambah penghasilan,” imbuhnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer