Usaha Miniatur dari Bambu di Cipeuteuy Sukabumi, Harga Jutaan Rupiah

- Redaksi

Selasa, 31 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman

Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman

sukabumiheadline.com l Seorang warga Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Arick Lukman, membuat kreasi miniatur replika kapal pinisi dari bahan bambu.

Ketekunan dan ketelitian warga Kampung Leuwi Waluh RT 002/007, Desa Cipeuteuy membuat miniatur kapal tersebut, membuat karyanya terlihat sempurna.

Diakui Arick, untuk membuat sebuah miniatur kapal pinisi dibutuhkan waktu tidak kurang dari satu pekan. Hal itu dilakukan agar karyanya benar-benar mirip seperti aslinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pengerjaannya bisa memakan waktu 5 sampai satu Minggu, tergantung ukurannya juga,” kata Arick kepada sukabumiheadline.com, Selasa (31/10/2023).

Meskipun model replika kapal pinisi termasuk yang banyak digemari pembeli, Arick mengaku bisa membuat berbagai macam miniatur sesuai permintaan dari pembeli.

“Apa saja bisa dibuat miniatur, cuma kapal pinisi memang paling banyak dipesan dan memiliki keunikan tersendiri. Mungkin karena bersejarah dan bentuknya yang unik,” jelasnya.

Baca Juga :  Bertahan Digempur Kemasan Plastik, Usaha Besek Bambu Abah Entang di Cikole Sukabumi
Screenshot 2023 10 31 21 45 41 87 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman

Pemasaran dan Kendala

Untuk satu unit miniatur kapal pinisi, Arick menjualnya seharga Rp600.000, tergantung ukuran miniatur yang dibuat. Diakuinya, karya-karyanya itu selama ini hanya dipasarkan ke Jakarta.

“Dijualnya 600 ribu Rupiah, biasa dikirim ke Jakarta. Kalau harga, ukuran dan tingkat kerumitannya juga berpengaruh,” jelasnya.

Namun meskipun sudah dipasarkan ke luar daerah, Arick berharap kreasinya tersebut bisa semakin berkembang, sehingga bisa dipasarkan ke daerah lainnya di Indonesia atau hingga ke luar negeri.

“Pengennya sih bisa dipasarkan juga ke kota-kota lain di Indonesia, atau mungkin ke luar negeri. Cuma memang kendala saat ini selain pemasaran, juga modal karena untuk nyetok banyak pasti butuh modal juga,” jelasnya.

Selain kreasi miniatur dari bahan bambu, Arick juga membuat kreasi lukisan tempel dari gedebog atau kulit pohon pisang yang ia jual hingga Rp1 juta, tergantung ukuran yang dipesan.

Baca Juga :  Niat Bantu Ekonomi Keluarga, Wanita Cisaat Sukabumi Raup Jutaan Rupiah dari Cireng dan Cilok
Screenshot 2023 10 31 21 38 01 52 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman

Sementara pegiat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabandungan, Bedi, mengaku sudah merancang rencana dan beberapa program untuk mendukung pengembangan UMKM di daerahnya.

“Ya saya sedang merancang konsep bisnis untuk mendukung UMKM di Kabandungan agar semakin berkembang, salah satunya kami akan membantu pemasaran melalui toko online,” kata pria yang baru terpilih sebagai Kepala Desa Kabandungan itu.

Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman
Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman

Baginya, memasarkan produk karya UMKM di Kabandungan melalui marketplace menjadi keniscayaan, mengingat daerahnya berada di kaki Gunung Salak.

Di sisi lain, selain jauhnya akses menuju pusat kota, minimnya infrastruktur pendukung dan rendahnya pengetahuan warga memasarkan produk melalui digital merupakan tantangan tersendiri.

“Ini memang tantangan bagi kami di sini. Kami berada di wilayah pelosok Kabupaten Sukabumi sekaligus di kaki gunung. Padahal, di sisi lain di sini ada banyak potensi usaha yang bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga,” lanjut Bedi.

Berita Terkait

Ternyata sebagian besar penghasilan warga Kota Sukabumi dihabiskan untuk ini
Bupati Sukabumi sebut 337 Koperasi Desa Merah Putih sudah terbentuk
Mobil Lexus milik Dedi Mulyadi nunggak pajak Rp42 juta
Pria dan Wanita Sukabumi bersaing di berbagai sektor, begini perbandingan jumlahnya
Mulai kapan KA Siliwangi dari Sukabumi bisa langsung ke Padalarang?
Wali Kota Sukabumi punya utang hampir Rp4 miliar
Helmy Yahya dan Bossman Mardigu ungkap alasan mau jadi Komisaris bjb
Kisah Bunda Elis asal Sukabumi: Dari terlilit utang hingga ekspor keripik singkong ke 5 negara

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 15:31 WIB

Ternyata sebagian besar penghasilan warga Kota Sukabumi dihabiskan untuk ini

Kamis, 24 April 2025 - 04:47 WIB

Bupati Sukabumi sebut 337 Koperasi Desa Merah Putih sudah terbentuk

Rabu, 23 April 2025 - 15:43 WIB

Mobil Lexus milik Dedi Mulyadi nunggak pajak Rp42 juta

Selasa, 22 April 2025 - 15:53 WIB

Pria dan Wanita Sukabumi bersaing di berbagai sektor, begini perbandingan jumlahnya

Senin, 21 April 2025 - 18:44 WIB

Mulai kapan KA Siliwangi dari Sukabumi bisa langsung ke Padalarang?

Berita Terbaru