Prof. Mayling Oey-Gardiner, Ph.D, Kiprah Wanita Sukabumi di Dunia Pendidikan dan Penelitian

- Redaksi

Selasa, 1 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wanita profesor asal Sukabumi, Mayling Oey-Gardiner. l Istimewa

Wanita profesor asal Sukabumi, Mayling Oey-Gardiner. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Nama satu ini tidak begitu dikenal warga Sukabumi, Jawa Barat. Terlebih, kiprahnya di bidang pendidikan menjadikannya jarang disorot media. Padahal, pengabdian wanita berambut putih ini di bidang yang digelutinya saat ini tergolong prestisius.

Prof. Mayling Oey-Gardiner, Ph.D, saat ini aktif sebagai dosen, peneliti dan aktif menulis buka. Sebagai wanita yang selalu aktif, ia selalu menyisihkan waktunya untuk berolahraga.

Sebagai wanita Sukabumi, Mayling Oey-Gardiner tergolong berbeda karena tidak suka bersolek. Bahkan, dalam hal penampilan, ia hanya menyukai busana berbahan batik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Profil Mayling Oey-Gardiner

Mayling Oey-Gardiner wanita asal Sukabumi kelahiran (25 Februari 1941. Selain sebagai dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, ia juga peneliti di fakultas yang sama.

Mayling Oey-Gardiner merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Ia juga mengaku sangat dekat dengan ibunya.

“Ibu selalu mendorong saya untuk terus sekolah” tuturnya. Sayang, sang ibu wafat pada 1972 sebelum Mayling – demikian panggilan akrabnya – meraih gelar doktor demografi.

Baca Juga :  Syahrini pilih melahirkan di Singapura, anak artis asal Sukabumi ini otomatis jadi warga Negeri Singa?

Setelah tamat dari SMA St. Ursula Jakarta, Mayling Oey-Gardiner bekerja sebagai juru ketik sambil kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Kemudian, pada 1964, ia memperoleh beasiswa untuk kuliah di St. Xavier College, Chicago, Illnois, AS. Setelah lulus, ia kemudian melanjutkan kuliahnya di College of William & Mary Williamsburg, Virginia, mengambil M.A. Sosiologi.

Tidak sampai situ, ia kembali melanjutkan kuliahnya lagi dengan mengambil M.Sc. Ilmu Kependudukan di Harvard School of Public Health, Boston, Massachusetts,1974.

Mayling Oey-Gardiner akhirnya meraih gelar doktor demografi di Australian National University, Canberra, 1982. Disertasinya,The Impact of Migration on Fertility; A Case Study of Transmigrants in Lampung, Indonesia, 1982.

Masih pada 1982, Mayling Oey-Gardiner menikah dengan Dr. Peter Gardiner yang lulus dari universitas yang sama dengannya.

Baca Juga :  Sarbumusi Ungkap Akar Masalah Wanita Sukabumi Pilih jadi Buruh Pabrik

Karya Tulis

Mayling Oey-Gardiner dikenal rajin menulis artikel, publikasinya antara lain The Rule of Manufacturing in Labour Absorption: Indonesia during 1970 dan Changing Works Patterns of Women in Indonesia during 1970. Ia juga menerbitkan buku berjudul Demographic Factbook of Indonesia 1973.

“Di negara kita, kesempatan kerja masih relatif lamban dibandingkan dengan laju perkembangan penduduk,” kata doktor demografi lulusan Australian National University ini.

Karenanya, ia merasa prihatin sebab sangat sedikit wanita Indonesia yang bersekolah. Saat itu, ia memprediksi pada tahun 2000 penduduk Indonesia akan mencapai sekitar 210 juta.

“Kesempatan kerja akan diperebutkan jutaan orang” katanya.

Oleh karena itu, ia menganggap bahwa perlunya memasukkan teknologi pertanian secara dini dan menggalakkan program keluarga berencana (KB) yang berfungsi untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk terutama di sektor transmigrasi.

Hobi Mayling Oey-Gardiner

Ibu seorang anak ini rajin berolahraga jogging, senam, dan berenang untuk menjaga kesehatannya. Berbeda dari wanita lainnya, ia tidak suka bersolek dan sangat menggemari batik.

Berita Terkait

Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha
Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen
Kecamatan mana terbanyak? Membanding penderita kusta dengan jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi
Membanding jumlah investor asing dan dalam negeri menurut jenis usaha di Kabupaten Sukabumi
5 kota/kabupaten berpenduduk terbanyak 2025 dibanding 2024, Sukabumi nambah berapa?
Intip fakta jalan rusak di Kota Sukabumi, hanya 61 km dalam kondisi baik
10 kecamatan terbanyak koperasi di Sukabumi, KDM: Banyak rentenir berkedok kosipa
Kapan terakhir Gede Pangrango meletus? Sudah 50 kali, abu vulkanik hingga Sukabumi dan Jakarta

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 00:49 WIB

Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha

Jumat, 11 April 2025 - 15:08 WIB

Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen

Kamis, 10 April 2025 - 03:30 WIB

Kecamatan mana terbanyak? Membanding penderita kusta dengan jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi

Rabu, 9 April 2025 - 10:00 WIB

Membanding jumlah investor asing dan dalam negeri menurut jenis usaha di Kabupaten Sukabumi

Selasa, 8 April 2025 - 16:51 WIB

5 kota/kabupaten berpenduduk terbanyak 2025 dibanding 2024, Sukabumi nambah berapa?

Berita Terbaru

Halal bihalal Bupati Sukabumi dengan Apdesi Kabupaten Sukabumi - Humas Pemkab Sukabumi

Sukabumi

Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis

Jumat, 18 Apr 2025 - 14:40 WIB