Profil Asep Mulyana, Jaksa Viral Calon Pengganti Ridwan Kamil

- Redaksi

Senin, 7 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Kejati Jawa Barat Asep N Mulyana. l Istimewa

Kepala Kejati Jawa Barat Asep N Mulyana. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat Asep Mulyana menjadi salah satu dari 3 nama calon penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat selain Bey Triadi Machmudin dan Keri Lestari.

Berita Terkait: Jawa Barat akan Dipimpin Perempuan, Keri Lestari

Asep Mulyana diusulkan oleh DPRD Jabar menjadi Pj Gubernur Jawa Barat untuk mengisi kekosongan pemerintahan transisi setelah masa jabatan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Uu Ruzhanul Ulum berakhir pada 5 September 2023 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini Asep Mulyana menjabat sebagai Direktur Jenderal Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM.

Baca Juga: Dikritik Politikus PDIP Minta Jaksa Pakai Bahasa Sunda Dipecat

Lantas, siapa Asep Mulyana? Simak berikut profil singkatnya.

Asep N Mulyana lahir di Tasikmalaya, 14 Agustus 1969. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Mataram pada tahun 1994.

Asep kemudian mendapatkan beasiswa untuk mengikuti Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro pada tahun 2001 dan menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran pada tahun 2012.

Baca Juga :  Surat edaran Pj Gubernur Jawa Barat soal study tour usai pelajar Depok kecelakaan maut di Subang

Baca Juga: Bukannya Minta Maaf Arteri Malah Singgung Soal Sunda Empire

Ia memulai karier di Kejaksaan pada tahun 1996 sebagai Staf pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI (1996-1998), serta pernah menduduki berbagai jabatan struktural di Kejaksaan Agung, Kejaksaan-Tinggi dan Kejaksaan Negeri.

Pada tahun 2011, Asep menjabat sebagai Plt Kepala Kejaksaan Negeri Sumber, Kepala Kejaksaan Negeri Stabat (2012-2013) serta Kepala Bagian Sunproglapnil pada Sesjam Pidsus serta Kasubdit Tindak Pidana Khusus Lain pada Direktorat Eksekusi dan Eksaminasi (2013-2014).

Setelah itu, Asep menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Semarang (2014-2015), Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Sumut (Jan-Okt 2015), Asisten Khusus Jaksa Agung Republik Indonesia (September 2015-Oktober 2019), Oktober 2019 menjabat sebagai Kepala Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri Kejaksaan Agung.

Asep resmi menjabat Kajati Jabar setelah Jaksa Agung ST Burhanuddin melakukan promosi dan mutasi serta rotasi beberapa pejabat eselon II dan eselon III Kejaksaan Republik Indonesia seluruh Indonesia.

Berita Terkait:

Laporan Polisi Kasus Arteria Dahlan Masih Berlanjut

Polisi Sebut Aduan Terhadap Arteria Dahlan Soal Suku Sunda Bukan Pidana

Baca Juga :  Gelar Pahlawan Ulama asal Sukabumi Diterima Cucu Perempuan, Profil Neni Fauziah

Aboe Bakar Al-Habsy: Kasus Arteria Dahlan, MKD Terima 7 Laporan Warga Sunda

Asep Mulyana Pernah Viral

Sosok Asep Mulyana beberapa waktu lalu pernah viral setelah berdialog dalam bahasa Sunda dengan Jaksa Agung, ST Burhanudin. Baca lengkap: Ini Lho Bahasa Sunda Kajati kepada Jaksa Agung Disoal Politikus PDIP

Penggunaan bahasa Sunda Asep dengan Jaksa Agung dalam rapat resmi DPR RI tersebut dipersoalkan oleh politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan.

Tak ayal sikap Arteria Dahlan tersebut mengundang reaksi masyarakat Sunda yang tersinggung hingga muncul seruan agar warga Jawa Barat tidak memilih PDIP dalam Pemilu 2024 mendatang.

Bahkan, tokoh Sunda sekaligus anggota DPR RI dari PDIP, TB Hasanuddin pun angkat bicara terkait pernyataan rekan separtainya tersebut.

Menyikapi pernyataan rasis Arteria Dahlan yang melarang seorang Kepala Kejaksaan Tinggi menggunakan bahasa Sunda dalam rapat, dinilai Hasanuddin, rekannya itu sudah murtad dari ideologi partai.

“Saya pun sebagai sesama PDIP merasa, ini (pernyataan Arteria Dahlan) bukan roh, ini bukan jiwa dari PDI Perjuangan. Jadi ini menurut hemat saya keluar dari ajaran, murtad dari pakem ideologi partai. Kami (di PDIP) terkenal pluralis, kami partai nasionalis,” kata TB Hassanudin, Rabu (18/1/2022).

Berita Terkait

Kader Partai Golkar Sukabumi tolak Plt Ketua DPD, kirim protes ke Bahlil Lahadalia
Berharap comeback ke DPR, kader PPP Sukabumi ingin partainya dipimpin Jokowi
Kader Golkar Kabupaten Sukabumi bicara kriteria dan nama suksesor Marwan Hamami
Bupati Sukabumi kembali kena boikot DPRD, Dewex: Belum 100 hari sudah 2 kali, #sukabumipesimis
Panas! Pecah kongsi pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi
Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Sukabumi soroti lonjakan signifikan biaya Pilkada 2029
Kader senior Partai Golkar Kabupaten Sukabumi: Gaduh dan tidak kondusif, saya prihatin
Nasib Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi setelah Surat Instruksi DPP terbit hari ini

Berita Terkait

Jumat, 30 Mei 2025 - 21:06 WIB

Kader Partai Golkar Sukabumi tolak Plt Ketua DPD, kirim protes ke Bahlil Lahadalia

Jumat, 30 Mei 2025 - 07:09 WIB

Berharap comeback ke DPR, kader PPP Sukabumi ingin partainya dipimpin Jokowi

Sabtu, 24 Mei 2025 - 01:37 WIB

Kader Golkar Kabupaten Sukabumi bicara kriteria dan nama suksesor Marwan Hamami

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:57 WIB

Bupati Sukabumi kembali kena boikot DPRD, Dewex: Belum 100 hari sudah 2 kali, #sukabumipesimis

Jumat, 23 Mei 2025 - 08:14 WIB

Panas! Pecah kongsi pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru