Siap-siap warga Sukabumi, 17 Agustus 2024 mulai dipasarkan BBM baru

- Redaksi

Minggu, 14 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengisi BBM jenis Pertalite untuk sepeda motor di SPBU Leuwiorok, Sukabumi. - sukabumiheadline.com

Mengisi BBM jenis Pertalite untuk sepeda motor di SPBU Leuwiorok, Sukabumi. - sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com – Warga Sukabumi, Jawa Barat, bersiap-siaplah karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah memberikan sinyal akan ada Bahan Bakar Minyak (BBM) baru yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Ada Bensin Baru Warna Ungu di SPBU Pertamina, Pengganti Pertalite?

Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi, BBM rendah sulfur itu akan diperkenalkan pada 17 Agustus 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Angkot Tak Matikan Mesin, SPBU Cibolang Sukabumi Terbakar

“Kalau rendah sulfur ini akan mulai tapi sebagai pilot, 17 (Agustus) itu adalah semacam kick-off-nya mau mulai di sana,” katanya, dikutip pada Ahad (14/7/2024).

Baca Juga: Warga Sukabumi Tidak Perlu Bingung, Ini Beda SPBU Merah dan Biru

Di sisi lain, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya saat ini sedang mencari bahan pencampur yang bisa mengurangi kandungan sulfur.

Baca Juga :  Wah, Ada Fenomena Hujan Es di Parungkuda Sukabumi

Baca Juga: Sejoli asal Sukabumi Foto Prewedding di SPBU Dikomentari Menteri BUMN dan Ahok

“Kita cari bahan pencampur yang bisa mengurangi sulfur konten. Sekarang kan kita masih 500 ppm-an. Kalau standarnya Euro 5 kan harus di bawah 50. Menuju itu kan ongkosnya ada. Tapi kilang kita belum kelar sih di Balikpapan,” katanya.

Baca Juga: SPBU Cimuncang Sukabumi Setop Operasi Gegara Jual BBM Bersubsidi

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengatakan pemerintah sedang mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk menggantikan bensin.

Baca Juga: 5 Fakta Bareskrim Polri Sita 2 SPBU di Sukabumi Milik Anggota DPRD Jawa Barat

Pemerintah menyiapkan bioetanol yang berbahan baku nabati untuk menggantikan bensin. Adapun saat ini, Indonesia sudah menerapkan Biodiesel 35 atau B35 yang berupa campuran Solar 65 persen dan FAME berbasis minyak sawit 35 persen.

Baca Juga:

Baca Juga :  Warga Sukabumi Mengeluh Pertalite Sekarang Boros, Ini Kata Pakar

Saat ini, proyek bioetanol untuk menggantikan bensin sedang dikerjakan Pertamina, perusahaan pelat merah bidang BBM.

“Sekarang lagi diproses, dikerjakan oleh Pertamina. Nah kalau ini semua berjalan dengan baik dari situ saya kira kita bisa menghemat lagi,” kata Luhut.

Baca Juga:

“Karena sulfur yang saat ini kan sampai 500 ppm ya. Kita mau sulfurnya itu 50 ppm lah,” tambah Luhut.

Kandungan sulfur atau belerang di BBM yang saat ini beredar sudah diatur pemerintah. Misalnya produk mengandung sulfur maksimal 500 ppm adalah Pertalite dan Pertamax. Sedangkan kandungan sulfur pada Pertamax Turbo ditetapkan maksimal 50 ppm.

Berita Terkait

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi
Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen
Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor
Redenominasi Rupiah: 2027 UMK Sukabumi Rp4,2 ribu

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 16:49 WIB

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi

Kamis, 13 November 2025 - 08:00 WIB

Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen

Rabu, 12 November 2025 - 15:53 WIB

Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana

Rabu, 12 November 2025 - 11:24 WIB

Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas

Selasa, 11 November 2025 - 10:49 WIB

Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!

Berita Terbaru