Trend Eyelash Extension, Usaha Rumahan Wanita Cibadak Sukabumi Bisa Raup Rp6 Juta Sehari

- Redaksi

Rabu, 5 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Herawati, owner Aftar Eyelash sedang melayani pelanggan. l Herawati

Herawati, owner Aftar Eyelash sedang melayani pelanggan. l Herawati

SUKABUMIHEADLINE.com l CIBADAK – Trend mempercantik bulu mata melalui prosedur eyelash extension atau sambung bulu mata kian diminati wanita Sukabumi. Eyelash extension adalah prosedur kecantikan untuk mendapatkan bulu mata yang lentik dan panjang.

Hasil eyelash extension tampak lebih alami dan bisa bertahan hingga kurang lebih  dua bulan lamanya. Menurut Herawati, owner Aftar Eyelash, prosedur ini dilakukan agar bulu mata tampak lebih panjang dan cantik.

Selengkapnya baca: Trend di Kalangan Wanita Sukabumi, Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Melakukan Eyelash Extension

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

090601700 1560836891 Rutin Eyelash Extension Adakah Dampaknya bagi Kesehatan By Parilov Shutterstock
Eyelash Extension. l Istimewa

Herawati Merintis Aftar Eyelash

Dituturkan Herawati, ia membuka usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di bidang kecantikan sejak lima tahun silam dengan memanfaatkan sebuah ruangan kosong di rumahnya, di Kampung Bojongkoneng, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Awalnya memang hobi aja merawat kecantikan, kebetulan ada ruangan kosong, jadi mulai kepikiran membuka usaha sendiri di rumah,” kata wanita 26 tahun itu.

“Selain hobi, kebetulan aku juga pernah bekerja di salon kecantikan. Jadi passion saya memang di bidang ini,” imbuhnya.

Baca Juga :  Remaja Begal Payudara asal Parungkuda Diamankan Polsek Cicurug

Modal dan Pendapatan Usaha

Screenshot 2022 10 01 02 20 26 59 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Herawati, owner Aftar Eyelash. l Istimewa

Dengan modal awal sebesar Rp1 juta, Hera, demikian ia biasa disapa, kini tak hanya melayani sambung bulu mata, tapi juga facial masker LED, dan lainnya.

“Facial masker ini untuk membersihkan komedo atau kotoran lain dari wajah agar terlihat bersih dan awet muda.”

Diakuinya, setiap harinya ia tak pernah sepi pelanggan. Terlebih, selain melayani jasanya di rumah, Hera juga melayani panggilan ke rumah customer-nya.

“Sehari bisa lima sampai sepuluh orang, kalau lagi ramai. Kalau lagi sepi, sedikitnya dapat 200 ribu Rupiah. Pokoknya setiap hari tuh enggak pernah kosong,” ungkapnya.

“Tapi kalau lagi ramai bisa dapat satu juta sehari karena aku juga melayani panggilan. Jadi harus bikin jadwal dulu,” tambah dia.

Bahkan, ketika menjelang Lebaran Idul Fitri, menurut Hera, pendapatannya bisa melonjak tajam hingga Rp6 juta dalam sehari.

“Paling ramai banget ya menjelang Lebaran, bisa dapat sampai enam juta Rupiah. Itu pendapatan karena kalau belanja kan sebulan sekali,” ungkapnya lagi.

Punya Rumah Sendiri dan Membuka Usaha Lain

Baca Juga :  Hati-hati! Pelajar SMK di Gunungpuyuh Sukabumi Jadi Korban Penusukan ODGJ

Berkat ketekunannya menjalankan usahanya, Hera mengaku kini sudah memiliki rumah sendiri, membeli kendaraan dan membuka usaha lain untuk menambah penghasilannya.

Alhamdulillah, setelah lima tahun membuka usaha ini, sekarang sudah memiliki rumah sendiri, membeli kendaraan dan membuka usaha pemancingan. Nyukupin kebutuhan keluarga dari hasil usaha ini,” tutur wanita berambut panjang itu.

“Untuk menambah penghasilan, aku gak hanya menjual alat dan bahan, tapi juga jasanya, jadi bisa nambah lagi margin-nya,” ungkap Hera.

Target ke Depan

Lebih jauh, Hera bercerita bahwa dari penghasilannya tersebut, ia bersyukur karena bisa keluarga dan orangtuanya juga.

“Meskipun awalnya cuma hobi dan memanfaatkan waktu luang, tapi alhamdulillah sekarang bisa menafkahi keluarga dan orang tua juga,” bangga Hera.

Berbicara target ke depan, Hera mengaku berencana membuka salon kecantikan di lokasi yang mudah dijangkau pelanggan. Meskipun diakuinya, pelanggannya saat ini tidak hanya berasal dari Sukabumi dan sekitarnya, tapi juga Bogor dan Cianjur.

“Walaupun sekarang tempatnya lumayan jauh dari jalan raya, mojok banget ya, tapi alhamdulillah pelanggan gak pernah sepi ya. Bahkan, ibu-ibu pejabat juga ada,” kata dia.

“Ke depan aku tetap merencanakan membuka salon kecantikan, di ruko mungkin,” pungkas Hera.

Berita Terkait

Mendagri ungkap Kota dan Kabupaten Sukabumi masuk kategori “merah”
Selamat! Semua Koperasi Desa Merah Putih di Sukabumi dapat modal awal Rp3 miliar
Gubernur BI: Indonesia masih impor hijab dari China
Petani Sukabumi wajib tahu, bambu asal Indonesia mengandung harta karun diincar AS dan India
Setelah bikin mobil kenegaraan, PT Pindad gandeng perusahaan otomotif Korea garap mobnas
Dibagi A dan B, ini tipe, luas dan jumlah pedagang pasar se-Kabupaten Sukabumi
UMKM anyaman bambu di Sukabumi dan gempuran produk berbahan plastik
Menghitung jumlah pasar, kios, minimarket dan mal di Kabupaten Sukabumi

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 03:30 WIB

Mendagri ungkap Kota dan Kabupaten Sukabumi masuk kategori “merah”

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:59 WIB

Selamat! Semua Koperasi Desa Merah Putih di Sukabumi dapat modal awal Rp3 miliar

Jumat, 16 Mei 2025 - 15:22 WIB

Gubernur BI: Indonesia masih impor hijab dari China

Rabu, 14 Mei 2025 - 10:00 WIB

Petani Sukabumi wajib tahu, bambu asal Indonesia mengandung harta karun diincar AS dan India

Rabu, 14 Mei 2025 - 05:34 WIB

Setelah bikin mobil kenegaraan, PT Pindad gandeng perusahaan otomotif Korea garap mobnas

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie. l Istimewa

Hukum

ProJo sewot Menkop Budi Arie disebut terima 50% fee judol

Senin, 19 Mei 2025 - 05:00 WIB