21.9 C
Sukabumi
Jumat, April 26, 2024

Sport Bike Honda Dax 125 MY 2024 Memikat Pecinta Motor Retro, Harga?

sukabumiheadline.com l Motor sport berdimensi ringkas, Honda...

PDIP memohon ke Prabowo bantu selamatkan PPP agar lolos ke Senayan

sukabumiheadline.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)...

New Honda Beat 150 2024 Hadir dengan Segudang Keunggulan, Harga?

sukabumiheadline.com - Honda kembali membuat heboh dengan...

Omzet Rp80 Juta per Bulan, Tukang Ojek di Cicurug Sukabumi Jadi Bos Mebel

EkonomiOmzet Rp80 Juta per Bulan, Tukang Ojek di Cicurug Sukabumi Jadi Bos Mebel

SUKABUMIHEADLINE.com l CICURUG – Butuh nyali besar bagi seorang lelaki untuk berganti profesi atau pekerjaan. Hal itu karena memenuhi kebutuhan perut sehari-hari tidak untuk dipertaruhkan, terlebih bagi mereka yang sudah memiliki anak dan istri.

Selain nyali, kemampuan menganalisa tantangan dan peluang juga dibutuhkan ketika akan berganti profesi, agar setelah menggeluti usaha baru kelak, kehidupan menjadi jauh lebih baik.

Hal itu juga dilakukan Wandi, seorang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Sukabumi yang memproduksi mebel di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menggeluti usahanya saat ini, ia mengaku menggeluti pekerjaan sebagai tukang ojek.

“Saya sebelumnya tukang ojek, baru mulai 2005 menggeluti usaha sekarang,” jelas warga Jalan Al Amin, Kampung Pojoknangka RT 03/08, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug itu kepada sukabumiheadline.com, Senin (5/9/2022).

Usaha Orang Tua

Sebelum dijalankan oleh Wandi, ia mengaku jika usaha produksi kusen dan mebelnya merupakan warisan orang tua.

Berbagai kendala pun ia hadapi ketika dirinya mulai mengambil kelola usaha tersebut. Diakuinya, kendala yang paling menantang untuk dicarikan solusi, adalah pemasaran.

“Kendala paling utama, ya pemasaran. Terutama saat pandemi Covid-19. Drop semua sampai sekarang,” kata Wandi.

Sementara, disinggung terkait omzet usahanya setiap bulan, ia menyebut angka rata-rata sebesar Rp60 juta. “Kalau omzet rata-rata, ya sekira 60 juta Rupiah per bulan,” ungkap dia.

“Itu kalau sepi ya, kalau ramai atau kalau garap perumahan, bisa mencapai 80 juta Rupiah per bulan,” tambah Wandi.

Selain mencari job dari pembangunan perumahan-perumahan, Wandi juga menyiasatinya dengan memproduksi berbagai produk furniture. seperti lemari, kursi, meja, hingga kitchen set.

“Untuk furniture sama juga seperti kusen, sesuai pesanan. Soal harga ya tergantung model dan bahan,” kata dia.

Untuk bahan, Wandi menyebut kayu yang digunakan hampir semua jenis Mahoni. Kecuali ada pesanan sesuai keinginan pembeli, maka bahan bisa disesuaikan.

“Untuk bahan harga standar dengan kayu Mahoni. Kalau misalnya pemesan ingin jenis kayu lain, juga bisa. Menyesuaikan aja dengan permintaan pembeli,” pungkasnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer