Tanpa Modal Untung Jutaan Rupiah, Usaha Barang Rongsokan di Parungkuda Sukabumi

- Redaksi

Kamis, 13 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Barang bekas tak layak pakai di gudang milik Lukman Heru. l Ade Yosca Baharetha

Barang bekas tak layak pakai di gudang milik Lukman Heru. l Ade Yosca Baharetha

sukabumiheadline.com – Ketika persoalan sampah dan barang rongsokan membuat frustasi banyak kalangan, Lukman Heru (50) menjadikannya sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.

Alhasil, usaha yang dijalani Heru selama hampir 22 tahun, itu memiliki misi ganda, yakni ekonomi sekaligus menyelamatkan lingkungan.

Ditemui di lokasi usahanya di Kampung Suweng, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Heru mengakui dengan menggandeng pengepul besar di Cicurug, perputaran jual beli barang bekasnya relatif tidak membutuhkan modal usaha yang besar.

Sejak tahun 2000 Heru sudah menggeluti usaha jual beli barang rongsokan, dari mulai serba plastik hingga serba logam, baik logam ringan hingga berat.

Rongsok
Kardus bekas di gudang milik Lukman Heru I Ade Yosca Baharetha

“Awalnya tahun 2000, saya gak pernah bekerja, dari dulu memang sudah usaha rongsokan, jadi pengepul,” ungkap Heru kepada sukabumiheadline.com, Kamis (13/1/2022).

Adapun barang bekas yang ia usahakan, kata Heru, diperoleh dari para pengepul kecil. Untuk satu kilogram besi dari pengepul kecil ia beli seharga Rp6 ribu. Kemudian kardus Rp2.700 per kg.

Baca Juga :  Jangan Bawa Pisau di Motor, Pria Cibadak Sukabumi Ini Diamankan Polisi

Selanjutnya, Heru menjual kembali barang rongsokan yang ditampungnya ke pengepul besar di Cicurug. Untuk kardus dijualnya lagi seharga Rp3 ribu per kg, besi Rp10 ribu per kg.

Dengan selisih Rp300 per kg dari kardus dan Rp4 ribu dari besi, Heru mengaku bisa meraup untung sebesar Rp3 juta hingga Rp4 juta per bulan.

“Untung per bulan sekira Rp3 juta sampai Rp4 juta,” pungkas bos dari empat orang karyawannya itu.

Berita Terkait

Teknologi dan otomatisasi picu kiamat 10 profesi dalam 5 tahun ke depan, apa saja?
6 ide usaha halal dan 5 prinsip bisnis sesuai syariat Islam cocok untuk Gen Z Sukabumi
14 produk UMKM Sukabumi dikenal ke mancanegara, dari kuliner hingga kerajinan tangan
Brigade Pangan, Kementan RI ingin pemuda Sukabumi jadi motor penggerak
UMKM Sukabumi, ini trend bisnis kuliner 2026: Dari cloud kitchen, jenis dan strategi sukses
Kajian kritis mahasiswa Sukabumi soal pajak warisan Leony: Antara keadilan dan realitas
Potensi hilirisasi kelapa RI Rp4.800 triliun, dari Sukabumi berapa?
Warga Sukabumi, yuk pahami pengertian Jalan Desa dan kewenangan menurut UU 38/2024

Berita Terkait

Rabu, 26 November 2025 - 01:00 WIB

Teknologi dan otomatisasi picu kiamat 10 profesi dalam 5 tahun ke depan, apa saja?

Minggu, 23 November 2025 - 18:06 WIB

6 ide usaha halal dan 5 prinsip bisnis sesuai syariat Islam cocok untuk Gen Z Sukabumi

Sabtu, 22 November 2025 - 23:01 WIB

14 produk UMKM Sukabumi dikenal ke mancanegara, dari kuliner hingga kerajinan tangan

Sabtu, 22 November 2025 - 15:08 WIB

Brigade Pangan, Kementan RI ingin pemuda Sukabumi jadi motor penggerak

Sabtu, 22 November 2025 - 00:14 WIB

UMKM Sukabumi, ini trend bisnis kuliner 2026: Dari cloud kitchen, jenis dan strategi sukses

Berita Terbaru